Harga Minyak Mentah Dunia Makin Mahal, Harga BBM Dalam Negeri Bakal Naik?
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan, kenaikan harga minyak dunia ini belum akan berpengaruh terhadap harga keekonomian BBM di tingkat nasional.
Krisis energi yang menimpa sejumlah negara turut berdampak terhadap harga minyak dunia yang terus meroket. Tercatat, harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Desember naik menjadi USD 85,99 per barel.
Goldman Sachs bahkan memperkirakan, bangkitnya permintaan minyak global dapat mendorong harga minyak mentah Brsnt di atas perkirakan pada akhir 2021, hingga mencapai USD 90 per barel.
-
Kapan Pertamina menyesuaikan harga BBM? PT Pertamina (Persero) kembali menyesuaikan harga BBM nonsubsidi per 1 November 2023.
-
Kapan harga BBM di seluruh dunia mencapai $5,13 per galon? Pada tanggal 11 Maret 2024, harga rata-rata bahan bakar per galon (3,7 liter) di seluruh dunia mencapai $5,13 atau sekitar Rp81.000.
-
Mengapa Pertamina menyesuaikan harga BBM? Pertamina menyesuaikan harga BBM untuk mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.
-
Kenapa harga BBM di Singapura tinggi? Penerapan tarif pajak yang lebih tinggi telah menaikkan harga minyak di negara kecil tersebut.
-
Bagaimana Pertamina menentukan harga jual BBM non subsidi? Adapun harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
-
Bagaimana Pertamina memastikan harga BBM tetap kompetitif? “Harga BBM nonsubsidi setiap bulannya per tanggal 1 mengalami penyesuaian harga pasar, namun dapat kita sampaikan bahwa harga BBM Pertamina paling kompetitif untuk menjaga daya beli masyarakat,” ucap VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso. Fadjar menambahkan di tengah fluktuasi harga minyak dunia, Pertamina terus berupaya menjaga kinerja rantai pasoknya, termasuk fleksibilitas memperoleh minyak mentah (crude oil) sehingga harga produk BBM bisa tetap kompetitif.
Namun, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan, kenaikan harga minyak dunia ini belum akan berpengaruh terhadap harga keekonomian BBM di tingkat nasional.
"Jadi yang diharapkan oleh pemerintah adalah kenaikan harga BBM ini kan sebenarnya mungkin masih sulit diterima masyarakat yang saat ini kondisinya sedang baru mau pulih covid," kata Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Kementerian ESDM Soerjaningsih dikutip melalui siaran video YouTube, Selasa (26/10).
"Jadi kemungkinan adalah pemerintah yang kira-kira ngalah lah sama rakyat biar tenang, tidak ada inflasi," tegas dia.
Kendati begitu, Soerjaningsih mencermati, volume penjualan BBM di masa pelonggaran PPKM ini mulai kembali bangkit. Dia pun mengisyaratkan harga Jenis BBM Umum (JBU) akan naik fluktuatif mengikuti harga pasar.
"Tapi kalau terkait JBT (Jenis BBM Tertentu), JBKP (Jenis BBM Khusus Penugasan), JBT itu minyak solar, kalau JBKP itu premium, belum ada pembahasan kapan naik. Kemudian penyesuaian harga, kenaikan harga BBM agar Pertamina tidak merugi. Ini rencananya akan dibahas nanti, bagaimana kompensasi kepada Pertamina," ungkapnya.
Pasokan BBM
Di sisi lain, Soerjaningsih menyebut, pasokan BBM jenis Solar dan Pertalite pun terjadi antrean. Situasi ini terjadi di tengah aktivitas masyarakat yang mulai kembali normal selama masa pelonggaran PPKM.
"Yang pastinya, secara volume kita naiknya sangat drastis dari yang tadinya kita pada masa PPKM sekarang menjadi lebih longgar. Jadi boleh dikatakan kita kembali normal seperti sebelum covid dari sisi konsumsi," ujar Soerjaningsih.
Reporter: Maulandy
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)