Harga Tiket Pesawat Lebih Mahal dari Transportasi Lain, Ini Alasannya
Siapa tak tahu harga tiket pesawat menjadi yang paling mahal di antara transportasi umum massal yang lainnya. Rute penerbangan domestik terdekat saja harga tiketnya di atas Rp 500 ribu untuk satu kali berangkat.
Siapa tak tahu harga tiket pesawat menjadi yang paling mahal di antara transportasi umum massal yang lainnya. Rute penerbangan domestik terdekat saja harga tiketnya di atas Rp 500 ribu untuk satu kali berangkat.
Hal itu belum termasuk biaya tambahan lainnya seperti biaya untuk swab antigen atau PCR. Mengingat untuk perjalanan udara, wajib menyertakan hasil negatif Covid-19.
-
Bagaimana cara memilih kursi pesawat terbaik? Anda bisa memilih kursi pesawat terbaik dengan membeli tiket secara online. Saat proses booking, cek denah pesawat dengan memasukkan data keberangkatan ke situs-situs perjalanan eksternal.
-
Kenapa banyak orang takut naik pesawat? Rupanya, cukup banyak orang yang kehilangan nyali saat harus bepergian dengan pesawat terbang.
-
Kapan uji coba Kereta Cepat Jakarta Bandung dimulai? Uji coba Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) akan dimulai besok, Jumat 15 September 2023 hingga 30 September 2023.
-
Bagaimana cara memesan tiket kereta api wisata? Terlebih dengan memanfaatkan pemesanan online, calon penumpang bisa mendapatkan tiket tanpa harus mengantri di stasiun.
-
Kenapa jendela pesawat pada umumnya berbentuk bulat? Awalnya, jendela pesawat berbentuk persegi, tetapi desain ini menyebabkan masalah yang serius. Ketika maskapai mulai beralih ke jet yang lebih cepat dan besar pada tahun 1950-an, beberapa pesawat mengalami kecelakaan di udara. Salah satu contohnya adalah de Havilland Comets, yang hancur dalam waktu singkat pada tahun 1954 dan menewaskan 56 penumpang. Para peneliti menemukan desain sudut jendela persegi berkontribusi pada masalah tersebut, karena tekanan dari kabin bisa menyebabkan retakan.
-
Apa saja jenis kereta api wisata yang ditawarkan oleh PT. Kereta Api Indonesia? Kereta api wisata yang diadakan oleh KAI ini memiliki beberapa tipe dengan karakteristik dan fasilitas berbeda-beda.
Tak hanya itu, perjalanan dari rumah ke bandara juga cukup menguras dompet. Sebab lokasinya tidak banyak dan biasanya berada di tempat yang jauh dari lokasi pemukiman.
Tak heran jarang, orang yang sering menumpang pesawat dianggap orang kelas menengah atas. Lantas, apa saja penyebab harga tiket pesawat lebih mahal dari transportasi yang lain, simak dari Binus University berikut ini:
1. Mahalnya BBM Pesawat
Bahan bakar pesawat dibuat khusus oleh PT Pertamina yakni Aviation Turbine atau lebih dikenal dengan sebutan avtur. Avtur yang dijual Pertamina ternyata harganya lebih mahal dari avtur yang dijual di luar negeri.
Setidaknya setiap perusahaan penerbangan di Tanah Air harus mengeluarkan biaya 10 persen sampai 16 persen untuk membeli avtur. Sehingga avtur menjadi komponen besar dalam biaya beban operasional maskapai penerbangan yakni sebesar 40-45 persen.
2. Dipengaruhi Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS
Fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat menjadi penyebab harga tiket pesawat yang mahal. Nilai tukar rupiah yang lemah akan berdampak pada leasing komponen pesawat yang dibayarkan dengan mata uang dolar.
Leasing ini memiliki komponen sebesar 20 persen dalam suatu harga tiket pesawat. Sehingga bisa berdampak pada kenaikan harga tiket pesawat.
Melemahnya nilai tukar rupiah juga bisa meningkatkan biaya operasional penerbangan seperti biaya perawatan pesawat dan gaji karyawan.
3. Hukum Ekonomi Supply-Demand
Dalam waktu-waktu tertentu harga tiket pesawat bisa lebih tinggi dari biasanya. Biasanya kenaikan harga tiket ini terjadi saat musim liburan akhir tahun, libur sekolah dan libur lebaran.
Meski begitu, perusahaan maskapai penerbangan tidak boleh menjual tiket seenaknya. Sebab pemerintah telah menetapkan tarif batas atas (TBA) penjualan tiket pesawat. Sehingga penumpang tetap mampu membeli tiket pesawat.
4. Dugaan Kesepakatan Kartel
Di Indonesia, bisnis penebangan dikuasai Garuda Indonesia Group dan Lion Air Group. Garuda Indonesia memiliki sejumlah maskapai penerbangan yakni Garuda Indonesia, Citilink, Sriwijaya Air, dan NAM air. Sedangkan dari Lion Air Group terdiri dari Lion Air, Batik Air, dan Wings Air.
Kedua grup tersebut membentuk pasar oligopoli yakni hanya 2 pemain besar dalam suatu pasar. Sehingga mereka bisa secara sepihak menaikkan harga tiket pesawat secara bersama-sama. Utamanya pada rute-rute domestik yang tidak dilayani maskapai internasional.
(mdk/azz)