6 Tips Mengatasi Rasa Takut Naik Pesawat Terbang dari Psikoterapis
Menurut para pakar dan psikoterapis, takut naik pesawat terbang bukan jenis kecemasan yang tak mungkin diatasi.
6 Tips Mengatasi Rasa Takut Naik Pesawat Terbang dari Psikoterapis
Takut naik pesawat terbang? Anda tidak sendiri, kok. Rupanya, cukup banyak orang yang kehilangan nyali saat harus bepergian dengan pesawat terbang. Menurut para pakar dan psikoterapis, takut naik pesawat terbang bukan jenis kecemasan yang tak mungkin diatasi. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi kecemasan berlebihan saat bepergian dengan pesawat terbang. Berikut ini beberapa di antaranya yang bisa Anda terapkan.
1. Biasakan Diri dengan Segala Aspek Penerbangan
Biasakan diri Anda dengan segala aspek yang berkaitan dengan penerbangan jauh-jauh hari sebelum keberangkatan.
-
Bagaimana cara mengatasi stres saat naik pesawat? Ada beberapa cara untuk mengurangi stres saat terbang. Mendengarkan musik yang menenangkan atau meditasi singkat sebelum dan selama penerbangan dapat membantu tubuh merasa lebih rileks. Memanfaatkan waktu untuk tidur atau membaca juga bisa membantu mengalihkan perhatian dari lingkungan yang tidak nyaman. Jika Anda merasa stres saat berada di ketinggian, mengatur napas dalam dan perlahan bisa meredakan ketegangan.
-
Kenapa orang takut terbang? Salah satu alasan utama rasa takut terbang adalah perasaan kehilangan kendali.
-
Gimana caranya biar lebih tenang saat terbang? Selain itu, ada beberapa aplikasi yang bisa membantu menenangkan perasaan Anda saat terbang.
-
Bagaimana mengatasi rasa takut berlebihan dengan teknik relaksasi? Latihan relaksasi seperti meditasi, yoga, atau teknik pernapasan dalam dapat membantu menenangkan sistem saraf Anda dan mengurangi tingkat kecemasan.
-
Bagaimana cara mengatasi telinga sakit saat naik pesawat? Cara mengatasi telinga sakit saat naik pesawat perlu diperhatikan. Sebab, kondisi ini seringkali dialami oleh penumpang ketika melakukan perjalanan via transportasi udara.
-
Bagaimana cara melawan rasa takut? Kenali dan Tantang Pikiran Ketika rasa takut ini ini muncul dari pikiran yang riasional, tantang mereka dengan bertanya apakah mereka berdasarkan bukti yang nyata atau hanya asumsi semata.
Bisa jadi, rasa panik baru merayapi pikiran ketika Anda sudah dekat dengan bandara atau memasuki ruang tunggu. Buat mencegah hal seperti ini terjadi saat perjalanan, persiapkan diri Anda jauh-jauh hari sebelum keberangkatan. Susan Zinn, seorang psikoterapis dan penulis The Epiphanies Project menyarankan untuk membaca-baca informasi tentang penerbangan. Pergi ke bandara, ngobrol tentang pengalaman naik pesawat terbang dengan terman, atau iseng berbincang dengan awak kabin pesawat juga bisa membantu.
Menurut artikel The Huffington Post, aktivitas-aktivitas yang disebutkan di atas termasuk terapi eksposur. Kegiatan seperti ini membuat otak beradaptasi terhadap situasi yang akan dihadapi saat naik pesawat terbang nanti. Pada akhirnya, terapi eksposur bisa membantu meredakan ketakutan terhadap risiko dan ketidakpastian terkait perjalanan udara.
2. Tanamkan Sugesti Positif dengan Fakta dan Statistik
Sugesti diri dengan afirmasi positif bersumber fakta dan statistik penerbangan.
Pada saat Anda mulai cemas dan panik, mensugesti diri dengan fakta dan statistik terkait penerbangan akan membantu Anda lebih tenang. Menurut statistik, risiko kecelakaan pesawat dalam setahun sebenarnya hanya 1:11.000.000. Anda lebih berisiko mengalami kecelakaan di jalan raya daripada saat naik pesawat terbang. Tak jarang, mengatasi kecemasan adalah perkara mengubah persepsi. Mengingat fakta-fakta seperti ini sebenarnya cukup bermanfaat untuk menenangkan diri saat perjalanan udara.
3. Pahami Penjelasan Ilmiah tentang Turbulensi agar Tidak Panik
Turbulensi adalah hal normal di perjalanan udara.
Menurut Adam Banks, seorang pensiunan pilot yang berbasis di New York, turbulensi adalah salah satu bagian yang paling mengkhawatirkan bagi penumpang saat terbang. Memahami penjelasan teknis turbulensi mungkin dapat membantu Anda untuk melihatnya sebagai hal yang normal, bukan pertanda bencana. "Turbulensi hanyalah pergeseran angin. Jika Anda terbang ke awan tebal, pesawat akan terguncang," katanya.
"Pesawat dirancang untuk menangani guncangan ini. Jika Anda duduk di atas sayap, Anda bisa melihat sayap-sayap melengkung saat menyerap turbulensi." "Meskipun terasa seperti pesawat bergerak ribuan kaki, kenyataannya pesawat mungkin hanya terguncang beberapa kaki saja."
4. Coba Latihan Pernapasan untuk Menenangkan Diri
Salah satu cara untuk menenangkan diri di pesawat adalah mempraktikkan teknik pernapasan.
Susan Zinn mengatakan ia sering menyarankan pasiennya untuk melakukan latihan pernapasan seperti pernapasan lima jari. Ini adalah teknik di mana Anda menarik dan mengembuskan napas secara bergantian sambil menelusuri garis tangan bagian luar. Menelusuri garis tangan akan mengalihkan fokus Anda dari pikiran negatif dan kecemasan.
Anda juga bisa mencoba butterfly hug seperti yang ditunjukkan di drama Korea, It's Okay to Not Be Okay. Metode butterfly hug diperkenalkan oleh Lucy Artigas saat menangani korban badai Paulina di Acapulco, Meksiko pada tahun 1997.
Berikut ini langkah-langkah untuk melakukan butterfly hug. • Silangkan tangan di pundak, lengan, atau dada. Jika di dada, usahakan agar ujung jari tengah berada di bawah tulang selangka. • Posisikan tangan dan jari-jari pada arah vertikal, jadi jari-jari menunjuk ke arah leher, bukan lengan. • Tutup mata atau biarkan mata setengah terpejam. • Tepuk-tepuk dada, pundak, atau lengan dengan ritme yang teratur seperti kepakan sayak kupu-kupu. • Tarik napas lewat perut dan embuskan perlahan sambil merasakan suasana sekitar. • Berhentilah jika Anda sudah merasa cukup dan turunkan tangan sampai paha.
5. Pilih Tempat Duduk yang Nyaman
Pemilihan tempat duduk bisa menjadi cara yang cukup ampuh untuk meningkatkan kenyamanan dan ketenangan saat perjalanan udara.
Para pakar menyarankan untuk memilih tempat duduk yang paling nyaman bagi calon penumpang. Pilih yang jauh dari jendela, jika Anda takut ketinggian. Anda juga bisa memilih kursi di bagian yang paling leluasa untuk bergerak atau dekat kamar mandi agar Anda tidak merasa "terjebak" saat rasa panik melanda. "Sampai hari ini, saya selalu duduk di kursi lorong samping luar untuk memastikan bahwa saya selalu bisa bangun, daripada terjebak di bagian dalam, yang membuat saya merasa lebih baik," kata Zinn kepada The Huffington Post.
6. Kulum Permen yang Rasanya Asam
Mengulum permen yang memiliki rasa asam ternyata juga bisa membantu.
Rasa asam yang kuat bisa membuat pikiran lebih fokus terhadap realitas saat ini dibandingkan ketakutan atas hal-hal yang belum tentu terjadi. Demikian beberapa cara sederhana untuk mengatasi anxiety atau gangguan kecemasan saat bepergian dengan pesawat terbang.