Cara Menghilangkan Rasa Takut saat Sebelum Terbang
Rasa takut sebelum terbang merupakan suatu hal yang umum dialami banyak orang, untuk mengatasinya, sejumlah hal ini bisa dilakukan:
Bagi sebagian orang, terbang dengan pesawat bisa menjadi pengalaman yang menegangkan. Rasa takut akan kecelakaan, ketidakpastian, atau ketidakmampuan untuk mengendalikan situasi sering kali membuat para pelancong merasa cemas. Menurut estimasi Cleveland Clinic, lebih dari 25 juta orang di Amerika Serikat mengalami rasa takut yang parah terhadap terbang, atau aerofobia. Meskipun terbang adalah salah satu moda transportasi teraman, rasa takut ini tetap bisa memengaruhi kenyamanan dan pengalaman perjalanan seseorang.
Namun, meskipun data menunjukkan bahwa kemungkinan kecelakaan pesawat sangat kecil—dengan peluang hanya 1 dari 13,7 juta—rasa takut saat terbang bisa menimbulkan reaksi fisik yang intens. Seseorang yang mengalami aerofobia bisa merasakan gejala mulai dari kecemasan ringan hingga serangan panik. Dilansir dari CNA, berikut sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk mencegah rasa takut sebelum terbang.
-
Apa saja tips mengatasi takut naik pesawat? Berikut ini beberapa di antaranya yang bisa Anda terapkan.
-
Bagaimana terapi eksposur mengurangi rasa takut naik pesawat? Kegiatan seperti ini membuat otak beradaptasi terhadap situasi yang akan dihadapi saat naik pesawat terbang nanti.
-
Bagaimana cara mengatasi stres saat naik pesawat? Ada beberapa cara untuk mengurangi stres saat terbang. Mendengarkan musik yang menenangkan atau meditasi singkat sebelum dan selama penerbangan dapat membantu tubuh merasa lebih rileks. Memanfaatkan waktu untuk tidur atau membaca juga bisa membantu mengalihkan perhatian dari lingkungan yang tidak nyaman. Jika Anda merasa stres saat berada di ketinggian, mengatur napas dalam dan perlahan bisa meredakan ketegangan.
-
Kenapa banyak orang takut naik pesawat? Menurut para pakar dan psikoterapis, takut naik pesawat terbang bukan jenis kecemasan yang tak mungkin diatasi.
-
Apa yang bisa dilakukan untuk tenang saat takut? Mindfulness adalah teknik yang dapat membantu Anda menciptakan jarak antara pikiran-pikiran Anda dan reaksi emosional Anda terhadap rasa takut.
-
Bagaimana cara melawan rasa takut? Kenali dan Tantang Pikiran Ketika rasa takut ini ini muncul dari pikiran yang riasional, tantang mereka dengan bertanya apakah mereka berdasarkan bukti yang nyata atau hanya asumsi semata.
Kenali Pemicu dan Mulailah dengan Pernapasan yang Tenang
Langkah pertama untuk mengatasi rasa takut adalah dengan mengenali apa yang memicu kecemasan Anda. Misalnya, gambar kecelakaan pesawat dalam film atau berita yang menyebar tentang insiden pesawat bisa memperburuk rasa cemas. Jika Anda mulai merasa panik, cobalah melakukan latihan pernapasan untuk menenangkan diri.
Salah satu metode yang dapat membantu adalah box breathing atau pernapasan kotak. Caranya, tarik napas dalam-dalam selama 4 detik, tahan selama 4 detik, hembuskan perlahan selama 4 detik, dan tahan lagi selama 4 detik. Ulangi siklus ini tiga hingga empat kali hingga perasaan cemas mereda.
Salah satu alasan utama rasa takut terbang adalah perasaan kehilangan kendali. Tom Bunn, seorang terapis dan mantan pilot maskapai, menjelaskan, “Masalahnya adalah ini: Terbang adalah situasi di mana kita kehilangan kendali dan tidak bisa melarikan diri. Jika kita harus melepaskan diri dari kebutuhan akan pelarian, kita perlu mengetahui bahwa kita tidak perlu melarikan diri, karena jika terjadi sesuatu yang salah, ada sistem cadangan yang bisa diaktifkan.”
Memahami bagaimana pilot menjalankan tugasnya dapat membantu mengurangi ketakutan ini. Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan mendengarkan podcast Dial a Pilot, yang didedikasikan untuk penumpang yang merasa cemas. Dalam podcast ini, para pilot berbagi pengetahuan tentang proses penerbangan dan pelatihan yang mereka jalani, memberi gambaran yang lebih jelas tentang keselamatan di udara.
Cara Lain Mengurangi Kecemasan
Selain itu, ada beberapa aplikasi yang bisa membantu menenangkan perasaan Anda saat terbang. Suara pesawat sering kali memicu kecemasan, jadi penting untuk membiasakan diri dengan suara-suara yang akan terdengar selama penerbangan. Aplikasi Flight Buddy, misalnya, menyediakan rekaman suara pesawat yang sedang berfungsi normal, termasuk suara mesin pesawat A320, proses pemuatan bagasi, dan pengoperasian roda pendarat. Mendengarkan suara-suara ini sebelum atau selama penerbangan bisa membantu Anda merasa lebih tenang dan tidak terkejut dengan suara yang mungkin asing.
Aplikasi lain yang dapat membantu adalah Turbli, sebuah aplikasi yang memberi informasi tentang prediksi turbulensi berdasarkan nomor penerbangan Anda. Dengan menggunakan aplikasi ini, Anda dapat mengetahui tingkat turbulensi yang diharapkan, sehingga Anda tidak terkejut jika pesawat mengalami guncangan. Selain itu, aplikasi seperti Calm dan Headspace menawarkan panduan meditasi dan visualisasi yang dapat menenangkan pikiran dan tubuh, baik di terminal maupun selama penerbangan.
Menciptakan Kenyamanan Selama Penerbangan
Faktor kenyamanan juga berperan besar dalam mengurangi rasa takut saat terbang. Memberikan diri Anda ruang ekstra dapat membantu mengurangi kecemasan. Pertimbangkan untuk membayar sedikit lebih mahal untuk memilih tempat duduk dengan ruang kaki lebih luas, atau duduk di dekat jendela di baris keluar darurat. Melihat horizon dapat memberi rasa kendali dan membantu Anda merasa lebih tenang.
Untuk meningkatkan kenyamanan lebih lanjut, coba bawa bantal kecil berbobot yang bisa Anda peluk atau letakkan di pangkuan. Stimulasi tekanan dalam bentuk ini memberi tahu tubuh Anda di mana posisinya dalam ruang, yang dapat membantu menenangkan sistem saraf dan mengurangi kecemasan, menurut sebuah studi yang dilakukan oleh National Taiwan University Hospital pada tahun 2013. Ulangi kalimat yang menenangkan diri seperti "Saya aman" atau "Saya akan baik-baik saja" sambil memeluk bantal tersebut.
Terapi Eksposur: Menghadapi Ketakutan Secara Bertahap
Jika rasa takut sangat mengganggu, terapi eksposur bisa menjadi solusi jangka panjang yang efektif. Terapi ini melibatkan pengenalan bertahap terhadap gambar dan video pesawat, serta latihan pernapasan yang dirancang untuk menjaga ketenangan ketika dihadapkan dengan pemicu rasa takut.
Menurut Jonathan Bricker, seorang psikolog yang telah mempelajari ketakutan terhadap terbang selama lebih dari 25 tahun, penelitian menunjukkan bahwa terapi eksposur dapat membantu sekitar 70 hingga 90 persen pasien untuk dapat terbang dengan percaya diri. “Dalam uji coba acak yang terkontrol dengan baik, sebagian besar peserta mengalami penurunan kecemasan yang signifikan tentang terbang,” kata Bricker.
Penggunaan Obat atau Alkohol
Bagi beberapa orang yang cemas, obat penenang mungkin diperlukan untuk membantu mereka merasa lebih nyaman saat terbang. Namun, Bunn menegaskan bahwa penggunaan obat-obatan seperti benzodiazepin bisa menjadi adiktif dan kurang efektif seiring waktu. Bricker menyarankan agar obat-obatan cepat bekerja seperti Xanax, yang diresepkan untuk ketakutan terbang, hanya digunakan sebagai bantuan jangka pendek sambil belajar mengatasi rasa takut melalui terapi eksposur.
Beberapa orang mungkin tergoda untuk meminum alkohol selama penerbangan untuk menenangkan saraf mereka. Namun, sebuah studi kecil yang diterbitkan pada bulan Juni lalu menunjukkan bahwa alkohol dapat meningkatkan detak jantung dan menurunkan kadar oksigen dalam darah pada penerbangan yang lebih panjang. Bahkan, sebuah studi lain pada tahun 2015 menunjukkan bahwa alkohol justru dapat memperburuk kecemasan, sehingga mungkin lebih baik memilih air putih daripada alkohol di penerbangan berikutnya.