Heboh Rini Soemarno & Dirut PLN bicara jatah saham, ini kata Sekretaris Menteri BUMN
Sekretaris Kementerian BUMN Imam Apriyanto Putro mengatakan, percakapan tersebut telah diedit untuk memberikan informasi yang salah dan menyesatkan. Kementerian BUMN menegaskan bahwa percakapan tersebut bukan membahas tentang 'bagi-bagi saham' sebagaimana yang dicoba digambarkan dalam penggalan rekaman suara tersebut.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menjadi perbincangan hangat di masyarakat. Hal tersebut dipicu oleh beredarnya percakapan dilakukan oleh Rini bersama Direktur Utama PT PLN Sofyan Basir, terkait pembagian saham atas proyek yang digarap oleh PLN bersama Pertamina.
Dalam percakapan yang berdurasi sekitar 6 menit tersebut, keduanya juga menyebut nama Ari Soemarno, kakak kandung Rini. Sofyan dalam rekaman percakapan tersebut mengeluhkan jatah saham yang akan diterima oleh PLN lebih kecil dari yang seharusnya.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Di mana pemakaman Brigjen TNI (P) Bom Soerjanto dilaksanakan? Alm Bom Soerjanto dimakamkan dengan cara militer di pemakaman Al-Azhar Memorial, Karawang.
-
Apa tugas utama Kementerian BUMN? Kementerian BUMN Bertugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang badan usaha milik negara
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Siapa yang menjabat Menteri PPN sekarang? Adapun, Menteri PPN saat ini dijabat oleh Suharso Monoarfa, yang dipilih langsung oleh presiden pada tahun 2019.
-
Kapan Tanri Abeng menjabat sebagai Menteri Negara Pendayagunaan BUMN? Selanjutnya pada tahun 1998 ia ditunjuk oleh Presiden Soeharto sebagai Menteri Negara Pendayagunaan BUMN dan dilanjutkan dengan jabatan yang sama di Kabinet Reformasi Pembangunan pimpinan Presiden Habibie.
Berikut ini rangkuman sebagian isi pembicaraan Rini dan Sofyan yang telah beredar luas melalui sosial media sejak beberapa saat lalu. Di mana, Sofyan mengaku kaget setelah dipanggil oleh Ari untuk membahas pembagian saham.
"Saya juga kaget kan Bu, saya mau cerita ke Ibu, beliau (Pak Ari) kan panggil saya, pagi kemarin kan saya baru pulang," kata Sofyan.
"Yang penting ginilah, sudahlah, kan yang harus ambil kan dua, Pertamina sama PLN." jawab Rini.
"Betul," kata Sofyan.
"Ya, dua-duanya punya saham lah Pak, begitu," jelas Rini kembali.
"Waktu itu saya ketemu Pak Ari juga, Bu. Saya bilang, Pak Ari mohon maaf, masalah share ini kita duduk lagi lah, Pak Ari," lanjut Sofyan.
"Saya terserah bapak-bapak lah, saya memang kan konsepnya sama-sama Pak Sofyan," ujar Rini.
"Saya kemarin bertahan Bu, kan beliau ngotot. 'Kamu gimana sih, Sof?' Lho kan, Pak, kalo enggak ada PLN kan Bapak enggak ada juga tuh buat bisnis," kata Sofyan.
"Kan saya ketemu Pak Ari juga, Bu." tambahnya.
"Menurut saya banyak yang nerusin, cuma saya bilang sama kakak saya yang satunya, biasanya kalau dia sudah enggak mau ngomong, saya ngomong sama yang satunya supaya nyambung ke sana gitu kan," jawab Rini kembali.
"Betul, betul," ucap Sofyan.
Menanggapi beredarnya penggalan percakapan tersebut, Sekretaris Kementerian BUMN Imam Apriyanto Putro mengatakan, percakapan tersebut telah diedit untuk memberikan informasi yang salah dan menyesatkan. Kementerian BUMN menegaskan bahwa percakapan tersebut bukan membahas tentang 'bagi-bagi saham' sebagaimana yang dicoba digambarkan dalam penggalan rekaman suara tersebut.
"Memang benar bahwa Menteri BUMN Rini Soemarno dan Dirut PLN Sofyan Basir melakukan diskusi mengenai rencana investasi proyek penyediaan energi yang melibatkan PLN dan Pertamina. Dalam diskusi tersebut, baik Menteri BUMN Rini Soemarno maupun Dirut PLN Sofyan Basir memiliki tujuan yang sama yaitu memastikan bahwa investasi tersebut memberikan manfaat maksimal bagi PLN dan negara, bukan sebaliknya untuk membebani PLN," ujar Imam melalui siaran pers di Jakarta, Sabtu (28/4).
Imam menjelaskan, percakapan utuh yang sebenarnya terjadi ialah membahas upaya Dirut PLN Sofyan Basir memastikan PLN mendapatkan porsi saham yang signifikan. Hal tersebut merupakan salah satu syarat mutlak agar PLN ikut serta dalam penggarapan proyek tersebut.
"Sebagai syarat untuk PLN ikut serta dalam proyek tersebut adalah PLN harus mendapatkan porsi saham yang signifikan. Sehingga PLN memiliki kontrol dalam menilai kelayakannya, baik kelayakan terhadap PLN sebagai calon pengguna utama, maupun sebagai pemilik proyek itu sendiri," jelasnya.
Baca juga:
Pemberhentian bos Pertamina oleh Menteri Rini timbulkan multitafsir di tahun politik
Djarot Kusumayakti dikabarkan bakal dicopot dari posisi Dirut Bulog
Kurangi impor vaksin, Menteri Rini minta BUMN kesehatan bersinergi
Menteri Rini pastikan CSR BUMN untuk keberagaman masyarakat
Habiskan Rp 1,3 T, Paramount Lombok Resort & Residence di Mandalika mulai dibangun
Moody's kerek peringkat 5 BUMN, Menteri Rini sebut proyek Jokowi dipercaya dunia
Menteri Rini pastikan Nindya Karya ikuti proses hukum