Hidrogen Hijau Bisa Jadi Bahan Bakar Sepeda Motor, Lebih Murah dari Bensin dan Motor Listrik
Hidrogen hijau sebagai bahan bakar kendaraan bermotor yang 4 kali lebih murah dari Bahan Bakar Minyak (BBM).
Hidrogen hijau sebagai bahan bakar kendaraan bermotor yang 4 kali lebih murah dari Bahan Bakar Minyak (BBM).
- Lihat Pria Paruh Baya Dorong Motor Kehabisan BBM, Polisi Ini Sigap Langsung Sedot Bensin dari Motornya
- Harga jual Motor Berbahan Bakar Gas Pertama di Dunia hanya Rp18 Jutaan.
- Inilah Motor Berbahan Bakar Gas Pertama di Dunia, Dijual Rp18 Jutaan Saja
- Jangan Coba-coba Motoran dengan Terobos Jalur Khusus Sepeda, Bisa Masuk Penjara
Hidrogen Hijau Bisa Jadi Bahan Bakar Sepeda Motor, Lebih Murah dari Bensin dan Motor Listrik
Hidrogen Hijau Bisa Jadi Bahan Bakar Sepeda Motor
PT PLN (Persero) tengah menyiapkan hidrogen hijau sebagai bahan bakar kendaraan bermotor yang 4 kali lebih murah dari Bahan Bakar Minyak (BBM).
Selain itu, hidrogen hijau atau green hydrogen juga diklaim lebih ramah lingkungan karena tidak mengeluarkan emisi.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan sudah ada 21 pembangkit milik PLN telah dan telah memproduksi 199 ton hidrogen hijau per tahun.
Perseroan juga turut membangun hydrogen production di pembangkit listrik tenaga panas bumi atau PLTP Kamojang di Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
"Ada tambahan sekitar 4,3 ton per tahun. Jadi totalnya ada 203 ton green hydrogen dari 22 pembangkit kami yang diproduksi oleh PLN" ujar Darmawan saat meresmikan pilot project Hydrogen Refueling Station (HRS) Senayan di Jakarta, Rabu (21/2).
Darmawan menjelaskan, sejauh ini kebutuhan hidrogen hijau PLN hanya 75 ton per tahun.
Sehingga masih ada 128 ton dari 199 ton hidrogen hijau yang dihasilkan dari 22 pembangkit milik PLN.
merdeka.com
"Artinya ada 128 ton green hydrogen yang bisa digunakan untuk sektor transportasi," kata Darmawan.
Lebih lanjut, Darmawan juga membuat perbandingan antara menggunakan BBM dan hidrogen hijau. Ia menyebut ongkos pemakaian green hydrogen jauh lebih murah dari penggunaan BBM yang sebesar Rp1.300 per km.
Tak hanya itu, bahan bakar bertenaga hidrogen hijau juga lebih hemat dibanding kendaraan listrik atau electric vehicle (EV).
Dengan perbandingan, tarif home charging sebesar Rp350 sampai Rp400 untuk jarak tempuh 1 km. Sementara ultra fast charging Rp555 per km.
"Ini yang jelas, satu, BBM ada sebagian yang diimpor, kalau ini semuanya produk dalam negeri," kata Darmawan.
Darmawan mengabarkan, dengan tingkat produksi 128 ton per tahun, PLN bisa menyediakan energi untuk 438 mobil per tahun.
Selain murah, hidrogen hijau juga disebutnya bisa mengurangi konsumsi BBM, 1,59 juta liter per tahun, hingga kontribusi terhadap penurunan emisi 4,15 juta kg CO2 per tahun.
"Sementara kalau BBM, 1 liter bensin emisi CO2 adalah 2,4 kg. Jadi untuk 1 km adalah sekitar 240 gram. Kalau ini emisinya adalah nol karena menggunakan green hydrogen," imbuh Darmawan.
"Jadi saya melihatnya energi impor digeser menjadi energi domestik, energi mahal menjadi murah, energi dengan emisi gas rumah kaca tinggi menjadi emisi gas rumah kaca yang sangat rendah," pungkasnya.