Hingga Maret 2016, neraca perdagangan Indonesia surplus USD 1,65 M
"Untuk yang surplus bulanan memang agak menurun, tapi dari bulan ke bulan masih surplus terus."
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia pada Maret 2016 surplus USD 497 juta. Surplus terjadi karena ekspor Indonesia pada Maret 2016 mencapai USD 11,79 miliar dan impor hanya USD 11,3 miliar.
Kepala BPS, Suryamin mengatakan, secara kumulatif pada Januari-Maret 2016, terjadi surplus USD 1,65 miliar. Dengan total ekspor mencapai USD 33,59 miliar dan impor USD 1,94 miliar.
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Kenapa ekspor telur ke Singapura bisa menjadi bukti keberhasilan Indonesia di pasar dunia? Singapura menjadi salah satu negara dengan standar mutu dan keamanan pangan yang tinggi, sehingga ekspor ini menjadi salah satu keberhasilan Indonesia di pasar dunia.
-
Bagaimana BRI membantu Gravfarm dalam memperluas pasar ekspor? BRI terus memberikan dukungan bagi UMKM binaannya untuk dapat “go ekspor”. Dukungan nyata tersebut diberikan melalui partisipasi UMKM binaan BRI dalam tradefair ataupun eksibisi yang dapat membantu perluasan pasar ekspor untuk pelaku usaha.
-
Apa yang dihapus dari BPJS? Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah menjawab pertanyaan publik terkait naiknya iuran ketika Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) berlaku.
-
Kenapa bisnis baju bekas impor dilarang di Indonesia? Presiden Jokowi mengungkapkan bisnis baju bekas impor ilegal sangat mengganggu industri tekstil dalam negeri.
-
Dari mana ekspor sejumlah komoditas pertanian dilepas? Jelang dua hari peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke 78, Wakil Presiden (Wapres) Ma’aruf Amin, melepas ekspor sejumlah komoditas pertanian senilai 2,294 Triliun dari Pelabuhan Tanjung Priok ke 37 Negara.
"Untuk yang surplus bulanan memang agak menurun, tapi dari bulan ke bulan masih surplus terus. Dibandingkan dengan 2015 mencapai USD 1 miliar. Maret 2014 juga mencapai USD 668,9 juta. Tapi dibandingkan dengan 2013 hanya surplus USD 137,5 juta," kata Suryamin di kantornya, Jakarta, Jumat (15/4).
Meski neraca perdagangan keseluruhan surplus, perdagangan migas masih mengalami defisit USD 300,7 juta, yang disebabkan perdagangan minyak mentah mengalami defisit USD 63,7 juta, hasil minyak mengalami defisit USD 700,4 juta. Namun untuk gas dan nonmigas mengalami surplus masing-masing USD 463 juta dan USD 797,7 juta.
"Memang hasil minyak konsumsi kita yang tinggi. Penduduk banyak, dan jumlah usaha yang semakin banyak. Tapi nonmigas menunjukkan peningkatan yang cukup besar," imbuhnya.
Sementara itu, neraca perdagangan dengan ASEAN pada Maret 2016 surplus USD 28,4 juta, dan neraca perdagangan kumulatif juga surplus sebesar USD 117,7 miliar. Dengan Uni Eropa juga mengalami surplus pada Maret 2016 sebesar USD 197,8 juta, dan neraca perdagangan kumulatifnya surplus USD 707,2 miliar.
Dengan negara utama lainnya, Indonesia masih defisit sebesar USD 349,7 juta, karena perdagangan dengan Tiongkok masih defisit USD 1,2 miliar. Dengan Amerika Serikat dan India mengalami surplus, baik pada bulan Maret 2016 maupun kumulatif.
Baca juga:
Maret 2016, nilai impor Indonesia tembus USD 11,29 miliar
Maret 2016, ekspor nonmigas ke AS capai USD 1,25 miliar
Pengiriman minyak naik, ekspor Indonesia Maret tembus USD 11,79 M
Darmin yakin Indonesia tak terseret arus perlambatan ekonomi global
Produk kerajinan dan pertanian Bali jadi primadona masyarakat AS
Eksportir tembus pasar negara baru dijanjikan subsidi USD 1.000
Januari-Februari 2016, ekspor RI merosot 14,3 persen