HIPMI tak khawatir bursa saham lesu selama Pasar Tanah Abang laku
"Ketika 1998. Pahlawan UMKM, bukan bursa efek jakarta. Saat itu pemain saham melarikan diri," ujar Ketum Hipmi Bahlil.
Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Bahlil Lahadalia mengungkapkan, tidak khawatir jika Bursa Efek Indonesia (BEI) sedang lesu. Menurutnya, selama masyarakat tetap melakukan transaksi ritel, daya beli tetap terjaga untuk menopang perekonomian.
"Yang pusing kalau Pasar Tanah Abang tidak dibeli. Pasar saham bursa efek tidak laku, yang penting Tanah Abang laku," tegasnya dalam diskusi 'Daya Tahan Ekonomi Indonesia' di Kantor Relawan Merah Putih, Jakarta, Senin (7/9).
Dia menambahkan, kondisi perekonomian yang saat ini terjadi memang membuat pemerintah, perbankan dan pengusaha bingung. Pasalnya, setiap kebijakan dalam kondisi ekonomi bergejolak berimplikasi luas. Maka jika sampai salah langkah akan semakin memperburuk keadaan.
"Maju kena mundur kena. Pemerintah kena, stimulus tidak turun. Perbankan kredit tidak jalan. Siap-siap zaman tidak ada kepastian, itu kondisi sekarang," ujarnya.
Bahlil mengingatkan, penyelamat perekonomian Indonesia saat krisis 1998 adalah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Maka dari itu, dia mengharapkan, daya beli masyarakat tetap dijaga oleh pemerintah.
"Ketika 1998. Pahlawan UMKM, bukan bursa efek jakarta. Saat itu pemain saham melarikan diri (dengan) utang yang dilarikan ke rakyat," tutupnya.