Hutama Karya bakal bangun PLTS di jalan tol di Sumatera
Direktur Pengembangan Usaha PT Hutama Karya (Persero) Putut Ari Wibowo mengatakan pihaknya akan memanfaatkan jalur tol di Sumatera untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Ada pun ruas jalan tol yang akan digunakan sebagai PLTS adalah sepanjang 320 Km dengan lebar 30 Meter.
Direktur Pengembangan Usaha PT Hutama Karya (Persero) Putut Ari Wibowo mengatakan pihaknya akan memanfaatkan jalur tol di Sumatera untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Menurutnya, ruas jalan tol di Sumatera tidak menguntungkan dari sisi finansial sebab traffic atau lalu lintasnya masih rendah.
"Untuk proyek kelistrikan, kami bekerjasama dengan anak usaha PLN, yaitu Indonesia Power, merancang pembangunan pembangkit listrik tenaga surya di sepanjang jalan tol di Sumatera, kapasitas 500 MW," kata Putut saat ditemui di Kawasan SCBD Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu (14/3).
-
Siapa yang membangun PLTS di IKN Nusantara? PLTS ini dibangun melalui subholding PLN Nusantara Power (NP) bekerja sama dengan perusahaan energi asal Singapura, Sembcorp Utilities Pte. Ltd.
-
Mengapa PLN membangun PLTS di IKN Nusantara? Presiden Jokowi mengatakan, pembangunan PLTS ini menunjukkan keseriusan pemerintah melalui PLN dalam menyiapkan sistem kelistrikan yang andal dan berbasis pada energi ramah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan listrik di IKN Nusantara. Hal ini selaras dengan pembangunan IKN sebagai forest city yang hijau dan ramah lingkungan.
-
Bagaimana Pertamina membangun infrastruktur hijau? Langkah konkrit perseroan dalam pengembangan infrastruktur hijau, lanjut Fadjar tidak hanya dilakukan dalam Pertamina Group, tetapi juga bersama BUMN yang tergabung dalam Indonesia Battery Corporation (IBC) dalam pengembangan pabrik baterai kendaraan listrik (EV).
-
Dimana PLTS di IKN Nusantara dibangun? PLTS yang berada di Sepaku, Penajam Paser Utara, ini ditargetkan rampung dan beroperasi pada Mei 2024.
-
Di mana PLTS Terapung Cirata dibangun? Darmawan memaparkan, PLTS Terapung Cirata berkapasitas 192 MWp dibangun PLN berkolaborasi dengan perusahaan energi Masdar dari Uni Emirat Arab saat ini tengah memasuki proses finalisasi. PLTS yang menempati area seluas 200 hektar ini akan menghasilkan energi sebesar 245 juta kWh per tahun dan dapat memasok listrik setara untuk 50.000 rumah tangga.
-
Kenapa Alita dan PLN Icon Plus bekerja sama membangun infrastruktur telekomunikasi? Alita Praya Mitra (Alita) menandatangani kerja sama akses teknologi dengan Indonesia Comnets Plus (PLN Icon Plus) untuk menghadirkan layanan infrastruktur telekomunikasi bagi masyarakat. Penandatangan MoU dilakukan oleh Direktur Utama PT Indonesia Comnets Plus, Ari Rahmat Indra Cahyadi dengan Direktur Utama PT Alita Praya Mitra, Teguh Prasetya, disaksikan oleh Nokia Asia Paific Enterprise Lead, Stuart Hendry di Mobile World Congress, Barcelona, hari ini.
Dia menambahkan, pembangunan PLTS tersebut juga menguntungkan PLN sebab bisa memenuhi target Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP). "Sehingga kita mencoba untuk memanfaatkan energi matahari dalam rangka untuk memenuhi juga RJPP PLN sudah memasukkan 500 MW di sepanjang koridor jalan tol."
Rencananya, PLTS tersebut akan menggunakan sistem grid supaya lebih efisien. Ada pun ruas jalan tol yang akan digunakan sebagai PLTS adalah sepanjang 320 Km dengan lebar 30 Meter. Ditargetkan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) akan dilakukan tahun ini, dan investasi akan dimulai tahun depan.
"Sistemnya masih pake grid jadi masuk pada saat ada matahari, kalau nanti matahari gak ada tetap pakai pembangkit yang ada karena kan kalau pake grid kan lebih efisien. Kita sebenarnya intinya ingin memanfaatkan koridor jalan tol saja," jelasnya.
Meski demikian, Putut mengaku belum menentukan nilai investasi PLTS di jalan tol tersebut. Sementara untuk harga jual per Kwh akan disamakan dengan listrik dari tenaga lain. "Masih study karena kan bagaimana kemampuan matahari, solar cahaya yang cocok kapan, nah investasinya seperti apa, nah ini harus kita pelajari dulu. Hitungan per Kwh standar saja."
Baca juga:
RUPTL 2018-2027, pembangkit terbangun diproyeksi mencapai 56.024 MW
Fokus pembangunan infrastruktur, usulan pemekaran 314 wilayah ditunda
Cegah kebocoran pipa gas, ESDM minta kontraktor perhatikan rambu-rambu
Wijaya Karya berpeluang bangun infrastruktur di Afghanistan
Polri terus selidiki sederet proyek infrastruktur yang ambruk