Ikut World Water Forum di Bali, Hutama Karya Pamer 17 Bendungan yang Dibangun
Ajang pertemuan internasional terbesar di sektor air yang mengusung tema Water for Shared Prosperity dibuka langsung oleh Jokowi.
Perusahaan berkolaborasi dengan BUMN Karya lainnya pada side event pameran atau Fair and Expo yang menampilkan portfolio infrastruktur air dari masing-masing perusahaan.
Ikut World Water Forum di Bali, Hutama Karya Pamer 17 Bendungan yang Dibangun
- Tito Karnavian dan AHY Usul Prabowo Bentuk Badan Air Nasional Usai Dilantik Jadi Presiden
- Jokowi Bertemu Puan di Bali: Saya Sudah Lama Akrab dan Baik, Sumringah Dong
- Jokowi-Puan Maharani Bertemu di Bali, PDIP: Suka Tidak Suka Beliau Berdua adalah Lambang Bersama
- Jokowi Bertolak ke Bali Buka KTT World Water Forum ke-10
PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) turut andil dalam pergelaran World Water Forum ke-10 yang digelar di Bali.
Perusahaan berkolaborasi dengan BUMN Karya lainnya pada side event pameran atau Fair and Expo yang menampilkan portfolio infrastruktur air dari masing-masing perusahaan mulai tanggal 20-25 Mei 2024 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC).
Ajang pertemuan internasional terbesar di sektor air yang mengusung tema Water for Shared Prosperity dibuka langsung oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada Senin (20/5) di Bali International Convention Centre.
Sejalan dengan tema WWF tahun ini, Hutama Karya turut berkontribusi dalam membangun infrastruktur air di berbagai wilayah di Indonesia sebagai negara kepulauan dengan sumber daya air yang melimpah.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim mengatakan, proyek-proyek strategis Hutama Karya seperti bendungan hadir untuk mendukung pengelolaan air yang berkelanjutan serta mewujudkan ketahanan pangan dalam menciptakan kemakmuran bagi masyarakat.
"Selama satu dekade terakhir, Hutama Karya telah membangun sebanyak 17 bendungan di mana 11 di antaranya telah selesai yakni Bendungan Leuwikeris di Jawa Barat; Bendungan Gongseng, Bendungan Semantok dan Bendungan Bendo di Jawa Timur; Bendungan Keureuto di Aceh," kata Adjib.
Selain itu, perusahaan membangun bendungan Sindang Heula di Banten; Bendungan Batang Toru di Sumatra Utara; Bendungan Ladongi dan Bendungan Ameroro di Sulawesi Tenggara; Bendungan Bintang Bano dan Bendungan Tanju & Mila di Nusa Tenggara Barat; serta 6 yang masih dalam tahap pengerjaan yakni Bendungan Tigadihaji di Sumatra Selatan, Bendungan Meninting di Nusa Tenggara Barat, Bendungan Way Apu di Maluku, Bendungan Bulango Ulu di Gorontalo, Bendungan Cijurei di Jawa Barat dan Bendungan Karangnongko di Jawa Tengah,” ujar Adjib.
Adjib menambahkan, selain membangun infrastruktur air, Hutama Karya juga turut andil dalam menyediakan fasilitas air sebagai wadah untuk kesejahteraan bersama dalam mengatasi krisis, meningkatkan kesehatan dan menjadi solusi jangka panjang bagi masyarakat melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
"Hutama Karya telah membangun fasilitas smart water di Kecamatan Gunung Sugih, Kabupaten Lampung Tengah; fasilitas sumur bor di Kecamatan Sumpur Kudus, Kabupaten Sijunjung, Sumatra Barat; fasilitas air baku yang saat ini masih dalam tahap pengerjaan bersama BUMN Karya di Kecamatan Sungai Sembilan, Kota Dumai, Riau; serta mendukung konservasi penanaman mangrove di Suaka Margasatwa Muara Angke; dan di Kecamatan Sayung, Kota Demak,” ujar Adjib.
Dalam Pameran World Water Forum ke-10, Hutama Karya memberikan pengalaman edukatif dan interaktif mengenai infrastruktur air yang sudah maupun sedang dibangun kepada para pengunjung dengan menampilkan sejumlah proyek ikonik berupa foto serta video dengan didukung teknologi Virtual Reality (VR).
Selain dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan dan perwakilan dari 149 negara, ajang ini juga mempertemukan semua tingkatan dan bidang yang tercatat lebih dari 20.000 peserta termasuk organisasi internasional, pemerintah, akademisi, masyarakat sipil termasuk generasi muda hingga sektor swasta.
Adjib kembali menjelaskan partisipasi Hutama Karya dalam World Water Forum ke-10 yang digelar dari tanggal 18 hingga 25 Mei 2024, merupakan komitmen dalam meningkatkan infrastruktur air di Indonesia sebagai tulang punggung kehidupan.