Imbas Bom Bunuh Diri, Kemenhub Minta Aplikator Perketat Seleksi Pengemudi Ojek Online
Budi mengatakan, saat ini tidak dapat dipungkiri bahwa atribut ojek online bisa didapatkan secara bebas, baik itu helm maupun jaket.
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan akan memastikan status pelaku bom bunuh diri di Polrestabes Medan, merupakan pengemudi ojek daring atau ojek online atau bukan.
"Saya konfirmasi dulu, apakah benar yang bersangkutan pengemudi atau bagaimana," kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi usai rapat kerja dengan Komisi V DPR, dikutip dari Antara di di Jakarta, Rabu.
-
Apa yang dikampanyekan Kementerian Perhubungan? Kemenhub kampanyekan keselamatan pelayaran kepada masyarakat. Indonesia selain negara maritim, juga merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki lalu lintas pelayaran yang sangat padat dan ramai dan keselamatan pelayaran menjadi isu penting.
-
Kenapa pelaku membunuh driver taksi online? "Saya tulang punggung keluarga, setelah bapak dipenjara tersangkut kasus pidana ganjal ATM di Yogya. Ibu juga bingung minta saya untuk biayai kuliah adik yang di Bandung," kata Baaghastian.
-
Kenapa Wakil Ketua DPR meminta penyedia transportasi online untuk membuat fitur tombol darurat? Tujuannya, melindungi keselamatan penumpang maupun pengemudi taksi online. "Saya harap ada sistem semacam ‘tombol darurat’ di aplikasi guna melindungi customer maupun driver, dari hal-hal berbahaya seperti ini,” kata Sahroni, Senin (1/4).
-
Apa yang diminta Wakil Ketua DPR kepada penyedia transportasi online? Wakil Ketua Komisi III DPR, Ahmad Sahroni berharap ke depan penyedia transportasi online bisa menggandeng kepolisian untuk membuat fitur tombol darurat atau emergency button.
-
Apa yang di ekspor oleh Kementan? Wakil Presiden RI, KH Maruf Amin melepas ekspor komoditas pertanian ke 176 negara dengan nilai transaksi sebesar 12,45 triliun.
-
Apa kata-kata bijak dari driver muda tentang perjalanan? "Tidak masalah seberapa lambat Anda pergi selama Anda tidak berhenti."
Budi mengatakan, saat ini tidak dapat dipungkiri bahwa atribut ojek online bisa didapatkan secara bebas, baik itu helm maupun jaket.
"Sekarang gini, jaket itu bisa di mana-mana. Dijual bebas juga. Bisa jadi bentuk penyamaran, seolah profesi itu jadi bebas ke mana-mana," katanya.
Koordinasi dengan Aplikator
Dia juga akan berkoordinasi dengan aplikator terkait usulan pembatasan penjualan dan pendistribusian atribut ojek daring.
"Berikutnya komunikasi dengan aplikator, apakah mungkin penjualannya atau pendistribusiannya dibatasi pada profesi," katanya.
Dengan kejadian seperti itu, Budi mengatakan akan memperketat pengawasan terhadap ojek online karena selama ini hanya terfokus pada keselamatan dan keamanan berkendara.
"Di ojek online kan selama ini hanya peraturan untuk keselamatan dan keamanan. Ternyata ada seperti ini, nanti kita optimalkan pengawasan kita. Mungkin dalam bentuk aplikasi atau apa," katanya.
Perketat Seleksi Calon Pengemudi
Sementara Menteri Perhubungan Budi mengimbau aplikator untuk memperketat seleksi calon pengemudi ojek daring guna menjamin keselamatan terkait adanya aksi bom bunuh diri yang beratribut ojek daring.
"Tentu ini menjadi suatu evaluasi bagi kita bagi operator, kalau itu memang pengendara online, untuk melakukan seleksi secara baik, baik melalui tatap muka walaupun melalui suatu penelitian secara acak apa yg dikomunikasikan oleh yang bersangkutan," kata Menhub.
Sebelumnya, terjadi ledakan bom bunuh diri di Polres Medan, Sumatera Utara, pada Rabu pagi tadi pukul 08.45 WIB.
Berdasarkan informasi kepolisian ledakan dilakukan oleh orang yang menggunakan atribut ojek daring. Kepolisian menduga pelaku tewas dalam kejadian tersebut.
(mdk/idr)