Penyedia Transportasi Online Diminta Gandeng Polisi Kembangkan Emergency Button
Tujuannya, melindungi keselamatan penumpang maupun pengemudi taksi online.
Tujuannya, melindungi keselamatan penumpang maupun pengemudi taksi online.
-
Apa saja permintaan DPR RI ke polisi? 'Setelah ini, saya minta polisi langsung berikan pendampingan psikologis terhadap korban serta ibu korban. Juga pastikan agar pelaku menerima hukuman berat yang setimpal. Lihat pelaku murni sebagai seorang pelaku kejahatan, bukan sebagai seorang ayah korban. Karena tidak ada ayah yang tega melakukan itu kepada anaknya,' ujar Sahroni dalam keterangan, Kamis (4/4). Di sisi lain, Sahroni juga memberi beberapa catatan kepada pihak kepolisian, khususnya terkait lama waktu pengungkapan kasus. Ke depan Sahroni ingin polisi bisa lebih memprioritaskan kasus-kasus pelecehan terhadap anak.'Dari yang saya lihat, rentang pelaporan hingga pengungkapan masih memakan waktu yang cukup lama, ini harus menjadi catatan tersendiri bagi kepolisian. Ke depan harus bisa lebih dimaksimalkan lagi, diprioritaskan untuk kasus-kasus keji seperti ini. Karena korban tidak akan merasa aman selama pelaku masih berkeliaran,' tambah Sahroni.
-
Gimana cara mobil DPR RI itu minta jalan? Dalam video tersebut terlihat mobil berjenis Toyota Alphard berwarna putih berulang kali membunyikan suara strobo untuk meminta jalan kepada pengendara lain.
-
Apa yang diminta DPR ke Polisi? 'Pokoknya wajib dijatuhi hukuman pidana, biar jera orang-orang nekat itu. Dan sebagai sebagai warga Jakarta, kami tentunya berharap pihak kepolisian bisa menjadikan ini bahan evaluasi.' 'Bahwa saat CFD dan di jam-jam olahraga pagi, sebetulnya sangat rawan terjadi tindak kejahatan. Jadi mungkin polisi bisa meningkatkan intensitas pemantauan cctv dan menempatkan aparat tambahan di titik-titik tertentu. Agar masyarakat bisa berolahraga dengan lebih tenang,' tambah Sahroni.
-
Apa yang diminta DPR dari polisi? Sahroni meminta kepolisian mengusut tuntas dugaan penganiayaan setelah ditemukannya mayat remaja laki-laki bernama Afif Maulana (AM) di bawah jembatan Kuranji, Kota Padang yang diduga dianiaya kepolisian.
-
Bagaimana driver online tersebut membantu penumpangnya? 'Diantarlah sampai ke RS, dibantu urus sampai ke dalam, dibantu uruskan BPJS, sampai papa bisa masuk dan segera ditangani dokter,' lanjutnya, demikian dikutip dari keterangan unggahan.
-
Mengapa driver online tersebut membantu penumpangnya? Tiba-tiba papa mengeluh dadanya nyeri hebat dan minta kembali ke rumah. Tapi pak Nurahman menawarkan dibawa ke RS karena melihat kondisi papa yang sangat kesakitan,' sambungnya, demikian dikutip dari keterangan unggahan.
Penyedia Transportasi Online Diminta Gandeng Polisi Kembangkan Emergency Button
Polres Metro Jakarta Barat berhasil menangkap, M pengemudi taksi online yang diduga melakukan penculikan sekaligus penganiayaan dan pemerasan senilai Rp100 juta terhadap CP yang merupakan penumpangnya. M diamankan Tim Jatanras Polres Metro Jakarta Barat di area Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Jumat (29/3) dini hari.
Dengan adanya kasus ini, Wakil Ketua Komisi III DPR, Ahmad Sahroni berharap ke depan penyedia transportasi online bisa menggandeng kepolisian untuk membuat fitur tombol darurat atau emergency button.
Tujuannya, melindungi keselamatan penumpang maupun pengemudi taksi online.
"Saya harap ada sistem semacam ‘tombol darurat’ di aplikasi guna melindungi customer maupun driver, dari hal-hal berbahaya seperti ini,” kata Sahroni, Senin (1/4).
Kendati begitu, politikus Partai Nasdem ini mengapresiasi langkah yang telah dilakukan kepolisian maupun penyedia taksi online yang telah responsif menangani kasus CP.
“Apresiasi kepada pihak kepolisian yang dengan cepat langsung bisa meringkus pelaku. Ini menunjukkan komitmen polisi dalam menjaga keamanan dan kepercayaan masyarakat dalam menggunakan transportasi umum. Jadi masyarakat jangan khawatir,” ujar Sahroni.
Menurutnya, pihak taksi online tempat M bekerja bisa memberikan respon yang baik dengan berkoordinasi kepada pihak kepolisian.
"Sebagai penyedia layanan juga sangat luar biasa, responsif serta mendahulukan kepentingan dan keselamatan customer. Ini yang kita harapkan, tidak defensif sama sekali. Sehingga koordinasi dengan aparat kepolisian pun jadi mudah, tidak ada yang berusaha ditutup-tutupi atau dikaburkan,” tuntasnya.
Sebelumnya, aksi percobaan penculikan dan pemerasan dengan kekerasan dialami CP. Kejadian bermula saat dirinya memesan taksi online dari kawasan Jakarta Barat menuju rumahnya.
Namun, di tengah jalan Ia mendapatkan percobaan penculikan dan pemerasan dengan kekerasan yang diduga dilakukan M.
Akibatnya, CP mengalami luka di beberapa bagian tubuh. Atas kejadian itu, CP melapor ke Polda Metro Jaya.