IMF Kembali Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Jadi Minus 4,9 Persen
Sementara pada 2021, pertumbuhan global diproyeksikan sebesar 5,4 persen. Secara keseluruhan, ini akan membuat persentase PDB 2021 sekitar 6,5 poin lebih rendah dari pada proyeksi pra-Covid-19 di Januari 2020.
Pandemi virus corona menyebabkan kerusakan yang lebih luas dan lebih dalam pada kegiatan ekonomi. International Monetary Fund (IMF) memproyeksikan pertumbuhan global minus 4,9 persen pada 2020, atau 1,9 poin persen di bawah perkiraan World Economic Outlook (WEO) April 2020 yaitu minus 3,0 persen.
Sementara pada 2021, pertumbuhan global diproyeksikan sebesar 5,4 persen. Secara keseluruhan, ini akan membuat persentase PDB 2021 sekitar 6,5 poin lebih rendah dari pada proyeksi pra-Covid-19 di Januari 2020. Sehingga bagi rumah tangga yang berpenghasilan rendah akan menjadi sangat rentan terimbas.
-
Bagaimana IMF membantu negara yang mengalami kesulitan ekonomi? IMF memberikan pinjaman kepada negara-negara anggotanya yang mengalami kesulitan keuangan. Tetapi sejalan dengan itu, IMF juga memberikan persyaratan dan rekomendasi kebijakan ekonomi yang harus diimplementasikan oleh negara peminjam.
-
Kenapa IMF didirikan? Tujuan utama pendirian IMF adalah untuk mempromosikan stabilitas moneter dan pertumbuhan ekonomi internasional dengan memberikan dukungan keuangan kepada negara-negara yang menghadapi kesulitan pembayaran internasional.
-
Apa tujuan utama dari IMF? Tujuan utama pendirian IMF adalah untuk mempromosikan stabilitas moneter dan pertumbuhan ekonomi internasional dengan memberikan dukungan keuangan kepada negara-negara yang menghadapi kesulitan pembayaran internasional.
-
Kapan IMF didirikan? IMF adalah organisasi yang berperan penting dalam kancah perekonomian negara-negara Dunia Ketiga. Dalam suasana pasca-Perang Dunia II yang penuh ketidakstabilan ekonomi dan politik, pada 22 Juli 1944, Konferensi Moneter dan Keuangan Internasional di Bretton Woods, New Hampshire, Amerika Serikat, menghasilkan pembentukan Dana Moneter Internasional (IMF).
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Bagaimana cara bank pemerintah berperan dalam mengatasi tantangan ekonomi? Selain itu, bank pemerintah juga seringkali memiliki peran strategis dalam mengatasi tantangan ekonomi, seperti mengelola krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial kepada sektor-sektor yang dianggap vital bagi pembangunan ekonomi.
Seperti halnya dengan proyeksi WEO pada April 2020, ada tingkat ketidakpastian yang lebih tinggi dari biasanya pada perkiraan kali ini. Proyeksi didasarkan pada asumsi utama tentang dampak dari pandemi.
Di negara-negara dengan tingkat infeksi yang menurun, perkiraan pemulihan yang lebih lambat akibat pembatasan sosial yang terjadi pada Q2 di 2020, termasuk terganggunya jaringan pasokan yang diperkirakan terjadi selama penguncian di Q1 dan Q2 2020, serta untuk tetap menjaga ketahanan produktivitas bisnis dengan penerapan protokol kesehatan
Sedangkan bagi negara-negara yang masih berjuang untuk mengendalikan tingkat infeksi, penguncian yang lebih lama akan menimbulkan biaya tambahan yang lebih besar.
Bahkan, perkiraan ini mengasumsikan bahwa kondisi keuangan yang telah terkoreksi setelah rilis WEO April 2020, akan tetap terimbas secara luas pada level saat ini.
Namun demikian, dilansir dari laman IMF, hasil-hasil alternatif bagi mereka yang berada di baseline masih sangat mungkin, dan bukan hanya karena bagaimana pandemi itu berkembang, namun juga sejauh mana rebound baru-baru ini dalam sentimen pasar keuangan memiliki pengaruh terhadap pergeseran prospek ekonomi yang mendasarinya, seperti yang diungkapkan dalam diskusi Global Financial Stability Report (GFSR) Juni 2020 bahwa kemungkinan kondisi keuangan mungkin akan lebih ketat daripada yang diasumsikan sebelumnya.
Puncak Pandemi
Semua negara termasuk yang telah melewati puncak infeksi harus memastikan bahwa sistem perawatan kesehatannya memiliki sumber daya yang memadai.
Komunitas internasional harus meningkatkan dukungannya terhadap prakarsa nasional, termasuk melalui bantuan keuangan ke negara-negara dengan kapasitas perawatan kesehatan yang terbatas dan penyaluran dana untuk produksi vaksin ketika uji coba berjalan, sehingga dosis yang memadai dan terjangkau dengan cepat tersedia untuk semua negara.
Kemudian, di manapun penguncian diperlukan, kebijakan ekonomi harus terus melindungi kerugian pendapatan rumah tangga dengan langkah-langkah yang cukup besar dan tepat sasaran serta memberikan dukungan kepada perusahaan yang terdampak dari pembatasan kegiatan yang diberlakukan.
Ketika ekonomi dibuka kembali, dukungan yang ditargetkan harus secara bertahap dibatalkan ketika pemulihan sedang berlangsung, dan kebijakan harus memberikan stimulus untuk meningkatkan daya beli masyarakat.
Kerja sama multilateral yang kuat tetap penting di berbagai bidang. Bantuan likuiditas sangat dibutuhkan untuk negara-negara yang menghadapi krisis kesehatan dan kekurangan pendanaan eksternal, termasuk melalui pengurangan utang dan pembiayaan melalui jaring pengaman keuangan global.
(mdk/idr)