Indef: Jelang Pilpres 2019 Investor Tahan Diri Masuk ke Indonesia
Bhima mengatakan, perlambatan pertumbuhan investasi ini turut membuat kinerja pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV hanya mencapai 5,13 persen. Meskipun investasi melambat, ekonomi masih ditopang oleh konsumsi rumah tangga.
Peneliti dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira mengatakan, jelang pemilihan presiden (pilpres) 2019 investor menahan diri masuk ke Indonesia. Hal ini pun membuat investasi kuartal IV-2018 melambat.
"Komponen investasi cenderung melambat seiring gejolak perekonomian global, dan jelang pilpres 2019 investor menahan diri masuk ke Indonesia," ujar Bhima melalui pesan singkat, Jakarta, Senin (4/2).
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya? Jika dibandingkan dengan kuartal II-2022, ekonomi RI mengalami perlambatan. Sebab tahun lalu di periode yang sama, ekonomi mampu tumbuh 5,46 persen (yoy).
-
Mengapa pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 meningkat dibandingkan dengan kuartal I-2023? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,” terang Edy.
-
Kapan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,17 persen secara tahunan? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Kapan target pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksikan mencapai 6,22 persen? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
Bhima mengatakan, perlambatan pertumbuhan investasi ini turut membuat kinerja pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV hanya mencapai 5,13 persen. Meskipun investasi melambat, ekonomi masih ditopang oleh konsumsi rumah tangga.
"Pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV diprediksi mencapai 5.13-5.16 persen. Faktornya dipengaruhi pola musiman naiknya konsumsi rumah tangga saat libur natal tahun baru. Pencairan belanja pemerintah pusat maupun daerah di akhir tahun turut membantu dorongan pertumbuhan," jelasnya.
Bhima menambahkan, selain investasi yang tumbuh melambat, ekspor juga cenderung menurun pada penutupan tahun. Hal ini disebabkan oleh menurunnya harga komoditas energi dan pertambangan terutama ke negara-negara yang mengalami perlambatan ekonomi.
"Ekspor tidak banyak yang bisa membantu disebabkan anjloknya harga komoditas energi dan pertambangan di akhir tahun. Ekspor ke negara tujuan utama terkena perlambatan ekonomi global serta naiknya impor migas pada Oktober sampai Desember," tandasnya.
Baca juga:
Pemerintah Prediksi Pertumbuhan Ekonomi 2018 Kisaran 5,2 Persen
Indef Prediksi Inflasi 2019 Bisa Sentuh 4 Persen
Indef: Pergerakan Nilai Tukar Rupiah Sulit Diprediksi di 2019
2019, Indef Prediksi Pertumbuhan Ekspor Indonesia Hanya 6 Persen
INDEF Nilai 'Serangan' Menteri Pencetak Utang Oleh Prabowo Tak Tepat, ini Alasannya
Indef Sebut Utang Bukan Masalah, Asal Pemerintah Lakukan Hal Ini