Indef: Pinjaman Fintech Makin Diminati Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19
Hal itu terlihat dari penyaluran fintech lending per Oktober 2020 mencapai Rp137,65 triliun.
Direktur eksekutif Indef, Tauhid Ahmad menyebut bahwa minat masyarakat menggunakan pinjaman fintech lending terus meningkat meskipun di masa pandemi covid-19. Hal itu terlihat dari penyaluran fintech lending per Oktober 2020 mencapai Rp137,65 triliun.
"Suatu catatan penting bahwa indeks inklusi keuangan kita itu sudah sedemikian besar 76,19 persen artinya ada 76,19 persen penduduk dewasa yang telah menggunakan layanan keuangan formal dan saya kira salah satunya melalui finansial teknologi ini kalau kita lihat outstanding kita di Oktober 2020 mencapai Rp137,65 triliun," kata Tauhid dalam webinar Menatap Masa Depan Fintech dan UMKM 2021, Selasa (15/12).
-
Bagaimana Finnet mendukung transformasi digital di Indonesia? Kami didukung dengan IT Infrastructure yang handal dan memiliki lisensi terlengkap di Perusahaan sejenis. Kami yakin Finnet dapat menjadi One Stop Solution yang tumbuh bersama mitra untuk bersama-sama mendigitalkan sistem pembayaran di Indoensia.
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia? Sebagai bank yang berfokus pada pemberdayaan UMKM, BRI memiliki jutaan database nasabah, baik simpanan maupun pinjaman. Ini menyebabkan BRI terpapar risiko data privacy breach dan cyber security system.
-
Apa yang dikatakan OJK mengenai sektor jasa keuangan Indonesia saat ini? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Bagaimana cara Jepang mengelola keuangan di Indonesia? Gedung Departement of Finance dijadikan tempat untuk melakukan aktivitas keuangan sehari-hari. Gedung ini juga menjadi tempat pengelolaan keuangan dan pemutusan kebijakan ekonomi oleh Jepang.
-
Bagaimana Indonesia mendukung pertumbuhan industri esports? Pertumbuhan esports di Indonesia mendapat dukungan besar dari pemerintah. Esports bukan hanya gaya hidup, tapi juga profesi.
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia? Melalui Holding Ultra Mikro dengan BRI sebagai induk, bersama PT Pegadaian, dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM), perseroan secara grup berupaya meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia.
Menurutnya, perkembangan fintech lending itu luar biasa cepat, apalagi jika dilihat data-data di bulan Oktober 2020 itu penyaluran fintech lending mencapai Rp8,59 triliun atau kenaikan sekitar 17,98 persen Oktober 2019 yang senilai Rp7,59 triliun.
"Artinya kalau kita lihat minat masyarakat untuk melakukan pinjaman melalui teknologi finansial itu tumbuh meskipun ada pandemi ini," ujarnya.
Namun demikian, salah satu risiko fintech yaitu kinerja kredit bermasalah. Di mana untuk pinjaman 90 hari itu sebesar 7,58 persen per Oktober 2020 atau naik 4,88 persen dari periode sebelumnya tahun 2019 yang sebesar 2,7 persen. Catatannya, jika dibandingkan NPL perbankan itu per September sebesar 3,15 persen ternyata fintech jauh lebih tinggi.
"Tantangan utamanya itu. Saya kira ini penting karena di tengah situasi ini menjadi jalan tengah karena UMKM sangat membutuhkan fintech seperti ini. Namun kita juga perlu tahu bahwa dari kredit perbankan UMKM hanya sebesar 18-19 persen,” katanya.
Pendanaan UMKM
Di lain hal, ke depannya sangat perlu diperjuangkan terkait pendanaan untuk UMKM. Apalagi di tahun 2021 PEN untuk UMKM hanya tersedia Rp14,9 triliun atau turun 87,64 persen dari tahun 2020 yang semula Rp120,61 triliun.
"Tentunya dari UMKM ada keberpihakan sedikit pemerintah untuk tahun 2021 bicara masa depan UMKM masa pemulihan dikurangi secara drastis untuk PEN UMKM nya," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)