Indef: Tak hanya masalah bola, sektor pangan kita juga kalah dengan Thailand
Negara Gajah Putih tersebut berada satu peringkat di bawah Vietnam. Berdasarkan data World Stock Export, dari 15 negara eksportir pangan, Thailand berada diperingkat ke-2 di bawah Vietnam.
Institute for Developement of Economic (Indef) menilai sektor pertanian Indonesia sudah jauh tertinggal dari negara tetangga, seperti Thailand. Padahal, luas lahan di Thailand jauh lebih sempit dibanding Indonesia.
Wakil Direktur Indef, Eko Listiyanto mengatakan, dengan lahan yang sedikit, Thailand mampu menjadi eksportir beras terbesar kedua di dunia.
-
Di mana harga bahan pangan di pantau? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Kapan harga bahan pangan di Jakarta terpantau naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Di mana kue pukis pandan biasanya dijual? Selain itu, olahan kue pukis ini juga bisa ide jualan yang menarik dan menguntungkan.
-
Kenapa kupat banyu pindang digemari warga Indramayu? “Warga di daerah pesisir itu memang suka makanan pedas, dan makanan-makanan khasnya kayak asin, pedas, ” kata penjual di kanal YouTube food vlogger tersebut.
-
Apa keunggulan pasir kucing wangi yang dijual dengan harga terjangkau? Cub n Kit Scented Cat Litter menawarkan pasir kucing wangi dengan kualitas premium dan harga terjangkau.
-
Apa yang Indah Permatasari beli di pasar? Selain membeli ikan dan ayam, ia juga membeli berbagai jenis sayuran dan bahan makanan lainnya.
"Pasar beras Thailand 22 persen di dunia," kata Eko di kantornya, Rabu (18/4).
Negara Gajah Putih tersebut berada satu peringkat di bawah Vietnam. Berdasarkan data World Stock Export, dari 15 negara eksportir pangan, Thailand berada diperingkat ke-2 di bawah Vietnam.
Eko menjelaskan, ekspor Thailand sangat tinggi sebab produksinya banyak dan penduduknya sedikit. Mereka juga mampu mengelola stabilitas pangan di dalam negeri.
"Ekspor dia terhadap GDP lebih tinggi, penerimaan dia dari jualan ke luar negeri sisi total relatif secara stabil. Kita kalah bukan hanya main bola tapi juga pangan. Padahal penduduk di sana 68 juta, kita 250 juta jiwa," ujarnya.
Selain itu, pemerintah Thailand juga dikenal memiliki komitmen yang tinggi dalam mengembangkan sektor pertaniannya. Oleh sebab itu mereka mampu merajai pasar beras di dunia.
Eko mengungkapkan, sebetulnya Indonesia juga sudah mampu melakukan ekspor beras. Namun jumlahnya sangat sedikit dan masih melakukan impor.
"Indonesia masuk 10 besar konsumen importir beras di dunia. Ini gambaran bahwa sektor pertanian kita belum terurus dengan benar, sehingga relatif dari pemerintahan yang manapun sektor pertanian tidak diperhatikan dengan sungguh-sungguh."
Baca juga:
Ironis, pemenuhan kebutuhan pangan Indonesia dipenuhi dari impor
Utusan khusus PBB untuk pangan tertarik inovasi swasembada pangan Pemda Sumsel
Mentan Amran klaim PBB puji program ketahanan pangan pemerintah Jokowi-JK
Pemerintah catat 200.000 hektare lahan sawah beralih fungsi tiap tahun
Jelang Idul Fitri, Jokowi soroti pasokan, keamanan arus mudik & infrastruktur