Indonesia Bisa Hemat Rp4,3 T dengan Memanfaatkan Limbah FABA Bangun Infrastruktur
Negara bisa hemat hingga Rp 1,3 triliun sampai tahun 2028 jika memanfaatkan FABA dalam pembangunan infrastruktur. Selain itu, lanjut Rida, terdapat pula potensi penyerapan tenaga kerja dari pemanfaatan FABA ini.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Rida Mulyana menjelaskan, dikecualikannya Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) dari kategori limbah berbahaya dan beracun dapat memberi keuntungan baik bagi negara, pengusaha maupun secara kelingkungan. Rida bilang, negara bisa hemat hingga Rp 4,3 triliun sampai tahun 2028 jika memanfaatkan FABA dalam pembangunan infrastruktur.
"Tahun 2020, penggunaan beton dicampur FABA terhitung dapat menekan biaya dibandingkan penggunaan beton konvensional sehingga memberi efisiensi anggaran pembangunan infrastruktur Rp 4,3 triliun sampai 2028," jelasnya dalam diskusi virtual, Kamis (1/4).
-
Bagaimana Pertamina membangun infrastruktur hijau? Langkah konkrit perseroan dalam pengembangan infrastruktur hijau, lanjut Fadjar tidak hanya dilakukan dalam Pertamina Group, tetapi juga bersama BUMN yang tergabung dalam Indonesia Battery Corporation (IBC) dalam pengembangan pabrik baterai kendaraan listrik (EV).
-
Siapa yang menginstruksikan pembangunan infrastruktur pasca gempa di Sulbar? Jokowi menekankan rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur pasca gempa ini merupakan perintah langsung darinya."Saya lihat tadi Alhamdulillah (bangunan) sudah selesai. Hanya kurang gedung DPRD dan satu masjid," kata Jokowi saat peresmian sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (23/4).
-
Apa saja contoh infrastruktur yang dibangun oleh Kementerian PUPR? Kementerian PUPR diamanahi 125 PSN yang harus dikerjakan, yang terdiri dari 51 ruas jalan tol dan jembatan, 56 bendungan dan irigasi, 13 proyek sektor air dan sanitasi, 2 proyek perumahan, 1 proyek tanggul pantai, 1 proyek pembangunan Indonesia Internasional Islamic university dan 1 proyek kawasan industri batang.
-
Gimana konstruksi jembatan Panyindangan dibangun? Melansir dari laman Pemkab Sumedang, jembatan ini menggunakan teknologi “judesa” untuk memperkokoh strukturnya. Judesa memiliki desain khas berupa sistem lantai, batang yang menggantung serta kabel baja sebagai pengikatnya.
-
Dimana lokasi pembebasan lahan untuk pembangunan infrastruktur pengendalian banjir di IKN? Tim terpadu fokus mempercepat pembebasan lahan warga terdampak pembangunan infrastruktur pengendalian banjir di Kelurahan Sepaku, lanjut Alimuddin, serta lahan milik warga masuk areal pembangunan jalan bebas hambatan atau tol seksi 6A dan 6B di Kelurahan Pemaluan, Kecamatan Sepaku.
-
Apa tujuan utama pembangunan Embung Bansari? Pada awalnya, Embung Bansari dibangun untuk fasilitas pengairan petani sekitar.
Selain itu, lanjut Rida, terdapat pula potensi penyerapan tenaga kerja dari pemanfaatan FABA ini. Tidak hanya dalam pembangunan infrastruktur, limbah FABA juga dapat dimanfaatkan menjadi material pendukung untuk stabilitasi lahan, reklamasi bekas tambang bahkan dalam sektor pertanian.
Banyak Negara Telah Manfaatkan Limbah FABA
Pemanfaatan limbah ini juga sudah dilakukan beberapa negara, seperti Jepang yang tingkat pemanfaatan FABAnya mencapai 57 persen dan China sebesar 67,1 persen.
Sebagaimana diketahui FABA ini merupakan limbah yang berasal dari PLTU, berupa abu batubara. Karena penggunaan batubara di PLTU skalanya besar, maka jumlah limbah yang dihasilkan juga lebih banyak.
"Sebelum dicabut dari kategori berbahaya, di Indonesia FABA PLTU ini belum termanfaatkan dengan baik. Dengan ditetapkan sebagai limbah non B3 maka bisa dimanfaatkan secara maksimal," ujar Rida.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)