Indonesia butuh peta jalan industri untuk jadi bangsa pemenang
"Kita harus memperkuat basis industri agar dapat mengatasi deindustrialisasi dan keluar sebagai bangsa pemenang."
Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Alumni-Institut Teknologi Bandung (IA-ITB), Ridwan Djamaluddin mengatakan, Indonesia sangat memerlukan peta jalan (road map) untuk menjadi bangsa pemenang di sektor industri manufaktur dengan fokus mengembangkan industri inti yang sesuai dengan DNA Indonesia. Upaya pembuatan road map akan dikongkretkan melalui pertemuan 'Indonesianisme Summit' pada 10 Desember 2016 di Ballroom Hotel Grand Sahid Jaya Jl. Jend Sudirman, Jakarta Pusat.
Menurut Ridwan, ekonomi Indonesia memang tumbuh cukup baik, mencapai kurang lebih 5,2 persen. Demikian pula dengan indikator ekonomi lainnya. Akan tetapi, IA-ITB beranggapan itu saja tidak cukup.
-
Apa yang menunjukkan pertumbuhan industri manufaktur Indonesia? Geliat pertumbuhan ini dapat terlihat dari peningkatan permintaan baru yang menunjukkan aktivitas produksi yang semakin terpacu.
-
Bagaimana pertumbuhan industri di Sidoarjo berkontribusi terhadap perekonomian daerah? Pertumbuhan industri di Sidoarjo telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian daerah dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat.
-
Mengapa industri tembakau dianggap vital bagi perekonomian Indonesia? Setidaknya dalam beberapa tahun terakhir, industri tembakau telah berkontribusi kepada penerimaan negara sebesar ratusan triliun rupiah setiap tahunnya.
-
Apa yang mendorong pertumbuhan pesat industri game di Indonesia? Dengan semakin berkembangnya digitalisasi dan jumlah pemain game yang bertambah, serta dukungan dari ekosistem yang kuat, kedua industri ini diprediksi akan terus tumbuh dengan pesat.
-
Siapa saja yang berperan penting dalam keberhasilan transformasi industri di Indonesia? “Capaian transformasi industri saat ini merupakan hasil kerja banyak pihak yakni dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, akademisi, dan terutama dari para pelaku industri sendiri.
-
Apa yang menjadi fokus utama Menko Perekonomian dalam pengembangan industri hijau di Indonesia? Dalam pengembangan industri hijau di Indonesia, pemerintah mendorong berbagai program seperti pemanfaatan EBTKE, penerapan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai, dan lain sebagainya. Termasuk mendorong kebijakan hilirisasi yang arahnya sejalan dengan tren pengembangan industri hijau tersebut.
"Kita harus memperkuat basis industri agar dapat mengatasi deindustrialisasi dan keluar sebagai bangsa pemenang. Itulah salah satu alasan kami menggelar Indonesianisme Summit," ujar Ridwan Djamaluddin di Jakarta, Jumat (9/12).
Ridwan menjelaskan, semangat Indonesianisme merupakan semangat mencintai produk Indonesia, membangun sinergi dan membentuk jejaring industri, manufaktur dan infrastruktur antara pemerintah, BUMN, korporasi swasta serta teknopreneur. Hal ini mutlak diperlukan untuk membangun Indonesia menjadi bangsa pemenang di sektor industri manufaktur.
IA-ITB dinilai memiliki kompetensi dalam bidang teknologi akan terus berupaya fokus mendorong bangsa Indonesia menjadi bangsa pemenang yang memiliki daya saing kuat, menguasai teknologi serta dapat mewujudkan ketahanan ekonomi nasional.
Sekjen IA-ITB, Gembong Primadjaya menjelaskan, dalam acara 'Indonesianisme Summit' IA-ITB akan bertanya kepada pemerintah apakah sudah memiliki road map reindustrialisasi. Kalau belum IA-ITB akan membuat road map tersebut kemudian menyampaikannya sebagai bahan masukan kepada pemerintah.
"IA-ITB akan fokus mencari industri inti yang sesuai dengan DNA Indonesia. Indonesia misalnya, sangat potensial mengembangkan industri berbasis pertanian dan energi, baik untuk substitusi impor maupun berorientasi ekspor. Indonesia juga memiliki keunggulan di bidang industri transportasi, industri berbasis budaya dan industri kreatif serta industri digital," kata Gembong Primadjaya.
Indonesianisme Summit akan diisi dengan berbagai kegiatan menarik. Tidak hanya diisi oleh forum diskusi, melainkan pula pameran karya-karya korporasi swasta, BUMN dan teknopreneur yang sejalan dengan semangat Indonesianisme. Termasuk sesi penandatanganan kontrak dan kisah sukses korporasi yang telah menjadi pemenang di sektor industri.
Sementara itu, forum diskusi yang menampilkan pihak pemerintah, swasta dan pelaku industri, akan dibagi dalam tiga sesi. Sesi pertama mengenai 'Sinergi kebijakan untuk memperkuat daya saing dan struktur industri nasional' dengan pembicara Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Wamen ESDM Arcandra Tahar.
Sesi kedua mengenai 'Penguatan daya saing dan militansi Talenta Indonesia dengan berbasis kearifan lokal' dengan pembicara Menteri Sekneg Pramono Anung, Menteri Pariwisata Arif Yahya, Panglima TNI dan Kapolri. Sedangkan pada sesi ketiga membahas 'Strategi Bangsa Pemenang di Sektor Industri'.
Indonesia Summit merupakan puncak dari bentuk kepedulian IA ITB yang telah dilakukan sepanjang tahun 2016 ini dalam mencapai harapan menjadi bangsa pemenang. Bermula pada bulan Mei 2016 dengan mengambil momentum Hari Kebangkitan Nasional, IA ITB telah menggelar Dialog Peradaban bertema 'Bersatu Menjadi Bangsa Pemenang'.
Baca juga:
Kemenperin usul pengembangan pesawat jarak menengah masuk PSN
Perizinan berbelit buat ratusan industri jamu gulung tikar
Ini penyebab industri tekstil RI kalah dari Vietnam dan Bangladesh
Jokowi: Industri tekstil Indonesia kalah dari Vietnam dan Bangladesh
Presiden Jokowi janji blusukan ke pusat industri genjot daya saing