Indonesia ekspor listrik saat banyak daerah masih gelap gulita
Rencananya pembangkit Indonesia akan menyalurkan listrik untuk daerah Sabah, Malaysia.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama Pemerintah Malaysia berencana menjalin kerja sama ekspor-impor listrik. Kerja sama ini bertujuan untuk pemenuhan kebutuhan beberapa daerah yang masih kekurangan pasokan listrik.
"Sebenarnya itu sudah pernah di-sign pada waktu KTT ASEAN, sekarang jalan, ada engineering, desain, sehingga kali ini kedatangannya untuk mempercepat," ujar Menteri ESDM Sudirman Said di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (26/6).
Menurutnya, untuk saat ini kebutuhan yang paling mendesak ada di daerah Sabah, Malaysia. "Kebetulan yang paling mendesak di Sabah sana itu kan mereka kekurangan, jadi belum ada satu detail karena tadi mengatakan akan ada satu join teknikal committee," jelas dia.
Rencananya, salah satu perusahaan BUMN Indonesia yakni, PT Bukit Asam akan membangun dua pembangkit listrik 2x600 Megawatt (MW). Satu berada di Kalimantan dan satu di Sumatera.
"Kemudian akan disambungkan dengan kabel, kalau kita lagi peak, mereka akan ambil, lalu kalau mereka punya kelebihan, kita ambil," ungkapnya.
Dalam rencananya, proyek ini akan beroperasi pada 2019 mendatang. "Sudah mulai jalan, diharapkan 2019 sudah bisa beroperasi, iya komersial, nanti urusannya business to business antara PLN dengan perusahaan listrik mereka," tutup dia.
Sebagai bentuk penjajakan, pada hari ini, Menteri Tenaga, Teknologi Hijau dan Air Malaysia, Datuk Seri Panglima Dr. Maximus Johnity Ongkili mengunjungi Menteri Sudirman Said.
Seperti diketahui, Wakil Ketua Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat ( DPR), Satya W Yudha merasa tidak percaya dengan data rasio elektrifikasi yang disampaikan Ditjen Ketenagalistrikan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Pasalnya, saat ini, Yudha melihat masih banyak daerah krisis listrik khususnya di Indonesia Timur.
Dari laporan yang disampaikan pemerintah, rasio elektrifikasi di salah satu wilayah yakni Maluku telah mencapai 80 persen. Namun, hasil ini berbanding terbalik dari laporan di lapangan yang di beberapa titik masih terjadi pemadaman dan bahkan belum teraliri listrik.
Dari catatan ESDM terungkap daerah yang paling kecil elektrifikasinya yakni Papua yang hanya 43,17 persen. Daerah lainnya adalah NTT dengan rasio elektrifikasi hanya 59,52 persen serta NTB yang hanya 65,57 persen.
Baca juga:
Subsidi listrik dihapus, Sofyan Djalil sebut untuk didik masyarakat
Menteri ESDM: Rumah pakai listrik subsidi, tapi parkir 2 mobil
Menteri ESDM Khawatir proyek 35.000 MW terseret kasus hukum
Setelah 70 tahun, warga daerah terluar NTT baru mau teraliri listrik
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Kapan PPK Pemilu dibentuk? Menurut peraturan tersebut, PPK dibentuk paling lambat 60 hari sebelum hari pemungutan suara.
-
Kenapa singkatan penting? Secara umum, telah disebutkan bahwa singkatan berguna untuk efisiensi, yaitu mempermudah dan mempercepat komunikasi tertulis maupun lisan.
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Kenapa krim malam penting? Krim malam memiliki peran krusial dalam rutinitas perawatan kulit, terutama karena malam hari adalah waktu ideal untuk memperbaiki dan meregenerasi kulit. Saat tidur, kulit tidak terganggu oleh minyak, keringat, dan polusi yang biasanya dialami pada siang hari.