Indonesia gandeng Malaysia genjot daya saing industri otomotif di ASEAN
Putu menyebutkan, kerjasama yang akan dilakukan meliputi pengembangan kompetensi sumber daya manusia, penguatan rantai pasok, peningkatan daya saing industri komponen serta melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan (R&D). Indonesia tengah fokus memacu pengembangan dan daya saing industri otomotif.
Indonesia dan Malaysia sepakat berkolaborasi pengembangan industri otomotif yang kompetitif di pasar ASEAN. Upaya ini sekaligus memperdalam struktur manufaktur dan melengkapi kebutuhan komponen di kedua negara.
"Indonesia bersama Malaysia ingin menjadi pelopor di ASEAN, karena kita menyadari bahwa ASEAN merupakan satu kekuatan ekonomi yang cukup besar," kata Direktur Jenderal Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional (KPAII) Kementerian Perindustrian, I Gusti Putu Suryawirawan, dalam keterangan tertulis, Jumat (10/8).
-
Kapan lelang motor Omesh berakhir? Setelah nungguin sekitar 4 hari, akhirnya ada yang menang lelang dengan harga Rp 300 juta.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Kenapa detailing motor penting? Detailing motor berfungsi untuk membersihkan kotoran dan kerak yang sulit dibersihkan pada motor. Hal ini dilakukan agar motor lebih awet dan meminimalisir terjadinya karat maupun korosi.
-
Apa itu Mobil Ketek? Mobil Ketek sendiri bentuknya seperti mobil berbodi jip, kemudian dengan tambahan aksen kayu. Transportasi tersebut populer pada tahun 1960-1980-an.
-
Kapan sektor otomotif di Indonesia mengalami pertumbuhan pesat? Pada tahun 2000-an, sektor otomotif di Indonesia mengalami pertumbuhan yang pesat.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
Langkah sinergi kedua negara tersebut ditandai melalui pertukaran Memorandum of Agreement (MoA) antara Presiden Institut Otomotif Indonesia (IOI) I Made Dana Tangkas dengan CEO Malaysia Automotive Institute (MAI) Dato Mohamad Madani Sahari yang disaksikan oleh Menteri Perdagangan dan Industri Internasional Malaysia Darell Leiking dan Dirjen KPAII Kemenperin. Pada kesempatan itu, Dirjen KPAII juga melakukan pertemuan dengan Menteri Darell Leiking.
Putu menyebutkan, kerjasama yang akan dilakukan meliputi pengembangan kompetensi sumber daya manusia, penguatan rantai pasok, peningkatan daya saing industri komponen serta melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan (R&D). "Kami memberikan apresiasi kepada IOI dan MAI untuk memacu industri otomotif bersama," tuturnya.
Menurut Putu, Indonesia dan Malaysia memiliki kekuatan bersama dengan tersedianya jumlah 2.000 industri komponen. Mereka telah siap menghasilkan produk bernilai tambah tinggi guna mendukung industri otomotif seusai tren global dan selera konsumen saat ini.
"Jadi, diharapkan nantinya, membuat komponen bersama yang kritikal dan nonkritikal untuk diproduksi dan dipasarkan di ASEAN. Apalagi, ASEAN menjadi salah satu pasar yang potensial untuk memasarkan produk kendaraan. Dengan populasi yang sangat besar hingga mencapai 650 juta jiwa, menjadi potensi market khususnya bagi industri otomotif," imbuhnya.
Putu menjelaskan, Pemerintah Indonesia tengah fokus memacu pengembangan dan daya saing industri otomotif. Sebab, sektor ini menjadi satu dari lima industri yang akan menjadi pionir dalam penerapan revolusi industri generasi keempat sesuai peta jalan Making Indonesia 4.0.
Bentuk dukungan kebijakannya, antara lain pemberian insentif berupa tax holiday dan tax allowance untuk investasi baru atau perluasan dalam rangka menarik investasi dan membina industri nasional, ungkap Putu. Di samping itu, akan dikeluarkan pengurangan pajak penghasilan di atas 100 persen atau super deductible tax untuk perusahaan yang melakukan kegiatan R&D dan pendidikan vokasi.
"Kami juga menetapkan kebijakan untuk lokalisasi komponen utama kendaraan listrik seperti baterai, inverter, motor listrik dan peralatan pengisian daya. Selain itu, kami mempromosikan pemakaian atau penggunaan renewable energy seperti biofuel, biodiesel, dan bio ethanol," paparnya.
Kemenperin menargetkan, produksi kendaraan di Indonesia akan mencapai 1,5 juta unit pada tahun 2020 dan naik menjadi 4 juta unit di tahun 2035. Sedangkan target untuk ekspor kendaraan pada tahun 2020 sebanyak 250 ribu unit dan meningkat 600 persen di tahun 2035 sehingga menjadi 1,5 juta unit.
Sementara itu, sesuai peta jalan pengembangan industri otomotif nasional, pada tahun 2020 sebesar 10 persen dari 1,5 juta mobil yang diproduksi di dalam negeri adalah golongan kendaraan beremisi karbon rendah atau low carbon emission vehicle (LCEV). Kemudian, di tahun 2035, dibidik naik sampai 30 persen saat produksi mencapai 4 juta unit mobil.
Baca juga:
Akhir tahun, mobil pedesaan buatan anak bangsa diluncurkan ke pasaran
Tren mengemudi ekstrem ala pemuda Arab Saudi
Cerita di balik keunikan mobil bermuka dua di Bandung
Jelang tahun baru 2018, pemilik jasa rental mobil kebanjiran pesanan
Kia Sepakati Pemakaian Pelumas Total 5 Tahun Kedepan
Tim Drifting Kuja Motorsport Resmi Turunkan Farhan di Kejuaraan Nasional 2016
Mazda Tak Mau Dibilang Telat untuk Mobil Baru