Indonesia Insurance Summit 2024 Jadi Ajang Tingkatkan Literasi Asuransi dan Bahas Investasi Hijau
Even Indonesia Insurance Summit 2024 ini akan dibahas bersama-sama bagaimana menghadapi tantangan dan peluang di industri asuransi masa depan.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Dewan Asuransi Indonesia (DAI) dan 11 asosiasi perasuransian di bawah naungannya bakal menggelar Indonesia Insurance Summit 2024.
Ketua Dewan Asuransi Indonesia (DAI), Yulius Billy Bhayangkara mengatakan, acara ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan gambaran tentang kesehatan dan keberlanjutan industri perasuransian nasional, tetapi juga berupaya meningkatkan literasi asuransi yang saat ini masih rendah.
- Literasi Keuangan Syariah RI Rendah, Pakar Ekonomi Ini Beri Solusinya
- Menko Airlangga Dorong Penggunaan Teknologi Digital di Industri Asuransi untuk Dukung Pertumbuhan Ekonomi
- Penetrasi Asuransi di Indonesia Kalah Jauh Dibanding Malaysia dan Thailand, Apa Penyebabnya?
- Menteri Jokowi Ini Bakal Kumpul di IIC 2024 Bahas Transformasi Industri Asuransi
"Dengan literasi asuransi yang meningkat diharapkan dapat mencapai target angka 31,7 persen, sehingga masyarakat semakin memahami pentingnya asuransi dalam melindungi diri dan aset mereka," ucap Yulius di Jakarta, Selasa (6/8).
Menurut dia, di even Indonesia Insurance Summit 2024 ini akan dibahas bersama-sama bagaimana menghadapi tantangan dan peluang di industri asuransi masa depan. Untuk itu, dia mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk hadir dan mencari cara bekerja sama demi kemajuan industri asuransi.
"Kita akan membahas berbagai isu terbaru di industri asuransi nasioal, seperti investasi hijau, evolusi asuransi, dan kepercayaan pasar. Ini bagian dari upaya kita untuk meningkatkan literasi asuransi yang saat ini masih rendah. Target kita akan terjadi peningkatan literasi asuransi di atas 31,7 persen," ujar Yulius Billy Bhayangkara.
Untuk itu, dia menyerukan kepada semua pemangku kepentingan untuk aktif berpartisipasi dalam event Indonesia Insurance Summit 2024 ini. Acara ini akan digelar secara hybrid, jadi semua insan asuransi di seluruh penjuaru Tanah Air bisa mengikutinya.
Selain itu, Indonesia Insurance Summit 2024 juga mengemban target besar, yakni memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai acara asuransi dengan jumlah peserta hybrid terbanyak, dengan target 1.000 peserta. I
ni akan menjadi pencapaian bersejarah yang menegaskan antusiasme dan komitmen seluruh pemangku kepentingan dalam mendukung kemajuan industri perasuransian di Indonesia.
Ketua Steering Committee Indonesia Insurance Summit 2024, Budi Herawan menambahkan, event Indonesia Insurance Summit 2024 yang didukung oleh Infobank Media Group akan menjadi ajang bagi peserta untuk memperluas networking dengan profesional dan ahli di bidang asuransi serta para petinggi perbankan dan multifinance.
“Spirit kita ingin memecahkan rekor MURI dengan jumlah peserta hybrid terbanyak dengan target 1.000 peserta sebagai pencapaian bersejarah yang menunjukkan antusiasme industri asuransi indonesia,” ujar Budi Herawan.
Topik Bakal Dibahas
Ada tiga topik utama yang akan diangkat dalam forum dan diskusi panel di Indonesia Insurance Summit 2024, dan dikemas dalam sesi Financial Talk dan Insurance Talk.
1. The Future of Green Investment. Topik ini akan mengangkat tema: menghadapi tantangan perubahan iklim, investasi hijau menjadi salah satu solusi strategis yang diharapkan dapat mendorong keberlanjutan ekonomi. Sesi ini akan membahas bagaimana investasi hijau dapat diintegrasikan ke dalam strategi perusahaan asuransi.
2. Mastering The Art of Insurance Evolution. Topik ini akan mengangkat tema: Industri asuransi terus berkembang seiring dengan perubahan kebutuhan masyarakat dan kemajuan teknologi. Sesi ini akan mengeksplorasi bagaimana perusahaan asuransi dapat beradaptasi dan menguasai seni evolusi asuransi untuk tetap relevan dan kompetitif.
3. How to Build Market Trust in Insurance Industry. Pada sesi ini akan mengangkat tema: Kepercayaan pasar adalah fondasi utama bagi industri asuransi. Sesi ini akan membahas berbagai isu penting seperti implementasi IFRS 17, strategi spin-off, peningkatan kepercayaan pasar, dan permodalan, yang semuanya bertujuan untuk memperkuat kepercayaan publik terhadap industri asuransi.