Indonesia Jadi Negara Kedua Tujuan Investasi Digital, Bersaing Ketat dengan Singapura
Jika dilihat secara global, Indonesia bahkan mengalahkan Jerman dalam jumlah startup.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menuturkan bahwa Indonesia menempati peringkat kedua negara tujuan investasi digital di kawasan Asia Tenggara (Asean) pada tahun 2023.
Dalam catatannya, nilai investasi digital Indonesia telah menembus USD 22 miliar atau setara Rp356,83 triliun. Adapun, posisi pertama negara tujuan investasi digital di Asean masih ditempati Singapura.
- Startup di RI Masih Punya Banyak Tantangan Besar, Menteri UMKM: Akses Pembiayaan Belum Terpenuhi
- Startup Indonesia Masih Jadi Buruan Investor
- Menteri Teten Masduki Ungkap 3 Tantangan Besar Dihadapi Start-Up di Indonesia
- Pengusaha Indonesia Diajak Ikut Pameran Industri Kaca Terbesar Dunia, Catat Tanggalnya
"Untuk tujuan investasi digital kita terbesar kedua tujuan investasi mendekati USD22 miliar sesudah Singapura yang menjadi hub, karena dia membagi, tetapi Indonesia betul-betul masuk di tahun 2023," ujar Airlangga dalam acara Festival Ekonomi Pengembangan Digital di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (1/8).
Airlangga bilang, capaian ini tak lepas dari upaya pemerintah untuk mendorong digitalisasi sistem pembayaran. Ini tak lepas dari proyeksi kian meluasnya pengembangan ekonomi digital ke depan.
Hasilnya, saat ini Indonesia peringkat daya saing Indonesia naik 11 peringkat ke posisi 45 pada tahun 2023.
Sebelumnya, peringkat daya saing Indonesia masih bercokol di posisi 56 pada 2019 lalu.
Selain itu, Indonesia menjadi rumah bagi perusahaan rintisan atau startup. Tercatat Indonesia memiliki 15 unicorn, dan dua perusahaan bahkan telah berstatus decacorn.
"Dari jumlah startup kita di peringkat ke-6 secara global, bahkan kita lebih tinggi daripada Jerman Pak (Jokowi), jadi kita di ASEAN nomor 1," pungkasnya.