Indonesia Perkuat Hubungan Kerja Sama dengan Korea
Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk terus memperkuat hubungan kerja sama dengan Korea melalui gelaran Indonesia-Korea Investment Roundtable Dialogue 2021. Acara ini digelar di Jakarta hari ini, Kamis (8/4).
Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk terus memperkuat hubungan kerja sama dengan Korea melalui gelaran Indonesia-Korea Investment Roundtable Dialogue 2021. Acara ini digelar di Jakarta hari ini, Kamis (8/4).
Agenda ini dihadiri langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadia, Duta Besar Republik Korea untuk Indonesia Park Tae Sung dan Ketua Korean Chamber of Commerce di Indonesia C.K Song.
-
Di mana para pekerja Korea Selatan ini menghina orang Indonesia? Situs web tersebut merupakan platform online yang digunakan para pekerja Korea Selatan yang tinggal di Indonesia.
-
Kenapa kerja sama antara ASEAN dan Korea Selatan harus ditingkatkan? ASEAN dan Republik Korea memainkan peran penting di kawasan. Oleh karena itu, kerja sama tersebut harus terus ditingkatkan untuk bersama-sama mencapai pertumbuhan ekonomi yang adil, inklusif, dan berkelanjutan di kawasan.
-
Kapan kerja sama penggunaan QRIS di Korea Selatan akan dimulai? Langkah ini diimplementasikan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (NK) yang bertujuan untuk meningkatkan interkoneksi dan interoperabilitas pembayaran lintas negara antara kedua negara.
-
Siapa yang kuliah di Korea Selatan? Ariyo Wahab sangat bangga putrinya, Kyra Wahab, akhirnya bisa diterima di sebuah universitas di Korea Selatan. Dan bulan September lalu, putri sulungnya berangkat ke Korea.
-
Apa yang dihina oleh pekerja Korea Selatan di forum Indosarang? "Kulitnya hitam, paling jelek di Asia Tenggara dan punya obsesi," tulis salah satu anggota Indosarang menggunakan bahasa Korea.
-
Bagaimana cara Indonesia dan Malaysia memperkuat kerja sama bilateral mereka? Kunjungan tersebut merupakan pertemuan yang sukses, dan kedua Kepala Negara menyetujui untuk meningkatkan kerja sama di berbagai bidang, serta berkomitmen untuk menyelesaikan beberapa masalah perbatasan kedua negara.
"Kami secara khusus menyiapkan agenda ini, dan mengundang berbagai perusahaan Korea yang telah berinvestasi di Indonesia, untuk menunjukkan komitmen Indonesia memperkuat hubungan kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Korea," kata Luhut dalam keterangan resmi di Jakarta, dikutip Antara, Jumat (9/4).
Selama kurang lebih 50 tahun, Indonesia dan Korea telah bekerja mempererat hubungan kerja sama di antara kedua negara. Dialog yang digelar merupakan wujud komitmen kuat pemerintah Indonesia untuk menjadikan Indonesia sebagai tujuan investasi bagi investor asing dan domestik, termasuk bisnis dari Republik Korea, sebagai salah satu investor terpenting di Indonesia selama beberapa dekade terakhir.
Presiden Joko Widodo juga memiliki ketertarikan yang tinggi terhadap hubungan kerja sama Indonesia-Korea, sehingga pada tahun lalu terbentuk Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA). "Saya percaya bahwa bentuk kerja sama ini dapat meningkatkan hubungan perdagangan serta investasi diantara kedua negara," tambah Luhut.
Pada tahun 2020, Korea menempati posisi ke lima dari 126 negara yang memberikan investasi besar di Indonesia. Terdapat 5.467 proyek investasi di bawah perusahaan Korea dengan nilai investasi sebesar USD1,8 miliar.
Kerja sama tersebut dinilai dapat dikembangkan ke berbagai sektor lainnya, seperti investasi di lembaga baru Indonesia Investment Authority (INA) dan juga mengembangkan industri hilir logam serta energi terbarukan, guna meningkatkan iklim investasi yang ada.
Pemerintah juga telah menerbitkan UU Cipta Kerja Omnibus Law sebagai undang-undang yang dapat mendukung investasi, menaikkan nilai Indonesia di mata global, serta meningkatkan usaha kecil dan menengah masyarakat Indonesia.
Selain penerapan Omnibus Law, dalam menghadapi pandemi Covid-19, Pemerintah Indonesia tengah berupaya keras meningkatkan program vaksinasi untuk menghentikan penularan di masyarakat. "Pemerintah percaya bahwa dengan implementasi Omnibus Law dan vaksinasi massal yang tengah dilaksanakan saat ini dapat mempercepat pemulihan ekonomi di Indonesia setelah terdampak Covid-19," imbuhnya.
Luhut menambahkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia meningkat dari minus 3,49 persen pada triwulan III 2020 menjadi minus 2,19 persen pada triwulan IV 2020 menunjukkan bahwa kebijakan yang dibuat pemerintah berjalan sesuai.
"Sekali lagi disampaikan, bahwa Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan hubungan bilateral antara Indonesia dan Korea, dan saya percaya bahwa kedua negara dapat terus bekerja sama dan berkolaborasi untuk masa depan yang lebih baik," pungkas Luhut.
(mdk/azz)