Inflasi AS Sentuh Level Tertinggi 40 Tahun, Ini Dampak Harus Diantisipasi
Abdurrahman memperkirakan kenaikan suku bunga acuan di AS bisa terjadi 5 kali dalam setahun. Diperkirakan kenaikan tersebut akan dimulai Maret 2022 dan dampaknya akan sangat besar.
Tingkat inflasi di Amerika Serikat pada Januari 2022 tercatat sebesar 7,5 persen. Inflasi ini menjadi yang tertinggi selama 40 tahun terakhir. Akibatnya berbagai kebijakan moneter diperketat, sehingga menghasilkan risiko tapering off, kenaikan suku bunga acuan dan kontraksi balance sheet.
"Inflasi AS ini sudah tinggi, bahkan tertinggi dalam 40 tahun," kata Kepala Pusat Ekonomi Makro, Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan, Abdurahman dalam Diskusi Publik: Kinerja Pertumbuhan Ekonomi di Masa Pandemi, Jakarta, Senin (21/2).
-
Kapan inflasi terjadi? Inflasi terjadi ketika harga barang dan jasa secara umum mengalami kenaikan yang terus-menerus dalam suatu periode waktu tertentu hingga mengurangi daya beli uang.
-
Apa itu inflasi? Sekadar informasi, inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa, yang berdampak pada biaya hidup.
-
Kenapa peredaran mata uang Jepang di Sumatra menyebabkan inflasi? Di Provinsi Sumatra banyak beredar mata uang Jepang yang sudah menjadi alat tukar sehari-hari masyarakat. Akan tetapi, peredaran mata uang ini justru mengakibatkan inflasi, sehingga nilainya terus merosot dan harga-harga barang terus melambung.
-
Bagaimana inflasi mempengaruhi nilai investasi? “Inflasi juga dapat memengaruhi nilai tukar. Negara-negara dengan tingkat inflasi rendah biasanya mengalami apresiasi nilai mata uang dibandingkan negara-negara dengan inflasi yang lebih tinggi,” ujar Kar Yong Ang.
-
Kapan penurunan inflasi AS terjadi? Berdasarkan data terbaru, harga Bitcoin (BTC) berhasil stabil di atas angka USD 65.000 dan sempat menyentuh USD 66.000 setelah mengalami volatilitas sepanjang pekan ini. Per hari ini, 18 Mei 2024 Bitcoin menyentuh harga USD 66.967.
-
Apa yang terjadi pada nilai tukar rupiah ketika Indonesia mengalami hiperinflasi di tahun 1963-1965? Di tahun 1963 hingga Soekarno lengser sebagai Presiden tahun 1965, Indonesia mengalami hiperinflasi sebesar 635 persen dengan nilai tukar rupiah saat itu berkisar Rp11 per USD1.
Abdurrahman memperkirakan kenaikan suku bunga acuan di AS bisa terjadi 5 kali dalam setahun. Diperkirakan kenaikan tersebut akan dimulai Maret 2022 dan dampaknya akan sangat besar.
"Yang saya kira agak mengkhawatirkan dan kemungkinan besar mengindikasikan percepatan (kenaikan ) suku bunga acuan," kata dia.
Selain itu secara historis dampak yang paling signifikan terhadap pasar keuangan global ketika terjadi kontraksi balance sheet The Fed. Diperkirakan ini akan terjadi pada Semester II, tepatnya di bulan September.
Kontraksi tersebut di tahun 2022 dan 2023 diperkirakan lebih masif dibandingkan dengan yang pernah terjadi di 2017-2018, bersamaan dengan kenaikan FRR yang tajam. Sehingga harus diantisipasi dampaknya pada gejolak di pasar keuangan, pengetatan likuiditas dan peningkatan cost of fund yang signifikan.
Inflasi Negara Lain
Tak hanya Amerika Serikat, tekanan inflasi juga terjadi di beberapa negara lainnya seperti Eropa 5,0 persen dan Inggris 6 persen. Sementara itu di Indonesia inflasi masih terjaga rendah di level 2,18 persen. Hanya saja, dari sisi inflasi produsen mengalami peningkatan yang tajam yakni 8,77 persen.
"Inflasi IHK masih rendah sekitar 2 persen tapi inflasi lainnya sudah mendekati 9 persen di Januari. Polanya sama dengan yang terjadi di Eropa, AS hingga China," kata di.
Sehingga, misi utama Indonesia ke depan yakni menekan inflasi karena kenaikan inflasi di Tanah Air bisa menaikkan ongkos produksi. Sebab selama ini gape antara inflasi IHK dan produsen selama ini ditalangi oleh produsen yang kemungkinan nantinya akan ada pola konvergensi dari harga produsen ke konsumen.
(mdk/idr)