Inflasi Januari 0,62 persen dipicu harga beras, Mendag Enggar sebut stok kurang
Inflasi Januari dipengaruhi oleh naiknya sejumlah harga komoditas seperti beras yang memberi andil terhadap inflasi sebesar 0,24 persen. Kemudian disusul oleh daging ayam ras 0,07 persen, ikan segar 0,05 persen, cabai rawit 0,04 persen, dan cabai merah 0,03 persen dan beberapa sayuran 0,01 persen.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka inflasi di Januari 2018 sebesar 0,62 persen. Angka tersebut juga tercatat sebagai inflasi tahun kalender di 2018. Sementara itu, inflasi secara year on year (yoy) tercatat sebesar 3,25 persen.
Inflasi Januari dipengaruhi oleh naiknya sejumlah harga komoditas seperti beras yang memberi andil terhadap inflasi sebesar 0,24 persen. Kemudian disusul oleh daging ayam ras 0,07 persen, ikan segar 0,05 persen, cabai rawit 0,04 persen, dan cabai merah 0,03 persen dan beberapa sayuran 0,01 persen.
-
Kapan harga bahan pangan di Jakarta terpantau naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Di mana harga bahan pangan di pantau? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Kapan inflasi terjadi? Inflasi terjadi ketika harga barang dan jasa secara umum mengalami kenaikan yang terus-menerus dalam suatu periode waktu tertentu hingga mengurangi daya beli uang.
-
Mengapa harga kedelai impor kembali mengalami kenaikan? Harga kedelai impor kembali mengalami kenaikan dan berdampak pada pelemahan nilai tukar rupiah.
-
Bagaimana Kemendag memantau stabilitas harga cabai? Mendag mengaku pagi ini telah melakukan kunjungan ke Pasar Palmerah Jakarta Pusat untuk memantau stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan pokok. Rata-rata harga cabai sudah di kisaran Rp 70.000 per kg di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
-
Harga cabai apa yang menjadi fokus Kemendag dalam memantau stabilitas harga? Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan harga cabai yang sebelumnya melejit pada momen Natal 2023 dan tahun baru 2024, kini mulai mengalami penurunan."Memang kita Desember harga cabai melejit, itu musiman. Musim hujan, panen gagal. Saya tadi pagi ke pasar sudah turun," kata Mendag dalam konferensi pers Capaian Kinerja 2023 dan Outlook Perdagangan 2024, di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (4/1/).
Menanggapi hal itu, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan kenaikan harga beras terjadi lantaran kekurangan suplai.
"Kenapa coba harga naik? (Ada kekurangan suplai). Ya sudah benar. Ngapain lagi," kata Mendag Enggar di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (1/2).
Mendag pun tengah berupaya semaksimal mungkin untuk menjaga stabilisasi harga dengan mengisi pasokan beras, supaya harga dapat segera terkendali. "February insya Allah lah (harga terkendali). Kita berbagai upaya stabilisasi harga. Kita isi dengan pasokan," ujarnya.
Kemendag juga akan merumuskan harga telur dan daging agar ada jarak, karena kedua pangan itu sempat mengalami kenaikan.
"Kemarin drop jauh sekali telur sama ayam. Kita mau rumuskan ada range harga, jadi within the range. Gak boleh turun ke bawah tapi jangan terlalu naik ke atas. Tapi gak bisa hanya telur aja. Telur harus bicara DOC-nya, pakannya, jagungnya. Itu satu kesatuan. Makanya kemarin kita bicara denan Kementan,"tandasnya.
Baca juga:
Mendag gandeng Mentan stabilkan harga bawang dan jagung
Mentan minta Mendag bersabar kerap disalahkan saat harga pangan naik atau turun
Di Kendari, harga ikan asin lebih mahal dibanding daging sapi
Indonesia dibayangi kelangkaan bawang putih, ini penyebabnya
Janji swasembada, tapi impor masih ada