Inflasi Maret Diramal 0,11 Persen di Tengah Corona, BI Nilai Tanda Stok Pangan Aman
BI memprediksi angka inflasi di tengah wabah virus corona atau Covid-19 pada Maret 2020 ini tetap terjaga rendah pada kisaran 0,11 persen. Secara tahunan, inflasi akan berada di 2,98 persen. Proyeksi tersebut seolah membuktikan bahwa stok bahan pokok makanan di tengah pandemi corona saat ini masih tersedia.
Bank Indonesia (BI) memprediksi angka inflasi di tengah wabah virus corona atau Covid-19 pada Maret 2020 ini tetap terjaga rendah pada kisaran 0,11 persen. Secara tahunan, inflasi akan berada di 2,98 persen.
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengatakan proyeksi itu diambil lantaran angka inflasi hingga pekan ketiga bulan ini masih terjaga rendah.
-
Apa itu inflasi? Sekadar informasi, inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa, yang berdampak pada biaya hidup.
-
Kapan inflasi terjadi? Inflasi terjadi ketika harga barang dan jasa secara umum mengalami kenaikan yang terus-menerus dalam suatu periode waktu tertentu hingga mengurangi daya beli uang.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia? Sebagai bank yang berfokus pada pemberdayaan UMKM, BRI memiliki jutaan database nasabah, baik simpanan maupun pinjaman. Ini menyebabkan BRI terpapar risiko data privacy breach dan cyber security system.
-
Apa saja fungsi utama bank pemerintah di Indonesia? Bank pemerintah memiliki sejumlah fungsi penting dalam mengelola keuangan negara dan menyelenggarakan sistem keuangan. Berikut adalah beberapa fungsi utama bank pemerintah: 1. Manajemen Keuangan Publik Bank pemerintah bertanggung jawab untuk mengelola keuangan publik, termasuk penerimaan dan pengeluaran negara. Mereka memproses transaksi keuangan pemerintah, mengelola anggaran, dan memastikan keseimbangan keuangan yang sehat. 2. Penyediaan Layanan Perbankan untuk Pemerintah Bank pemerintah menyediakan layanan perbankan khusus untuk pemerintah. Ini termasuk penempatan dana pemerintah, pembiayaan proyek-proyek pembangunan, dan pelaksanaan transaksi keuangan pemerintah secara efisien. 3. Pelaksanaan Kebijakan Moneter Bank pemerintah seringkali menjadi pelaksana kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank sentral. Mereka dapat berpartisipasi dalam pengaturan suku bunga, kontrol uang beredar, dan kebijakan lainnya untuk mencapai tujuan stabilitas ekonomi. 4. Pembiayaan Pembangunan. Salah satu peran kunci bank pemerintah adalah memberikan pembiayaan untuk proyek-proyek pembangunan nasional. Mereka dapat memberikan pinjaman jangka panjang untuk mendukung sektor-sektor strategis seperti infrastruktur, energi, dan industri. 5. Dukungan terhadap Sektor-sektor Kunci. Bank pemerintah dapat memberikan dukungan finansial khusus untuk sektor-sektor yang dianggap strategis bagi pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat mencakup sektor pertanian, pendidikan, dan kesehatan. 6. Penyelenggaraan Program Pemerintah. Bank pemerintah dapat menjadi penyelenggara program-program pemerintah, seperti program bantuan sosial atau program kredit bagi sektor-sektor tertentu. 7. Pengelolaan Risiko Keuangan. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga keuangan yang besar, bank pemerintah juga berperan dalam mengelola risiko keuangan. Hal ini mencakup pemantauan dan penilaian risiko, serta penerapan strategi untuk mengurangi dampak risiko keuangan yang mungkin timbul. 8. Mendukung Kestabilan Sistem Keuangan. Bank pemerintah dapat berkontribusi dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional. Mereka memiliki peran penting dalam menangani krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial guna mencegah dampak yang lebih besar pada perekonomian.
-
Bagaimana inflasi mempengaruhi nilai investasi? “Inflasi juga dapat memengaruhi nilai tukar. Negara-negara dengan tingkat inflasi rendah biasanya mengalami apresiasi nilai mata uang dibandingkan negara-negara dengan inflasi yang lebih tinggi,” ujar Kar Yong Ang.
"Sampai dengan inflasi pada bulan Maret ini diperkirakan 0,11 persen month to month atau setara tahunnya 2,98 persen," jelasnya dalam sesi teleconference, Selasa (24/3).
Menurut Perry, proyeksi tersebut seolah membuktikan bahwa stok bahan pokok makanan di tengah pandemi corona saat ini masih tersedia, dan harganya pun terkendali.
"Ini membuktikan bahwa ketersediaan pasokan bahan makanan itu cukup. Terimakasih kepada pemerintah yang terus berusaha baik pusat maupun daerah bersama-sama menyediakan kebutuhan bahan makanan sehingga harga-harga tetap terkendali," tuturnya.
BI Perkuat Koordinasi dengan Kemenkeu dan OJK
Di tengah penyebaran virus corona ini, dia melanjutkan, Bank Indonesia bersama Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Otoritas Jasa Keuangan terus berkoordinasi erat dalam mengatasi stabilitas moneter maupun mendorong perekonomian guna mengurangi beban masyarakat.
"Berkaitan dari sisi fiskal, kita dengan bu Menkeu (Sri Mulyani Indrawati) terus komunikasi dengan DPR, baik Banggar dan Komisi XI bagaimana stimulus fiskal yang diberikan dapat ditingkatkan agar dampak Covid-19 ke UMKM, masyarkaat dan korporasi bisa dilakukan," ujar Perry.
"Di sektor keuangan, kita juga dengan pak Wimboh dan OJK melakukan langkah-langkah tidak hanya masalah stabilisasi di pasar modal, tapi juga di sisi kredit termasuk penundaan angsuran kredit dan beban biaya perbankan," tandasnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com