Inflasi RI Rendah, BI Nilai Peluang Penurunan Suku Bunga Acuan Masih Terbuka
Bank sentral Brasil dan Turki sudah menaikkan suku bunga acuan, berbeda dengan sejumlah negara lain termasuk Indonesia yang masih menahan suku bunga acuannya. Menanggapi hal ini, Bank Indonesia (BI) menegaskan Indonesia melihat ruang untuk penurunan suku bunga masih sangat terbuka.
Bank sentral Brasil dan Turki sudah menaikkan suku bunga acuan, berbeda dengan sejumlah negara lain termasuk Indonesia yang masih menahan suku bunga acuannya. Menanggapi hal ini, Bank Indonesia (BI) menegaskan Indonesia melihat ruang untuk penurunan suku bunga masih sangat terbuka.
Bank sentral Turki menaikkan suku bunga acuan 200 basis poin (bps), sementara brasil 75 bps. Sementara BI sudah menurunkan suku bunga acuan BI-7 Day Reverse Repo Rate sebesar 150 bps hingga di level 3,5 persen.
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia? Sebagai bank yang berfokus pada pemberdayaan UMKM, BRI memiliki jutaan database nasabah, baik simpanan maupun pinjaman. Ini menyebabkan BRI terpapar risiko data privacy breach dan cyber security system.
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia? Melalui Holding Ultra Mikro dengan BRI sebagai induk, bersama PT Pegadaian, dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM), perseroan secara grup berupaya meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia.
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Kapan inflasi terjadi? Inflasi terjadi ketika harga barang dan jasa secara umum mengalami kenaikan yang terus-menerus dalam suatu periode waktu tertentu hingga mengurangi daya beli uang.
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
-
Bagaimana Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah tetap berjalan? Bank Indonesia pun memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan. Bahkan, Bank Indonesia sudah siap dengan skenario dalam penerapan redenominasi rupiah ini.
Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti, menjelaskan struktur ekonomi kedua negara tersebut berbeda dengan Indonesia. Turki misalnya, tekanan inflasinya mencapai belasan persen, sehingga harus menaikkan suku bunga acuannya.
"Sementara inflasi kita masih sangat rendah 1,3 persenan. Jadi memang penurunan suku bunga, secara fundamental ruangnya itu sangat terbuka," jelas Destry dalam Temu Stakeholders Untuk Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional pada Kamis (1/4).
"Sebenarnya ini yang kita harapkan bisa menstimulasi pertumbuhan ekonomi, karena biaya bunga menjadi murah," sambungnya.
Selanjutnya
Selain tekanan inflasi yang rendah, Indonesia juga melihat stabilitas di sektor eksternal serta ekspor yang cukup baik, current account deficit (CAD) terkendali, likuiditas yang cukup. Sehingga, memberikan ruang bagi BI untuk menurunkan suku bunga acuan.
BI pun berharap kebijakannya itu diteruskan oleh sektor perbankan. Sejauh ini hasilnya terlihat efektif.
"Ini yang kita harapkan akan diteruskan oleh sektor perbankan,sehingga kenapa dalam kebijakan kami terakhir, kami keluarkan laporan atau evaluasi soal SBDK (Suku Bunga Dasar Kredit). Hasilnya efektif karena kita lihat beberapa bank sudah mulai menurunkan SBDK-nya," ungkap Destry.
Reporter: Andina Librianty
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)