Ingin Kembangkan Taksi Terbang, Pengusaha Kaya Pemilik Geely Rela Rogoh Rp773 Miliar
Investasi ini digunakan untuk bekerja sama dengan Volocopter Jerman, mengembangkan taksi udara. Li Shufu sendiri sudah membangun Geely dan Volvo, dua perusahaan otomotif miliknya. Volocopter sendiri sedang mengembangkan prototipe kendaraan taksi terbang anyar yang dinamakan VoloCity.
Investasi di bidang teknologi tampak tengah menjadi incaran para orang kaya saat ini. Salah satu orang kaya China, Li Shufu, ingin terlibat dalam pengembangan transportasi canggih.
Mengutip laman Forbes, Minggu (15/9), miliarder ini berinvestasi sebesar USD 55 juta alias Rp773 miliar (kurs Rp14.058) melalui perusahaannya, Zhejiang Geely Holding Group.
-
Kapan orang kaya berinvestasi? Orang kaya berinvestasi untuk jangka panjang dan tidak panik saat pasar bergejolak.
-
Apa yang menjadi fokus utama orang kaya dalam pengelolaan keuangan? Orang kaya tidak hanya fokus pada pengeluaran dan pendapatan harian, tetapi juga melihat bagaimana semua itu dipadukan dalam jangka panjang. Mereka berinvestasi sebagai portofolio, dan memastikan instrumen yang mereka investasikan membuat kinerja keuangan mereka lebih baik.
-
Siapa yang bertemu dengan Airlangga Hartarto saat membahas investasi di Indonesia? Delegasi kongres Amerika Serikat yang terdiri Jonathan Jackson, Young Kim, Andy Barr, dan Jasmine Crockett, bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta di Jakarta, Senin (28/8).
-
Siapa yang mendorong penerapan skema investasi 'family office' di Indonesia? Presiden Joko Widodo mengumpulkan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju dan kepala lembaga negara untuk membahas potensi skema investasi 'family office' dalam rapat internal di Istana Negara Jakarta, Senin (1/7) lalu.
-
Siapa yang mendorong investasi masuk ke daerah agar berkolaborasi dengan UMKM setempat? Di sisi lain, pihaknya mendorong setiap investasi yang masuk ke daerah, wajib berkolaborasi dengan pengusaha-pengusaha dan pelaku UMKM setempat.
-
Bagaimana orang kaya yang sederhana mengelola keuangan mereka? Meskipun mereka mungkin memiliki berbagai investasi, seperti real estate, saham, atau usaha, mereka tetap berhati-hati dalam mengatur pengeluaran sehari-hari.
Investasi ini digunakan untuk bekerja sama dengan Volocopter Jerman, mengembangkan taksi udara. Li Shufu sendiri sudah membangun Geely dan Volvo, dua perusahaan otomotif miliknya.
"Geely sekarang bertransformasi dari pabrik otomotif konvensional jadi pabrik otomotif berteknologi," ujar sang miliarder dalam sebuah keterangan resmi.
Dua tahun lalu, Geely telah membeli perusahaan mobil terbang asal Massachussetss, Terrafugia. Perusahaan mobil Jerman, Daimler juga sebelumnya telah turut andil dalam pendanaan seri C untuk Volocopter. Sebagai informasi, Geely punya 9,7 persen saham di Daimler.
Volocopter sendiri sedang mengembangkan prototipe kendaraan taksi terbang anyar yang dinamakan VoloCity. VoloCity dirancang untuk kuat mengangkut dua penumpang dengan tas tangan.
Taksi terbang ini bisa berjalan maksimal sampai jarak 21,5 mil dengan kecepatan udara 68 mph. VoloCity ditargetkan akan terbang 3 tahun yang akan datang.
Nantinya di China, Geely dan Volocopter akan mempercayakan proyek pengerjaan taksi terbang ini dengan bantuan EHang, perusahaan yang lebih dulu berhasil mengembangkan taksi otomatis dengan dua kursi dan ditenagai 8 rotor.
Dikabarkan, perusahaan sudah membicarakan rencana pengembangan taksi ini bulan lalu. Peluncuran pilot project ini diperkirakan dilakukan akhir tahun ini atau 2020 mendatang.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6
Baca juga:
Pensiun dari Alibaba, Kekayaan Jack Ma Tembus Rp542 Triliun
Cerita di Balik Orang Terkaya China Tanggalkan Jabatan Saat di Puncak Kesuksesan
Gaji Tinggi Tak Menjamin Anda Bakal Jadi Miliarder
Cerita Aneh di Balik Layanan Cuci Pakaian Para Miliarder
Berkenalan dengan Lakshmi Mittal, Orang Terkaya Dunia Memulai Bisnis di Jawa Timur
5 Orang Ini Jadi Miliarder Berkat Warren Buffet
Menengok Kesederhanaan Hidup Miliuner Cantik Berusia 23 Tahun