Ini 3 calon kepala BKN yang bertugas mengurusi PNS
Kepala BKN yang baru nantinya diminta lebih fokus untuk melakukan revolusi mental.
Proses pencarian Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) sudah masuk dalam tahap wawancara. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi sudah melakukan wawancara tersebut kepada tiga kandidat Kepala Badan Kepegawaian Negara.
Tiga kandidat yang lolos ke tahap wawancara dalam lelang jabatan ini adalah Bima Haria Wibisana, Mohammad Syamsul Maarif, dan Bahrul Hayat. Mereka dinyatakan sebagai tiga terbaik seleksi terbuka Kepala BKN. Ketiga nama itu selanjutnya akan disampaikan ke Presiden untuk ditetapkan salah satu.
-
Kenapa Kemenpan-RB memperketat tes CPNS? Azwar Anas juga memastikan tes CPNS tahun ini akan lebih ketat. Salah satunya, dengan memasang dua kamera Face Recognition. Hal itu dilakukan agar tidak ada lagi joki CPNS."Tahun ini kita perketat dengan membuat Face Recognition baik di depan saat pendaftaran maupun di dalam di depan komputer. Sehingga tidak terjadi lagi seperti di kasus kejadian kemarin ada joki yang masih bisa masuk," bebernya.
-
Kenapa NISN penting? Nomor tersebut menjadi pembeda antara satu siswa dengan siswa lainnya di seluruh sekolah Indonesia maupun Sekolah Indonesia di Luar Negeri.
-
Bagaimana cara Kemenpan-RB memperketat tes CPNS? Tahun ini kita perketat dengan membuat Face Recognition baik di depan saat pendaftaran maupun di dalam di depan komputer. Sehingga tidak terjadi lagi seperti di kasus kejadian kemarin ada joki yang masih bisa masuk," bebernya.
-
Di mana PNS itu ditikam? Peristiwa itu terjadi kira-kira pukul 09.28 WIT di Jalan Dekai- Sarendala, Kabupaten Yahukimo.
-
Bagaimana PPS membentuk KPPS? Membentuk Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS): PPS membentuk KPPS yang bertugas dalam pelaksanaan pemungutan dan perhitungan suara.
-
Apa yang terjadi pada PNS tersebut? Korban atas nama Yosep Pulung tewas usai ditikam Orang Tak Dikenal (OTK) di Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan, Kamis (4/4) kemarin.
Yuddy berpesan siapapun yang terpilih menjadi kepala BKN, agar segera melakukan revolusi mental bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan BKN. "Kepala BKN terpilih harus secepatnya melakukan revolusi mental internal BKN. Demikian juga dengan LHKASN, secepatnya juga harus dilaksanakan," ujar Yuddy seperti dilansir dari situs KemenPAN-RB di Jakarta, Senin (20/4).
Menurut Yuddy, tugas besar Kepala BKN yang baru nantinya adalah menyelesaikan hambatan besar dalam pelaksanaan tes CPNS dengan pelaksanaan tes CPNS khususnya bagi tenaga honorer kategori II (K-II). Walaupun telah dilakukan dengan sistem Computer Assisted Test (CAT), namun tetap harus ketegasan dalam untuk mendapatkan hasil optimal sesuai dengan harapan. "Kita dapat memperbaiki satu persatu hambatan dalam pelaksanaan tata kelola pemerintahan," katanya.
Kepada para kandidat Kepala BKN, Yuddy juga mengharapkan agar ketiganya dapat ikut mengawasi amanat ini secara proporsionalisme dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik.
Sebagai bentuk keseriusan terhadap komitmen ini, Menteri Yuddy menginstruksikan kepada Sekretaris Kementerian PANRB Dwi Wahyu Atmaji yang hadir dalam wawancara tersebut, untuk membuat draf komitmen integritas ataupun pengawasan yang akan ditandatangani oleh ketiga kandidat Kepala BKN.
Sebelumnya, Pemerintahan Jokowi - Jk membuka lelang jabatan untuk posisi kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN). Hal ini sesuai dengan pengumuman surat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor B/687/S.PAN-RB/02/2015 tentang seleksi terbuka calon pimpinan tinggi utama kepala BKN tahun 2015.
Dalam surat tersebut, pemerintah mengundang PNS pusat maupun daerah serta profesional non PNS untuk mengikuti seleksi terbuka menjadi bos para PNS ini. Pendaftaran dibuka mulai 23 Februari 2015 sampai dengan 13 Maret 2015 secara online melalui website http://daftar.menpan.go.id
Adapun persyaratan untuk mengikuti lelang jabatan ini terbagi dua yaitu untuk PNS dan non PNS. Untuk PNS, sekurang kurangnya memiliki pangkat Pembina Utama Muda (IV/c) dan pernah atau sedang menduduki jabatan struktural minimal jabatan Pimpinan Tinggi Madya atau jabatan fungsional utama selama 2 tahun. Selanjutnya harus memiliki pengalaman di bidang manajerial, diutamakan berkaitan atau relevan dengan bidang administrasi dan manajemen SDM minimal 5 tahun. Untuk pendidikan sendiri minimal magister atau S2. Selanjutnya harus menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada jabatan terakhir.
Bagi calon non PNS persyaratannya adalah berstatus WNI dan memiliki pengalaman manajerial setingkat direktur di bidang SDM dari perusahaan bereputasi baik yang berskala nasional dan internasional minimal selama 5 tahun. Kemudian kualifikasi pendidikan minimal Magister atau S2 di bidang manajemen, hukum, administrasi negara, atau kebijakan publik. Paling terpenting adalah tidak pernah dijatuhi hukuman atau sedang tersangkut kasus pidana atau perdata.
Bagi pelamar PNS maupun non PNS harus berusia maksimal 58 tahun per tanggal 1 Maret 2015 mendatang. Pendaftaran online dibuka mulai 23 Februari sampai 13 Maret 2015. Kemudian dilanjutkan dengan penerimaan berkas pendaftaran hingga 16 Maret 2015. Pengumuman hasil seleksi administrasi akan dilakukan pada 20 Maret 2015 dan akan dilanjutkan dengan seleksi penulisan makalah pada 24 Maret 2015. Jika lulus, pelamar akan melakukan seleksi presentasi makalah dan wawancara dengan panitia seleksi pada 13 -14 April 2015 dan terakhir pada 16 April 2015 akan diumumkan hasil seleksi.
Baca juga:
Menteri Yuddy minta para sarjana tak fokus CPNS dan mau berwirausaha
Ingin loloskan Kahiyang di tes CPNS, Menteri Yuddy dilarang Jokowi
Janji loloskan kakak adik jadi PNS, pegawai pemprov dicokok polisi
Seleksi sudah selesai, 91 instansi belum umumkan hasil CPNS 2014
MenPAN-RB: Hasil tes CPNS diumumkan paling lambat akhir Februari
Hasil tes CPNS belum diumumkan, ini jawaban pemerintah
Polres Cilacap tangkap penipu mengaku purnawirawan TNI