Ini 6 langkah Rizal Ramli pangkas dwelling time hingga satu hari
Rizal Ramli akan mempercepat proses dokumen di pelabuhan.
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman, Rizal Ramli menyebut waktu bongkar muat atau dwelling time di pelabuhan kini menurun menjadi 3,5 hari. Sebelumnya dwelling time mencapai 7 hari.
Rizal Ramli menyebut, proses penurunan dwelling time ini cukup panjang. Pada Juni 2015 lalu, Presiden Joko Widodo berkunjung langsung ke Pelabuhan Tanjung Priok untuk melihat proses bongkar barang. Pada saat itu, diduga terjadi penyimpangan bahkan diduga ada segelintir orang yang mendapatkan keuntungan dari proses dwelling time.
-
Mengapa Rizal Ramli dijuluki "Rajawali Ngepret"? Masyarakat Indonesia pasti mengenal Rizal Ramli sebagai Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya. Namun, banyak juga yang mengenal Rizal Ramli sebagai sosok yang kritis terhadap sesuatu yang dianggapnya tidak berpihak pada kepentingan bangsa dan negara, sehingga dia mendapat julukan baru "Rajawali Ngepret".
-
Dimana Rizal Ramli menimba ilmu di luar negeri? Setelah mendapatkan beasiswa, Rizal mencoba mendaftar di Boston University dan diterima di jurusan Ekonomi namun menjadi mahasiswa percobaan selama enam bulan di sana di tahun 1980.
-
Dimana Rimbi sekarang tinggal? Rimbi, sekarang tinggal di luar negeri dengan keluarga kecilnya, menjalani hidup bahagia sebagai ibu dan istri, seperti yang terlihat di akun Instagramnya.
-
Apa yang sedang diurus Ramzi di Pengadilan Negeri Jakarta Timur? Ramzi menyebutkan bahwa kedatangannya ke Pengadilan Negeri Jakarta Timur adalah untuk melengkapi berkas administrasi pencalonannya.
-
Apa yang Ramzi lakukan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur? Jadi saat ini perlu dipersiapkan. Pendaftaran sudah diterima, semua dokumen telah masuk. Terdapat beberapa masukan terkait pendaftaran calon bupati dan calon wakil bupati. Namun, masih ada beberapa dokumen yang belum lengkap. Ternyata ada beberapa berkas dari pengadilan negeri Jakarta Timur yang belum saya siapkan," jelas Ramzi.
-
Apa yang ditemukan di lokasi penggalian selain tengkorak Zaman Perunggu? Selama lima pekan terakhir, tim arkeolog yang terdiri dari 110 mahasiswa, staf dan sukarelawan dari Universitas Bournemouth juga menemukan makam lima jasad manusia dari Zaman Besi dan tulang belulang hewan, termasuk sapi, kuda, babi, kambing di sebuah tempat penyimpanan kuno di lokasi itu.
"Dwelling time itu sekitar 7 hari lebih saat Presiden mengunjungi ke Tanjung Priok, kemudian turun 5,5 hari. Presiden lalu minta diturunkan jadi 4,7 hari dan sekarang sekitar 3,5 hari," jelas Rizal Ramli dalam Konferensi Pers di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Selasa (29/3).
Kendati sudah menurun signifikan, Rizal Ramli mengaku akan terus berupaya menempuh berbagai cara untuk menurunkan dwelling time ke angka satu atau satu hari saja. Menurutnya, ada enam langkah yang akan dilakukan.
"Pertama kita ingin proses dokumen itu dipercepat. Tadi diputuskan karena banyak juga yang bandel, kapalnya datang dokumennya belum diurus. Jadi nanti akan disiapkan pinalti siapa yang dokumennya terlambat kena penalti lebih besar. Sehingga bisa lebih cepat," terang Rizal Ramli.
Langkah kedua, menyangkut jalur hijau dan jalur merah di Bea Cukai. Seperti diketahui, jalur hijau itu artinya nyaris bebas masuk karena importirnya kredibel, bonafit dan hanya memerlukan random checking. Tetapi untuk yang masuk jalur merah, perlu inspeksi fisik secara total.
"Angka tadinya yang jalur merah 6 persen, dan Bea Cukai sudah berhasil menurunkan jadi 4 persen dan itu sangat menolong. Karena jujur saja, permainan aparat yang di bawah biasanya itu di jalur merah."
Langkah ketiga, melakukan integrasi dalam sistem IT, termasuk Inaport. Langkah keempat, mengirim surat kepada Menhub, Menteri BUMN, dan Pelindo untuk membuka pelabuhan di Banten untuk bisa menerima kontainer. Kalau itu dilakukan, banyak industri di sekitar Banten, Serang, Anyer cost of logisticnya akan turun. Langkah kelima, memberantas mafia.
"Selama ini ada masalah dwelling time yaitu waktu kontainer turun sampai keluar pelabuhan. Tapi ada satu masalah lagi, yaitu waktu tunggu kapal di Pelabuhan apa yang disebut sebagai demorage time. Nah ini di Indonesia masih lama, masih 3-7 hari, karena manajemen yang lama itu tidak mengikuti standar paling baik di dunia yaitu first come first serve. Kapal yang datang duluan paling dulu dilayani. Masuk pear 1. Kapal nomor 2 masuk pear 2, kapal berikutnya pear 3 sehingga jalan sistemnya."
Langkah terakhir, memperbaiki manajemen. Setiap kapal yang masuk akan disesuaikan dengan urutannya masing-masinga. Tidak akan dibiarkan manajemen dipermainkan oleh segelintir orang.
"Siapa yang datang duluan itu yang diladeni," tandasnya.
Baca juga:
INSA sebut Paket Kebijakan XI bisa tekan dwelling time jadi 2 hari
Pengusaha: Bea Cukai bikin rumit pemeriksaan barang di pelabuhan
Isi paket kebijakan XI, dwelling time ditarget turun jadi 3,7 hari
Selain dwelling time, paket kebijakan XI akan mudahkan UKM & PT Pos
Besok, pemerintah umumkan paket kebijakan ekonomi jilid XI
Tekan dwelling time, kereta pelabuhan operasi 4 kali per hari
Dukung bongkar muat, Otoritas pelabuhan bakal ubah penerapan denda