Ini alasan fintech berikan pinjaman uang tanpa jaminan
Direktur Asosiasi Fintech Indonesia Ajisatria Suleiman mengungkapkan, pemberian pinjaman tanpa jaminan bukan berarti industri fintech tidak memperhatikan risiko kredit macet. Sebab, sebelum memberikan pinjaman, perusahaan fintech telah melakukan analisis secara digital ke calon peminjam.
Industri keuangan memasuki fase baru seiring perkembangan teknologi digital. Hal ini ditandai dengan munculnya financial technology (fintech) yang memberikan fasilitas pinjaman tanpa meminta agunan ke peminjam.
Direktur Asosiasi Fintech Indonesia Ajisatria Suleiman mengungkapkan, pemberian pinjaman tanpa jaminan bukan berarti industri fintech tidak memperhatikan risiko kredit macet. Sebab, sebelum memberikan pinjaman, perusahaan fintech telah melakukan analisis secara digital ke calon peminjam.
-
Bagaimana Finnet mendukung transformasi digital di Indonesia? Kami didukung dengan IT Infrastructure yang handal dan memiliki lisensi terlengkap di Perusahaan sejenis. Kami yakin Finnet dapat menjadi One Stop Solution yang tumbuh bersama mitra untuk bersama-sama mendigitalkan sistem pembayaran di Indoensia.
-
Apa yang ditawarkan Adira Finance di Jakarta Fair Kemayoran? Dalam rangka tema HUT tahun ini, yaitu Jakarta sebagai Kota Global Dengan Berjuta Pesona, Adira Finance hadirkan Kampung Adira di Jakarta Fair dengan tujuan menyediakan solusi finansial yang unik dan mempesona bagi para pengunjung melalui sinergi dengan ekosistem.
-
Kenapa Adira Finance hadir di Jakarta Fair Kemayoran? "Komitmen terhadap Pelanggan Harry Latif, Direktur Portofolio Adira Finance, menjelaskan bahwa kehadiran Adira Finance di Jakarta Fair Kemayoran adalah sebagai bentuk komitmen perusahaan untuk terus mendekatkan diri dengan pelanggan melalui beragam solusi keuangan yang bersinergi dengan ekosistem. Upaya ini dilakukan agar pelanggan dapat merasakan pengalaman terbaik melalui produk inovatif serta berbagai program menarik."
-
Siapa saja yang hadir dalam acara peluncuran roadmap Fintech P2P lending? Acara peluncuran roadmap fintech P2P lending dihadiri Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dan Kepala Eksekutif OJK Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya Agusman, Direktur Ekonomi Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Mulyawan Rana Manggala serta pimpinan dan anggota Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) di Jakarta, Jumat (10/11)
-
Bagaimana cara Jepang mengelola keuangan di Indonesia? Gedung Departement of Finance dijadikan tempat untuk melakukan aktivitas keuangan sehari-hari. Gedung ini juga menjadi tempat pengelolaan keuangan dan pemutusan kebijakan ekonomi oleh Jepang.
-
Kenapa OJK meluncurkan roadmap Fintech P2P lending? Peluncuran roadmap ini merupakan upaya OJK untuk mewujudkan industri fintech peer to peer (P2P) lending yang sehat, berintegritas, dan berorientasi pada inklusi keuangan dan pelindungan konsumen serta berkontribusi kepada pertumbuhan ekonomi nasional.
"Si fintech akan menganalisa, kalau butuh bisa langsung lewat platform kita," kata Ajisatria, dalam acara Financial Institution (FinEXPO) & SunDown Run 2018 Jakarta, Sabtu (27/10).
Ajisatria mencontohkan, salah satu hal yang dianalisa adalah transaksi keuangan si calon peminjam, melalui kegiatan tersebut perusahaan fintech bisa memastikan calon peminjam layak diberikan pinjaman.
"Dengan teknologi kita dapat analisa orang bisa atau tidak, misal kita lihat tukang sate dia sudah masuk GoFood sudah tercatat transaksinya berapa, itu dasar assesment," jelasnya.
Dia mengungkapkan, fintech biasanya memberikan pinjaman berkisar dari jutaan rupiah hingga Rp 2 miliar. Untuk pinjaman yang mencapai miliaran rupiah biasanya digunakan untuk pelaku usaha. Selain pinjaman, fintech juga memberikan fasilitas simpanan uang, pembayaran asuransi dan kartu kredit.
"Ada pembayaran, asuransi, produk kartu kredit pinjam meminjam uang. Sekalipun ragamnya banyak lagi," tandasnya.
Sumber: Liputan6
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Baca juga:
Pemain fintech perlu serius atur strategi sasar masyarakat tak berekening
KreditPro masuk Nusa Tenggara Barat
Fintech Token Service dukung inklusi keuangan RI, ini caranya
Ini alasan bunga pinjaman lewat aplikasi online bisa lebih tinggi dari perbankan
OJK prediksi penyaluran kredit pinjaman online capai Rp 20 T hingga akhir 2018
OJK batasi rasio kredit bermasalah penyedia pinjaman online 1 persen
Jadi solusi keuangan di masa depan, aplikasi pinjaman online bakal makin menjamur