Ini alasan Inalum cari utang bank asing guna divestasi 51 persen saham Freeport
"Terkait pendanaan semua akan dibiayai oleh bank asing. Karena kalau pendanaan dari bank lokal, ada kemungkinan mempengaruhi fluktuasi Rupiah. Dan kami tidak mau hal itu."
Head of Corporate Communications PT Inalum, Rendi Achmad Witular membeberkan alasan perseroan memilih bank asing sebagai pendanaan divestasi 51 persen saham PT Freeport Indonesia (PTFI). Hal itu dilakukan demi menghindari terjadinya fluktuasi Rupiah, yang bisa saja terjadi bila pendanaan dilakukan oleh perbankan nasional.
"Terkait pendanaan semua akan dibiayai oleh bank asing. Karena kalau pendanaan dari bank lokal, ada kemungkinan mempengaruhi fluktuasi Rupiah. Dan kami tidak mau hal itu," tuturnya dalam acara diskusi yang digelar di Ruang Serba Guna Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Senin (23/7).
-
Di mana Alun-Alun Batu Callacpuma berada? Alun-alun ini terletak di situs arkeologi Callacpuma di Cekungan Cajamarca di Peru utara, dibangun menggunakan batu megalitik besar yang disusun secara vertikal, sebuah teknik yang sebelumnya tidak digunakan di Andes.
-
Kapan Alun-Alun Batu Callacpuma dibangun? Penanggalan radiokarbon menunjukkan bangunan ini dibangun sekitar 4.750 tahun yang lalu, pada Periode Prekeramik Akhir, menjadikannya salah satu contoh paling awal dari jenis arsitektur ini di Amerika.
-
Dimana lokasi Pantai Buyutan? Pantai Buyutan terletak di Desa Widoro, Kecamatan Donorojo, Pacitan.
-
Apa usia Bumi? Dilaporkan ScienceFocus, Jumat (7/7), faktanya Bumi telah berusia 4,54 miliar tahun.
-
Apa yang baru ditemukan di inti Bumi? Sebuah tim dari Universitas Nasional Australia telah menemukan bukti adanya lapisan baru pada planet ini yang berada di inti yang paling dalam. Dimaksudkan "Inti terdalam" ini adalah seperti bola paduan besi serta nikel.
-
Siapa yang dikaitkan dengan keberadaan Batu Batikam? Situs ini menjadi bukti mengenai kehadiran tokoh Datuk Perpatih Nan Sabatang dan Datuk Ketumanggungan dalam sejarah Minangkabau sebagai pendiri dari dua keselarasan yaitu Bodi Caniago dan Koto Piliang.
Rendi mengatakan, transaksi tersebut memang dilakukan di luar dan dalam bentuk Dolar AS (USD). Selain itu juga, pendapatan Inalum dan PTFI sendiri dalam bentuk Dolar.
"Jadi memang regulator menyarankan agar asal pendanaan dipilih bank asing agar tidak mengganggu nilai Rupiah. Dan lebih dari itu, pendanaan dari bank asing ini sekaligus untuk memberikan optimisme bahwa potensi bisnis yang terkait dengan tambang Grasberg sangat besar. Sehingga tidak mungkin bank asing mau masuk kalau tidak potensial," kata Rendi.
Terkait pemberian dana pinjaman, yang menjadi jaminan tersebut adalah potensi bisnis tambang Freeport sendiri. Sedangkan terkait besaran dana pendanaan yang dikucurkan investasi dari Inalum dan holding, dia menolak untuk merincikan. "ini sangat teknis dan masih dalam proses," tuturnya
Pengamat Ekonomi UGM, Fahmy Radhi menepis kekhawatiran adanya pengurangan hak saham bilamana pendanaan dilakukan seluruhnya oleh bank asing.
"Kalau semua pemberi pinjaman dari bank asing, itu tidak mengurangi hak-hak Inalum dalam saham. Jangan ada khawatir, lantaran itu asing akan menguasai saham. Kecuali, kalau memang saham diambil asing," tuturnya.
Sebelumnya, dirinya menegaskan divestasi 51 persen saham PT Freeport Indonesia (PTFI) senilai USD 3,85 miliar tidak dibiayai oleh Bank milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Pembiayaan atau utang untuk membeli saham Freeport berasal dari bank asing.
"Namun dirinya belum bisa merincikan bank asing apa saja yang akan memberi pinjaman kepada Inalum. "Iya semuanya bank asing. Kami belum bisa ungkapkan (bank asing itu)," kata Rendi.
Baca juga:
Penjelasan ESDM tentang pentingnya HoA dalam proses divestasi saham Freeport
Bos PT Bukit Asam klaim mampu beli saham Freeport sendirian
Inalum: Pembiayaan untuk membeli saham Freeport berasal dari 11 bank asing
Punya aset Rp 93, triliun, Inalum yakin bisa lunasi utang pembelian saham Freeport
Pemilikan 51 persen saham Freeport beri berkah perusahaan tambang pelat merah
Inalum ibaratkan HoA Freeport bagai secercah cahaya di perjalanan gelap divestasi