Ini bentuk penjajahan dan pahlawan masa kini versi Sri Mulyani
"Pahlawan pahlawan dalam zaman kita sekarang ini adalah jajaran Bea Cukai yang terus menjaga Indonesia dalam memberantas penyelundupan narkoba dan barang ilegal lainnya tanpa kenal takut."
Menteri Keuangan, Sri Mulyani turut memperingati Hari Pahlawan yang jatuh pada hari ini, Jumat (10/11) dengan menggelar upacara. Dalam pidatonya, perempuan yang akrab disapa Ani tersebut menekankan bahwa saat ini Indonesia masih belum terbebas dari penjajahan.
Akan tetapi, penjajahan saat ini tidak sama seperti jajahan zaman dahulu. Namun, dalam bentuk yang lebih beragam. "Dalam konteks hari ini, ancaman yang dapat melemahkan dan menghancurkan negara dapat berasal dari berbagai penjuru," kata Ani, Jumat (10/11).
-
Sri Mulyani bertemu Presiden Jokowi, apa tujuan pertemuannya? Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani diagendakan menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (2/2) siang. Sri Mulyani akan melaporkan hal-hal terkait anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tahun 2024.
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Apa yang dilakukan Sri Mulyani setelah bertemu dengan Jokowi? Namun, Sri Mulyani enggan bicara banyak setelah rapat bersama Jokowi. Dia menolak memberikan pernyataan dan enggan tanya jawab dengan awak media. Sembari menjawab singkat, ia cuma menunjukkan gestur minta maaf dengan tangannya.
-
Apa yang Sri Mulyani tunjukkan kepada cucunya? Sri Mulyani juga memperlihatkan pekerjaannya kepada cucu yang lebih besar.
-
Apa yang menurut Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly, merupakan kekuatan Indonesia? Keberagaman yang dimiliki Negara Kesatuan Republik Indonesia, dalam segala bentuknya, adalah sebuah kekuatan yang harus dirangkul.
Ani menjelaskan, beberapa ancaman tersebut seperti ancaman terhadap ideologi Pancasila, kebhinnekaan dan persatuan Indonesia, ancaman akibat perubahan iklim yang menyebabkan bencana alam, ancaman akibat perubahan teknologi yang tidak dapat diantisipasi, ancaman kejahatan, kriminal, terorisme, perdagangan ilegal (human trafficking, drugs, dan aliran dana ilegal) dan juga ancaman korupsi.
"Ancaman masa kini tersebut menuntut sikap kepahlawanan yang sama, yaitu keberanian untuk melawan dan berkorban, meski ancaman nyawa dan hilangnya harta benda menghadang kita," tegasnya.
Ancaman-ancaman baru tersebut telah melahirkan pahlawan pahlawan baru, yaitu mereka yang konsisten dan dengan penuh integritas dan semangat pengabdian yang setia menjaga negeri ini.
"Pahlawan pahlawan dalam zaman kita sekarang ini adalah jajaran Bea Cukai yang terus menjaga Indonesia dalam memberantas penyelundupan narkoba dan barang ilegal lainnya tanpa kenal takut, lelah, dan tidak kenal kompromi. Mereka yang menjaga negara dengan setia dan kesungguhan," ujarnya.
Selain itu, Ani juga menganggap jajaran Pajak sebagai pahlawan. Di mana mereka yang selalu setia menjalankan tugas mengumpulkan penerimaan negara untuk membangun Indonesia menjadi negara yang adil dan makmur serta penuh dedikasi. "Dan tidak kompromi serta tidak melakukan korupsi untuk kepentingan sendiri. Merekalah pahlawan kita hari ini."
Kemudian, ada jajaran Kementerian Keuangan yang setia, profesional, dan penuh integritas menjaga dan mengelola keuangan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat lndonesia.
Ani mengingatkan semua pihak untuk menjadikan momentum peringatan Hari Pahlawan untuk memperkokoh persatuan, membangun negeri dengan mengobarkan semangat dan menyatukan langkah.
Selain itu, dia juga mengimbau anak buahnya untuk terus menjaga keuangan negara secara kredibel, profesional, dan berintegritas demi Indonesia yang lebih maju, kuat, dan bermartabat tinggi di mata dunia.
"Saya percaya kita sanggup melakukannya seperti yang dikatakan Bung Tomo 'Selama Indonesia masih mempunyai darah merah yang dapat membikin secarik kain putih menjadi merah dan putih. Maka selama itu tidak akan kita akan mau menyerah kepada siapapun juga'. Kita tidak boleh menyerah dan tidak boleh lelah untuk mencintai Indonesia dengan memberikan yang terbaik bagi bangsa Indonesia. Selamat berjuang dan teruslah menjadi pahlawan bagi generasi saat ini dan yang akan datang."
Baca juga:
Wiranto pimpin upacara Hari Pahlawan: Tugas kita merawat kemerdekaan
Ketua DPD sebut Indonesia butuh pahlawan kemakmuran dan perdamaian
Baca teks sambutan peringatan Hari Pahlawan, Sandiaga mengaku kehausan
Ketua DPD pimpin upacara Hari Pahlawan di tengah laut
Hari Pahlawan, Saut singgung upaya Novel berantas korupsi hingga cacat