Sri Mulyani Tak Kaget Jepang dan Inggris Alami Resesi, Ini Alasannya
Tekanan yang dialami negara-negara maju itu dipengaruhi kenaikan suku bunga yang terlalu tinggi yang terjadi di berbagai negara.
Tekanan yang dialami negara-negara maju itu dipengaruhi kenaikan suku bunga yang terlalu tinggi yang terjadi di berbagai negara.
Sri Mulyani Tak Kaget Jepang dan Inggris Alami Resesi, Ini Alasannya
Sri Mulyani Tak Kaget Jepang dan Inggris Alami Resesi
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengakui perekonomian negara-negara maju mulai mengalami tekanan.
Termasuk Jepang dan Inggris yang sudah masuk jurang resesi.
Sri Mulyani mengatakan kondisi Jepang dan Inggris memang sudah cukup lemah di tahun 2023.
"Tapi negara-negara maju seperti yang tadi disebutkan yang mengalami resesi ya memang mereka sudah cukup lemah," kata Sri Mulyani usai menghadiri Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan OJK 2024, Selasa (20/2).
Dia menduga pelemahan ekonomi tersebut sebagai dampak perang antara Rusia dan Ukraina.
Sehingga perekonomian kedua negara maju tersebut ikut goyah.
merdeka.com
"Entah karena perang di Ukraina yang mempengaruhi utamanya Eropa dan juga Jepang," kata Sri Mulyani.
Di sisi lain, tekanan yang dialami negara-negara maju itu dipengaruhi kenaikan suku bunga yang terlalu tinggi yang terjadi di berbagai negara.
"Tahun ini kan beberapa lembaga memang menyampaikan bahwa kinerja dari perekonomian negara-negara maju akan cukup tertekan karena kenaikan suku bunga di berbagai negara cukup tinggi dalam waktu yang sangat singkat. Jadi pasti mempengaruhi kinerja ekonomi mereka," kata Sri Mulyani.
Kenaikan suku bunga itulah yang menyebabkan proyeksi dan outlook ekonomi bagi banyak negara maju, terutama G7 akan cenderung melemah.
Ada pun anggota dari G7 meliputi Amerika Serikat, Italia, Inggris, Prancis, Jepang, Kanada, dan Jerman.
"Ini menjadi tantangan untuk lingkungan global kita semua, nanti kita lihat minggu depan kan saya menghadiri G20 di Brasil pasti nanti akan ada update mengenai kondisi perekonomian global," ujar Sri Mulyani.