Ini pemberi utang ke pemerintah Indonesia hingga Rp 2.911 triliun
Utang pemerintah pusat ini berasal dari pinjaman dan Surat Berharga Negara (SBN).
Utang pemerintah Indonesia tercatat telah menembus angka Rp 2.911,41 triliun per Juli 2015. Angka ini naik sekitar Rp 47 triliun dibanding bulan sebelumnya yang tercatat hanya Rp 2.864,18 triliun.
Dikutip dari data resmi Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, utang ini berasal dari dua sumber, yakni pinjaman dan Surat Berharga Negara (SBN).
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Apa yang diukur oleh Indeks Bisnis UMKM? Indeks Bisnis UMKM merupakan indikator yang mengukur aktivitas UMKM di Indonesia yang dilakukan setiap kuartal oleh BRI Research Institute.
-
Kenapa Pemilu di Indonesia penting? Partisipasi warga negara dalam Pemilu sangat penting, karena hal ini menunjukkan dukungan dan kepercayaan terhadap sistem demokrasi yang berlaku.
-
Bagaimana Kemendag memastikan kelancaran kegiatan ekonomi? Pemerintah selalu memastikan keberadaan sarana, prasarana, dan utilitas perdagangan yang baik bagi seluruh pihak terkait. Baik bagi pelaku usaha, maupun masyarakat sebagai konsumen akhir. Dengan begitu, diharapkan kegiatan ekonomi akan terus berjalan tanpa hambatan yang berarti," terang Wamendag Jerry.
-
Bagaimana cara Kepala LKPP mendorong UMKK untuk berkontribusi dalam ekonomi Indonesia? Salah satunya dengan memasukan produknya di Katalog Elektronik. Sebagai marketplace terbesar yag dimiliki pemerintah, dengan memasukan produk dalam Katalog Elektronik, maka produk UMKK tersebut akan dilihat oleh 83 Kementerian/Lembaga dan lebih dari 500 Pemerintah Daerah.
-
Apa dampak pelemahan nilai tukar rupiah terhadap para pelaku usaha tempe dan tahu? Kondisi ini tentunya sangat memberatkan para pelaku usaha tempe dan tahu.
Total utang pemerintah dari sisi pinjaman per Juli 2015 adalah Rp 694,23 triliun. Angka ini naik dari bulan sebelumnya yang hanya Rp 692,94 triliun.
Pinjaman ini terdiri dari pinjaman luar negeri dengan total Rp 690,64 triliun. Pinjaman luar negeri terdiri lagi dari pinjaman bilateral dengan total Rp 332,63 triliun. Pinjaman bilateral berasal dari Jepang sebesar Rp 210,45 triliun, Prancis sebesar Rp 24,79 triliun, Jerman sebesar Rp 19,83 triliun dan lainnya sebesar Rp 77,57 triliun.
Selanjutnya masih kategori pinjaman luar negeri ada dari multilateral dengan total Rp 309,01 triliun. Multilateral bersumber dari Bank Dunia sebesar Rp 189,50 triliun, ADB sebesar Rp 109,71 triliun, IDB sebesar Rp 8,02 triliun dan lainnya sebesar Rp 2,66 triliun. Kemudian pinjaman luar negeri dari komersial bank sebesar Rp 47,92 triliun.
Sedangkan selanjutnya adalah pinjaman dari dalam negeri yang hanya Rp 3,59 triliun.
Kemudian utang pemerintah pusat dari sisi Surat Berharga Negara (SBN) mencapai Rp 2.217,18 triliun. Ini terdiri dari denominasi valas (termasuk SUN valas domestik) mencapai Rp 585,10 triliun dan denominasi Rupiah mencapai Rp 1.632 triliun.
Baca juga:
Sebulan, utang pemerintah naik Rp 47 triliun jadi Rp 2.911 triliun
Menko Rizal Ramli kritik soal kebiasaan utang untuk pembangunan
Bangun tol Solo-Kertosono, pemerintah andalkan utang China
Singapura pemberi utang terbesar Indonesia, tembus Rp 822 triliun
Setuju Jokowi tambah utang, Adian Napitupulu bilang ini karena SBY