Ini penyebab investasi sektor pariwisata Indonesia tak dilirik
Ini penyebab investasi sektor pariwisata Indonesia tak dilirik. Pertama, terkait kurangnya koordinasi dalam internal pemerintah daerah (Pemda). Kedua, kemampuan dalam meyakinkan investor juga dinilai masih belum baik. Terakhir, pembangunan infrastruktur penunjang juga menjadi faktor daya tarik bagi investor.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong menyebut ada sejumlah masalah menjadi penyebab investasi sektor pariwisata terutama di daerah melambat. Pertama, terkait kurangnya koordinasi dalam internal pemerintah daerah (Pemda).
"Kalau di pusat sudah lumayan koordinasinya, pelayanan semakin baik, tapi di pemda masih sangat kurang. Pelayanan kemudian izin-izin masih belum online," ujarnya di Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Selasa (25/10).
Kedua, lanjut Lembong, kemampuan dalam meyakinkan investor juga dinilai masih belum baik. Padahal, kemampuan tersebut dinilai sebagai faktor pendorong kuat bagi investor untuk masuk.
"Bagaimana mendekati investor itu menurut saya perlu diperbaiki," tuturnya.
Terakhir, mantan Menteri Perdagangan itu menambahkan, pembangunan infrastruktur penunjang juga menjadi faktor daya tarik bagi investor. Tidak hanya itu, pembangunan infrastruktur penunjang sedini mungkin dinilai juga akan sangat membantu dalam pengembangan potensi wisata daerah.
"Misalnya pengolahan limbah itu bisa jadi mimpi buruk kalau tidak kita kerjakan dari awal. Wisatawan melonjak berkali-kali lipat, limbah manusia melonjak, sampah melonjak, kalau tidak dipikirkan dari sekarang itu bisa menjadi malapetaka secara lingkungan hidup," tandasnya.
Baca juga:
BKPM: Kita harus manfaatkan nafsu besar China untuk investasi
Bos BKPM: Percuma beri insentif tapi masih banyak pungli gila-gilaan
2 Tahun Jokowi-JK, investasi dari negara maju turun signifikan
Investasi asing ke Indonesia meroket di era Jokowi-JK
OJK beberkan 4 trik dapat untung maksimal dari investasi saham
Gaet investor Jepang, BKPM promosikan layanan investasi 3 jam
Mau menabung? Kenali dahulu jenis dan keuntungan deposito
-
Kenapa Kutai Timur membuka peluang investasi di sektor pariwisata? Kabupaten Kutai Timur membuka peluang seluas-luasnya kepada para pengusaha untuk berinvestasi di sektor pariwisata. Kabupaten ini memiliki potensi yang tak kalah indah dari daerah lain di Indonesia.Julukan magic land atau tanah penuh keajaiban bukan isapan jempol.
-
Bagaimana BPVP Surakarta mempersiapkan SDM yang kompeten di bidang pariwisata? BPVP Surakarta telah menyiapkan alokasi anggaran untuk melaksanakan pelatihan berbasis kompetensi sebanyak 5 paket. Terdiri dari commercial cookery sebanyak 3 paket, restoran (1 paket), dan housekeeping (1 paket).
-
Bagaimana BRImo membantu nasabah berinvestasi? Nasabah juga kini semakin mudah berinvestasi melalui BRImo. Kini Anda dapat melakukan pembelian emas, surat berharga, dana pensiun, hingga pembukaan deposito hanya dari smartphone.
-
Apa yang dilakukan Pertamina Patra Niaga dalam mendukung Bali Maritime Tourism Hub (BMTH)? Pertamina Patra Niaga terus mendukung Program Strategis Nasional (PSN) yang dicanangkan Pemerintah dibidang Program Pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) yakni Bali Maritime Tourism Hub (BMTH). Komitmen mendukung PSN ini diwujudkan dengan dilakukannya Head of Agreement (HOA) bersama Pelindo terkait fasilitas penerimaan BBM dan Avtur di Benoa, Bali.
-
Apa yang dilakukan Pertamina Patra Niaga untuk mendukung Bali Maritime Tourism Hub (BMTH)? Dalam rangka mendukung Program Pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) yakni Bali Maritime Tourism Hub (BMTH), Pertamina Patra Niaga mengawali tahun 2024 dengan melakukan pengisian bahan bakar untuk kapal pesiar yang bersandar di Pelabuhan Benoa, Bali (1/1).
-
Bagaimana cara Indonesia menarik investasi 'family office'? Dia harus datang kemari (Indonesia). Misalnya, dia taruh duitnya 10 atau 30 juta dolar AS, dia harus investasi berapa juta, dan kemudian dia juga harus memakai orang Indonesia untuk kerja di family office tadi. Jadi, itu nanti yang kita pajakin.