Ini penyebab perbankan syariah RI tertinggal dari Malaysia
Penggunaan perbankan syariah di Malaysia masih lebih tinggi dari pada di Indonesia. Penyebabnya, pemerintah Malaysia sudah sejak lama gencar mengkampanyekan penggunaan perbankan syariah. Hingga kini, market share perbankan syariah di Indonesia baru mencapai 5 persen.
Kepala Departemen Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Ahmad Soekro Tratmono, mengatakan penggunaan perbankan syariah di Malaysia masih lebih tinggi dari pada di Indonesia. Penyebabnya, pemerintah Malaysia sudah sejak lama gencar mengkampanyekan penggunaan perbankan syariah.
"Di Malaysia itu kan dukungan pemerintah itu sudah sejak lama. Nah di Indonesia sudah mulai nih Pak Jokowi sudah mendirikan atau membentuk komite nasional. Mudah-mudahan kita akan bisa mengejar ketertinggalan dengan Malaysia," ujar Soekro di Gedung OJK, Jakarta, Jumat (15/12).
-
Bagaimana OJK mendorong pengembangan perbankan syariah? Berbagai kebijakan dikeluarkan OJK untuk mendorong pengembangan perbankan syariah bersama stakeholders terkait beberapa inisiatif seperti: Mulai dari perbaikan struktur industri perbankan syariah yang dilakukan melalui konsolidasi maupun spin-off unit usaha syariah (UUS). Lalu penguatan karakteristik perbankan syariah yang dapat lebih menonjolkan inovasi model bisnis yang lebih rasional, serta pendekatan kepada nasabah yang lebih humanis; Pengembangan produk yang unik dan menonjolkan kekhasan bank Syariah, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat untuk meningkatkan competitiveness perbankan syariah. Lalu, peningkatan peran bank syariah sebagai katalisator ekosistem ekonomi syariah agar segala aktivitas ekonomi syariah, termasuk industri halal agar dapat dilayani dengan optimal oleh perbankan syariah; dan Kelima, peningkatan peran bank syariah pada dampak sosial melalui optimalisasi instrumen keuangan sosial Islam untuk meningkatkan social value bank syariah.
-
Apa yang ingin dicapai OJK dari pengembangan perbankan syariah? Bank syariah saat ini sedang kita coba arahkan untuk memberikan alternatif produkproduk perbankan syariah yang bukan merupakan bayangan dari produk-produk yang sudah ada di perbankan konvensional,” kata Dian.
-
Kenapa OJK terus berupaya mengembangkan industri perbankan syariah? OJK terus berupaya mengembangkan industri perbankan syariah dengan memanfaatkan keunikan dan kekhasannya yang memiliki keunggulan dibanding produk bank konvensional. Keunggulan itu perlu dimaksimalkan agar perbankan syariah dapat memberikan dampak positif pada masyarakat dan perekonomian nasional.
-
Apa yang diraih oleh Bank Syariah Indonesia? BSI mendapatkan penghargaan sebagai The Indonesia Customer Experience of The Year – Banking Award dalam ajang Asian Experience Awards 2023.
-
Apa yang dikatakan OJK mengenai sektor jasa keuangan Indonesia saat ini? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Kenapa OJK mengupayakan perluasan akses keuangan di Jawa Tengah? Otoritas Jasa Keuangan bersama seluruh pemangku kepentingan terus memperluas akses keuangan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi di daerah.
Hingga kini, market share perbankan syariah di Indonesia baru mencapai 5 persen. Untuk itu, perbankan syariah diminta lebih giat mengajak masyarakat menggunakan layanan keuangan syariah.
"Jadi harus lebih giat lagi terutama memberi pelayanan terhadap masyarakat harus lebih baik. Produk-produk yang dipasarkan harus dapat diterima oleh masyarakat luas," jelasnya.
Perbankan syariah harus memperbaiki pelayanan agar sama posisinya dengan bank konvensional. Termasuk dari segi kelengkapan informasi teknologi (IT) dan Sumber Daya Manusia (SDM).
"Bank syariah harus sama baiknya dengan bank konvensional harus sama dari segi pelayanan, IT, SDM kemudian harus lebih baik didalam modern nya," jelasnya.
Soekro menambahkan, perbankan syariah harus mampu memanfaatkan populasi umat muslim yang cukup besar di Indonesia. "Tapi jangan hanya umat muslim, bahwa perbankan syariah dan keuangan syariah untuk semua umat. Oleh karena itu, bisnis perbankan syariah harus lebih maju," tandasnya.
Baca juga:
Ini alasan suku bunga acuan BI tak ikuti kenaikan Fed Fund Rate
BI pertahankan suku bunga acuan 4,25 persen di Desember
Bank Indonesia harap generasi baru Indonesia jadi cyber army untuk BI
BTN fasilitasi kredit rumah bagi driver GO-JEK, cicilan di bawah Rp 50.000 per hari
Sita aset bukan jaminan, Dirut dan Kurator BRI dilaporkan ke Bareskrim Polri