Ini strategi Jokowi tingkatkan daya saing RI
Dia mengakui, yang menjadi problem terbesar dalam rendahnya daya saing terkait perilaku korupsi, inefisiensi birokrasi dan belum maksimalnya pembangunan infrastruktur.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeluhkan masih rendahnya daya saing Indonesia. Dia mengakui, yang menjadi problem terbesar dalam rendahnya daya saing terkait perilaku korupsi, inefisiensi birokrasi dan belum maksimalnya pembangunan infrastruktur.
"Bagaimana meningkatkan daya saing, ini penting sekali dalam kemudahan berusaha. Loncatan dari tahun kemarin di tahun ini sudah bagus sekali dari 106 sekarang sudah 91," ujar Jokowi di JCC, Jakarta, Selasa (22/11).
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Kapan Pasar Jongke diresmikan oleh Presiden Jokowi? Pada Sabtu (27/7), Presiden Jokowi meresmikan Pasar Jongke yang berada di Laweyan, Kota Surakarta.
-
Apa yang dilakukan Presiden Jokowi saat mengunjungi Pasar Purworejo? Salah satu kunjungan Presiden Jokowi adalah ke Pasar Purworejo. Di sana dia asyik berbincang dengan para pedagang.
-
Siapa yang mengunjungi Presiden Jokowi di Indonesia? Presiden Jokowi menerima kunjungan kenegaraan dari pemimpin Gereja Katolik sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 4 September 2024.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
Menurutnya, tiga fokus tersebut menjadi pokok permasalahan yang harus diselesaikan pemerintah. Hal itu juga akan sejalan dengan peningkatan produktifitas.
"Harus mengubah hal yang dulu konsumtif masuk hal yang produktif," jelas Jokowi.
Jokowi mencontohkan, soal pemotongan subsidi terhadap BBM, di mana pada 2014 lalu negara diuntungkan mencapai Rp 300 triliun. Sehingga, keuntungan tersebut dapat digunakan untuk membangun infrastruktur di dalam negeri.
"Itu angka besar sekali dan itu kita alihkan ke hal produktif, baik membangun irigasi, pendidikan, memperbaiki layanan kesehatan," ucapnya.
Dengan melakukan tiga langkah tersebut, maka Jokowi menyakini Indonesia dapat berkompetisi dan bersaing dengan negara lain. Sehingga berpengaruh terhadap menurunnya biaya transportasi sekaligus logistik dalam negeri.
"Membangun infrastruktur kita naik hampir 76 persen, dan itu kelihatan sekali di lapangan seperti jalan tol, pelabuhan besar, bandara, terminal, runway, jalur kereta. Ini semua kita kejar," ungkapnya.
Baca juga:
Jokowi optimis ekonomi RI lebih baik dari negara lain
Curhat Menkeu susah bangun kepercayaan publik usai kasus Gayus
OJK rencana kaji cabut aturan buyback tanpa RUPS
Ini kata Menko Darmin soal pejabat pajak terkena OTT KPK
Bos Pajak soal pejabatnya kena OTT KPK: Kasih kopi sianida saja
Analis harap pemerintah jaga stabilitas politik selama Pilkada
Pemerintah pikir-pikir kembali gabung TPP usai AS dipastikan keluar