Internet & Blockchain Disebut Bakal Jadi Syarat Kerja di Masa Depan
Mantan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan menilai, penyediaan lapangan pekerjaan di masa depan tidak akan bisa lepas dari peran internet dan Blockchain. Kedua teknologi tersebut diperkirakan bakal mengambil fungsi perekrutan tenaga kerja, bahkan untuk sektor-sektor yang kini belum menjamah digitalisasi.
Mantan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan menilai, penyediaan lapangan pekerjaan di masa depan tidak akan bisa lepas dari peran internet dan Blockchain. Kedua teknologi tersebut diperkirakan bakal mengambil fungsi perekrutan tenaga kerja, bahkan untuk sektor-sektor yang kini belum menjamah digitalisasi.
"Jadinya siapapun yang bisa mengikuti proses perkembangan, apakah itu internet atau Blockchain, itu akan diberkahi dengan lapangan kerja. Dan itu enggak lepas dari sektor yang kental dengan IT, tapi sektor apapun," ujarnya dalam sesi webinar, Senin (8/11).
-
Apa yang dimaksud dengan Teknologi Blockchain? Blockchain adalah teknologi yang digunakan sebagai sistem penyimpanan atau bank data secara digital yang terhubung dengan kriptografi.
-
Kapan transaksi di Blockchain dicatat? Informasi yang dicatat meliputi detail siapa yang terlibat dalam transaksi, apa yang terjadi selama transaksi, kapan transaksi terjadi, dan di mana transaksi tersebut terjadi.
-
Kenapa Teknologi Blockchain dianggap penting di masa depan? Blockchain memiliki potensi untuk mengubah cara kita melakukan transaksi, mengelola data, dan membangun kepercayaan di berbagai industri.
-
Siapa yang terlibat dalam pengembangan Identitas Digital berbasis Blockchain? Oleh karenanya, PANDI juga tengah merancang Identitas digital berbasis Blockchain bekerjasama dengan instansi pemerintahan terkait.
-
Bagaimana cara Bitcoin bekerja? Bitcoin adalah dioperasikan oleh otoritas yang terdesentralisasi. Selain itu, bitcoin adalah investasi terbaik jika seorang investor ingin membedakan jenis investasi (diversifikasi portofolio) yang ia miliki karena Bitcoin tahan sensor, terbatas, aman, dan terdesentralisasi.
-
Bagaimana Blockchain bekerja di dalam sistem keuangan? Blockchain bekerja di dalam sistem keuangan dengan cara mencatat transaksi keuangan dalam blok data yang terhubung secara terus-menerus.
Gita memandang, saat ini masih banyak sektor industri yang belum terdisrupsi digitalisasi. Sebagai contoh, sektor pertanian yang memberikan sumbangan besar terhadap produk domestik bruto (PDB).
"Yang paling gede yang belum terdisrupsi itu pertanian. Itu kurang lebih 14 persen dari PDB kita, dolarnya kurang lebih USD 150 miliar. Itu sudah hampir Rp 2.000 triliun. Nah ini tinggal ditempel dengan digitalisasi, disrupsinya semakin gede, job creation-nya semakin gede," ungkapnya.
Sektor lain yang tak kalah penting yakni pariwisata. Terlebih setelah tak berdaya selama lebih dari 1,5 tahun akibat pandemi Covid-19.
"Ini paling murah (ongkosnya) untuk membuahkan lapangan kerja. Tenaga kerja yang dibutuhkan untuk pariwisata yang paling murah dibandingkan dengan manufaktur. Menurut gua ini yang paling akan dinamis ke depan. Apalagi kalau ditempel lebih banyak dengan digitalisasi," tutur Gita.
Selain itu, ada juga sektor pendidikan dan kesehatan. Keduanya memiliki porsi 4-5 persen dari PDB, denga sumbangan mencapai USD 50 miliar atau sekitar Rp 700 triliun. Menurut Gita, seluruh sektor tersebut akan sangat potensial bila turut memanfaatkan teknologi digital seperti internet dan Blockchain.
"Semakin kita mengajar diri kita sendiri untuk melakukan digitalisasi, apalagi nanti aplikasi Blockchain untuk sektor-sektor seperti ini, growth-nya gila ini, antara 60-120 persen per tahun. Tidak mungkin ini tidak butuh tenaga kerja," urainya.
"Jadinya kita mau tidak mau harus melakukan adaptasi digitalisasi, adaptasi apapun supaya kita lebih relevan. Semakin kita lebih relevan itu semakin gampang kita cari kerjaan," tegas Gita.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Dukung Smart City, Lintasarta Bantu Realisasikan Command Center di Kota Bima
Kantongi Izin OJK, Fintech Ethis Siap Dorong Keuangan Digital Syariah
Arogya.ai: Teknologi Kecerdasan Buatan Game Changer Layanan Kesehatan Pasca-Covid
ILUNI UI dan Arogya.ai Ciptakan Layanan Kesehatan Berbasis Kecerdasan Buatan di RSUI
Kota Cirebon jadi yang Pertama Terapkan Keamanan Siber di Jabar, Ini Keuntungannya
New Amazfit GT 3 Series Dipasarkan di Indonesia Mulai Hari Ini