Intip tips atur keuangan dan sukses berbisnis ala Nabi Muhammad SAW
Dalam Islam, berdagang atau berbisnis merupakan cara yang paling dianjurkan dalam memperoleh rezeki.
Bisnis merupakan salah satu jalan bagi seseorang untuk memperoleh kekayaan. Hal ini sudah terbukti. Pebisnis biasanya memiliki harta kekayaan yang lebih banyak dibandingkan para pekerjanya.
Bahkan dalam Islam, berdagang atau berbisnis merupakan cara yang paling dianjurkan dalam memperoleh rezeki. Banyak pebisnis Islam di dunia telah membuktikan hal itu.
Salah satunya, kita bisa mengikuti kebaikan nabi termasuk dalam hal finansial sekalipun. Beberapa prinsip Nabi Muhammad SAW bisa diterapkan agar meraih kesuksesan. Mulai dari bisnis sampai sekadar mengatur keuangan.
Sebagai manusia, kita butuh panutan yang bisa diikuti kebaikannya agar hidup yang kita jalani menjadi lebih baik setiap harinya. Berikut merdeka.com akan merangkum tips sukses ala Nabi Muhammad SAW seperti dikutip dari CekAja.
-
Apa pesan utama yang ingin disampaikan oleh kata-kata inspiratif pengusaha muda? "Alasanku menjadi pebisnis karena mau membuka banyak lapangan kerja dan banyak bermanfaat buat orang lain."
-
Bagaimana kata-kata inspiratif pengusaha muda membantu dalam membangun bisnis? "Memulai perlu keberanian, membesarkan perlu ilmu. Itulah kuncinya dalam berbisnis."
-
Siapa yang sering kali menjadi sumber inspirasi bagi pengusaha muda? "Untuk mengejar mimpi tidak harus menunggu dukungan dari smeua orang. Hanya butuh satu orang saja yang yakin, yaitu dirimu."
-
Mengapa para pengusaha muda termotivasi dengan kata-kata inspiratif? "Kesempatan bisnis itu bagaikan sebuah bis, sekali berhenti akan ada bis lain yang menyusul." - Richard Bronson
-
Apa yang menginspirasi dari kisah bisnis pempek ini? Kisah bisnis istri polisi ini seketika menuai beragam tanggapan dari publik. Banyak apresiasi hingga dukungan yang dilayangkan bagi keduanya.
-
Kapan tips ini dibagikan? Ingin tahu caranya? Simak penjelasan lengkapnya yang disajikan pada Jumat (7/6/2024) berikut ini.
Cari rezeki dengan berdagang
Nabi Muhammad SAW berdagang sepanjang hidupnya untuk mencari rezeki. Cara ini bisa Anda tiru sebagai salah satu langkah mencapai kesuksesan besar.
Saat ini pun, sebagian besar orang terkaya dunia merupakan pengusaha atau wirausahawan. Jika saat ini Anda masih bekerja sebagai karyawan, cobalah untuk memupuk rasa dan insting wirausaha yang dimiliki dengan menjalankan bisnis sampingan skala kecil.
Lebih baik ambil untung sedikit
Dalam berbisnis, Nabi Muhammad SAW selalu mengambil untung sedikit atau sewajarnya. Hal ini juga bisa Anda tiru. Sebab, jika Anda berambisi untuk terus mengambil untung terlalu besar, maka produk bakal sulit laku.
Sementara, dengan mengambil untung sewajarnya, Anda bisa membuat banyak orang lebih tertarik untuk membeli lebih banyak produk yang dijual. Kalau banyak orang membeli produk Anda, maka keuntungan yang dicapai juga semakin besar. Hal ini tentu lebih baik dibandingkan menjual dengan untung besar tetapi hanya laku sedikit.
Tidak besar pasak daripada tiang
Pelajaran lain dari kisah Nabi Muhammad SAW adalah bijak mengelola uang. Jangan sampai besar pasak daripada tiang, alias besar pengeluaran daripada pemasukan.
Di zaman sekarang, mungkin Anda sering mendapati banyak orang yang punya utang terlalu banyak hingga tidak bisa membayarnya. Biasanya hal itu dikarenakan mereka mengutamakan gengsi dan gaya hidup.
Sebenarnya utang tidak apa, selama tak berlebihan tentunya.
Tak lupa berbagi
Nabi Muhammad SAW sebagai panutan umat muslim di seluruh dunia, mengajarkan untuk saling berbagi. Sebab, dalam hukum Islam setidaknya 2,5 persen dari harta yang ada pada dirimu saat ini merupakan milik orang lain yang lebih membutuhkan seperti anak yatim, dan fakir miskin.
Menariknya, menurut penelitian dari Harvard Business School semakin banyak orang bersedekah maka semakin bahagia orang tersebut. Oleh karena itu, mulai sekarang cobalah untuk rutin bersedekah dari setiap pendapatan yang Anda peroleh setiap bulannya.
Ketahui peruntukan setiap pengeluaran
Dalam islam, tiap umat dituntut benar-benar mengetahui untuk apa saja uang atau harta miliknya dipergunakan. Maka dari itu, buatlah rencana belanja dengan teliti.
Cek kembali apakah Anda benar-benar butuh mengeluarkan untuk keperluan tersebut. Sebab, menjadi suatu kemudharatan apabila harta dipakai untuk kenikmatan dunia secara berlebihan.