Investasi Sektor Energi Baru Terbarukan Capai USD 1,36 Miliar di 2020
Angka ini lebih kecil dari target investasi 2020 sebesar USD 2,02 miliar.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana mengatakan, realisasi investasi di subsektor energi baru terbarukan (EBT) mencapai USD 1,36 miliar. Angka ini lebih kecil dari target investasi 2020 sebesar USD 2,02 miliar.
"Jadi ini misalnya konservasi energi targetnya USD 8 juta, tercapainya USD 8 juta," ujar Dadan dalam konferensi pers virtual, Kamis (14/1).
-
Kapan Pemprov Kaltim mendorong Perusda untuk menerapkan model bisnis berbasis energi terbarukan? Upaya transformasi energi di Kalimantan Timur mulai diterapkan dalam bisnis perusahaan daerah (Perusda) di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Hal ini sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo agar Indonesia perlahan beralih ke energi terbarukan.
-
Apa yang di ekspor oleh Kementan? Wakil Presiden RI, KH Maruf Amin melepas ekspor komoditas pertanian ke 176 negara dengan nilai transaksi sebesar 12,45 triliun.
-
Siapa yang mendorong Perusda untuk menerapkan model bisnis berbasis energi terbarukan? Penjabat Gubernur Kaltim Akmal Malik pun merespon dengan mendorong Perusda Melati Bhakti Satya (MBS) membuat model bisnis berbasis energi terbarukan.
-
Bagaimana Kementerian Investasi meyakinkan investor tentang kelanjutan proyek IKN? “Saya tidak melihat dalam waktu yang singkat ini, itu berpengaruh (investasi di IKN),” kata Nurul dilansir Antara, Selasa (4/6).
-
Bagaimana cara Pemprov Kaltim mendorong Perusda untuk menerapkan model bisnis berbasis energi terbarukan? Dia mendorong perusda merespon transformasi itu untuk masuk ke bisnis kendaraan listrik. "Saya mendorong ke depan, MBS mulai menggunakan kendaraan non fosil. Kendaraan itu bisa dipinjam atau disewakan," ujarnya Akmal kepada wartawan.
-
Apa yang sedang dibangun oleh PLN untuk memfasilitasi penggunaan energi terbarukan di Indonesia? PLN sendiri saat ini sedang membangun green enabling supergrid yang dilengkapi dengan smartgrid dan flexible generations. “Karena adanya ketidaksesuaian antara lokasi energi terbarukan yang tersebar di Sumatera dan Kalimantan, serta jauh dari pusat demand yang berada di Jawa, maka kita rancang skenario Green Enabling Supergrid. Sehingga, potensi EBT yang tadinya tidak bisa kita manfaatkan, ke depan menjadi termanfaatkan. Selain itu, tentunya akan mampu membangkitkan kawasan dengan memunculkan episentrum ekonomi baru," jelas Darmawan.
Kemudian untuk bioenergi, tercapai investasi USD 108 juta dari target USD 420 juta. Aneka EBTKE tercapai sesuai target yaitu USD 540 juta. Untuk panas bumi tercapai USD 702 juta dari target USD 1.050 juta.
"Ini masih ada proyek-proyek pembangkit bio energi dan sedikit ekspansi atau peningkatan kualitas produksi bahan bakar," katanya.
Pada tahun 2021, Ditjen EBTKE menargetkan investasi sebesar USD 2,05 miliar dengan rincian USD 10 juta untuk konservasi energi, USD 1.245 juta untuk aneka EBT, USD 68 juta untuk bio energi dan USD 730 juta untuk panas bumi.
"Memang kalau lihat grafik tahun 2017 ini paling baik. Tapi secara umum angkanya meningkat dari 2016, 2018, 2019. Di 2021 ini kita targetkan lebih tinggi," katanya.
Adapun, untuk Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) panas bumi mencapai Rp 1.964,22 miliar sepanjang 2020.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
3 Sektor Ini Diperkirakan Tumbuh Pasca Pandemi
Catat, Makanan Minuman dan Properti jadi Sektor Menjanjikan untuk Investasi Tahun ini
BKPM Beberkan Penyebab Rendahnya Daya Saing Iklim Usaha di Indonesia
BKPM Catat Pelaku Usaha Perorangan Dominasi Pengurusan Izin di Sistem OSS
Capai Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen di 2021, RI Butuh Investasi Rp5.800 T
Imbas Pandemi, Investasi Sektor ESDM Turun Jadi USD 24,4 Miliar di 2020