Jadi Pemimpin Presidensi G20, Indonesia Punya Andil Besar Tentukan Keputusan Global
Tak hanya itu, sebagai pemimpin Presidensi G20, Indonesia memiliki peluang untuk dilihat dari berbagai negara. Sehingga berpeluang untuk menarik investasi. Terlebih Indonesia dinilai berprestasi dalam menangani pandemi Covid-19.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu mengatakan selama memegang Presidensi G20, Indonesia akan memiliki andil dalam menentukan keputusan global sebagai solusi nyata atas permasalahan dunia.
Posisi Indonesia memiliki peran dan kepentingan untuk memastikan ekonomi tumbuh dan pulih dengan baik, termasuk negara-negara G20.
-
Bagaimana Menko Airlangga Hartarto berencana memperkuat kerja sama ekonomi di KTT G20? “Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Apa misi Menko Airlangga Hartarto dalam KTT G20 di India? “Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Mengapa Menko Airlangga Hartarto ikut dalam rombongan Presiden Jokowi ke KTT G20 India? “Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Siapa yang mendampingi Presiden Jokowi di KTT G20 India selain Menko Airlangga? Selain Menko Airlangga, turut mendampingi Jokowi dalam penerbangan menuju New Delhi yakni, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Selanjutnya, ada juga Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.
-
Kapan KTT ke-20 ASEAN-India dihelat? Presiden Jokowi (Jokowi) memimpin KTT ke-20 ASEAN-India dengan Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi yang diikuti oleh para pemimpin negara ASEAN.
-
Siapa saja yang terlibat dalam KTT ke-20 ASEAN-India? Presiden Jokowi (Jokowi) memimpin KTT ke-20 ASEAN-India dengan Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi yang diikuti oleh para pemimpin negara ASEAN.
"Ketika melihat perdagangan berjalan dengan baik dan akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi, maka dapat menciptakan lapangan pekerjaan," kata Febrio, Jakarta, Rabu (3/11).
Tak hanya itu, sebagai pemimpin Presidensi G20, Indonesia memiliki peluang untuk dilihat dari berbagai negara. Sehingga berpeluang untuk menarik investasi. Terlebih Indonesia dinilai berprestasi dalam menangani pandemi Covid-19.
"Juga untuk menarik investasi yang lebih banyak karena dunia akan melihat Indonesia dalam topik yang sangat sentral dimana kita menunjukkan prestasi-prestasi yang sudah kita lakukan semasa pandemi ini, sebelum pandemi, dan juga recover yang akan kita lakukan bersama-sama ke depan," kata dia.
Momentum pandemi Covid-19 ini telah membawa pengaruh global karena terjadinya krisis. Akibat krisis secara global perdagangan internasional turun sangat tajam. Sehingga gelombang pengangguran di sektor manufaktur yang memproduksi barang-barang yang diperjualbelikan secara internasional ikut terdampak. Untuk itu peran Indonesia dalam pemulihan perdagangan global akan disoroti banyak pihak.
"Biasanya kalau krisisnya agak berkepanjangan seperti pandemi ini, maka pemulihan perdagangan ini harus kita pastikan terjadi secara berkelanjutan," kata dia.
Pemulihan Ekonomi
Di sisi lain, pemulihan ekonomi mulai terjadi di dunia, termasuk Indonesia. Konsumsi barang dan jasa masyarakat mulai meningkat sehingga permintaan menjadi tinggi. Febrio menegaskan dalam kondisi ini rantai pasok perlu terus dijaga untuk memastikan ketersediaan barang dan jasa dalam rangka memenuhi permintaan masyarakat.
"Kita harus pastikan supply chain-nya bisa bergerak lagi ketika demand-nya sudah mulai naik lagi. Inilah yang menjadi kerjasama yang harus kita lakukan secara bersama-sama," kata dia.
Dalam forum G20 risiko terhadap rantai pasok global menjadi isu yang turut dibahas. Sebab saat ini harga komoditas dan harga transportasi mulai meningkat. Sehingga hubungan dagang harus dipulihkan dalam konteks biaya untuk melakukan perdagangan tersebut.
Pandemi Covid-19 menyebabkan krisis yang lebih panjang dari krisis-krisis yang pernah dihadapi dunia sebelumnya. Hal tersebut menyebabkan kinerja perekonomian Indonesia akan sangat dipengaruhi oleh kinerja perekonomian global.
"Kita ingin agar global ekonomi itu memang pulih secara bersama-sama, pulih secara kuat bersama-sama. Kalau hanya satu negara yang pulih, negara yang lain tidak pulih, apalagi dalam hal kesehatannya, maka pemulihan suatu perekonomian itu tidak akan berkelanjutan. Inilah yang harus kita kerjakan bersama-sama dengan negara-negara G20," tuturnya.
(mdk/idr)