Jalani nasihat Sri Mulyani, Menteri Jonan dorong perusahaan energi melantai di bursa
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, mengungkapkan Menteri Keuangan Sri Mulyani sempat mengingatkan bahwa sektor energi dan sumber daya mineral dan pertambangan dan kelistrikan harus lebih aktif dan transparan di dalam perpajakan.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, mengungkapkan Menteri Keuangan Sri Mulyani sempat mengingatkan bahwa sektor energi dan sumber daya mineral dan pertambangan dan kelistrikan harus lebih aktif dan transparan di dalam perpajakan. Menteri Jonan menjelaskan, salah satu cara agar bisa transparan adalah dengan go public atau melantai di lantai bursa.
"Karena menurut catatan beliau, sektor ini adalah sektor besar yang juga diharapkan untuk bisa lebih transparan. Sama juga dengan bursa," kata Menteri Jonan, di Gedung BEI, Selasa (7/11).
Akan tetapi, hingga saat ini baru sedikit perusahaan dari sektor tersebut yang terdaftar di BEI baik perusahaan nasional maupun asing. "Namun kalau dilihat, yang ada di bursa dari 600 listed company tak banyak yang masuk bursa," ujarnya.
"Kami akan minta bahwa di kemudian hari mereka harus punya program untuk listing di bursa efek Indonesia. Sehingga BEI menjadi lebih menarik dan lebih besar," lanjutnya.
Menteri Jonan berharap, Pertamina dan Perusahaan Listrik Negara (PLN) suatu saat bisa segera melantai di bursa saham. Selain lebih transparan, melantai di bursa saham bisa mengatasi masalah pajak dan akuntabilitas bisa menjadi lebih baik.
"Mungkin kalau Pertamina dan PLN kalau listing besar sekali. Kalau misalnya PLN kalau listing kalau melihat semua electricity company di dunia itu PER nya kira-kira 30 kali. Jadi kalau listing mungkin bisa mencapai Rp 500 triliun market capnya. Itu baru PLN saja. Mudah-mudahan dikemudian hari bisa lebih terbuka."
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Kapan BNI pertama kali melakukan IPO? Pada 1996 BNI untuk pertama kalinya menawarkan saham perdana kepada masyarakat atau IPO dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.
-
Bagaimana BRI dan BEI berharap nasabah korporasi mereka bisa memanfaatkan keuntungan dari IPO? Dengan menjadi perusahaan terdaftar, perusahaan memiliki akses langsung ke pasar modal untuk mendapatkan pendanaan tambahan di masa depan melalui penerbitan saham atau obligasi. Hal ini memberikan fleksibilitas dalam manajemen keuangan perusahaan dan memperluas sumber pendanaan yang tersedia
-
Kapan Bursa Berjangka Aset Kripto diluncurkan? Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meluncurkan Bursa Berjangka Aset Kripto di Jakarta, Jumat (28/7).
-
Siapa saja yang hadir dalam seminar kolaborasi BRI dan BEI tentang IPO? Kegiatan seminar yang dihadiri mulai dari C-Level Officers, Directors hingga Senior Executive yang merupakan nasabah korporasi BRI ini memiliki potensi untuk mengembangkan bisnisnya melalui pasar modal.
-
Mengapa BRI dan BEI berkolaborasi untuk mendorong nasabah korporasi BRI melakukan IPO? Perusahaan-perusahaan berpeluang besar dalam mengembangkan bisnisnya melalui pendanaan dari pasar modal.
Baca juga:
Menteri Jonan ungkap syarat PT Freeport Indonesia untuk melantai di bursa
Incar dana Rp 2 T, anak usaha Pelindo II bakal IPO di Desember 2017
Resmi jadi anggota bursa ke-27, Kapuas Prima Coal incar raup dana Rp 77 miliar
Raup dana IPO Rp 1,12 T, GMF gunakan 60 persen dana untuk ekspansi bisnis
Bank Mandiri dorong nasabah korporasinya untuk melantai di bursa saham
GMF Aero Asia incar dana IPO Rp 5,5 T, terbesar se-Asia 17 tahun terakhir
Incar Rp 3 T, WIKA Gedung siap melantai di bursa November 2017