Jangan tunggu kepepet, Indonesia darurat energi
Bukan rahasia krisis energi di depan mata.
Pemerintahan Jokowi-JK menginginkan Indonesia berdaulat di bidang energi. Untuk merealisasikan itu tidak semudah membalik telapak tangan. Terlebih, ketahanan energi nasional disebut-sebut tak lebih dari 30 hari. Berbeda dengan negara lain yang justru mampu menjaga ketahanan energi lebih dari Indonesia.
Rendahnya elektrifikasi listrik, paling nyata dirasakan masyarakat. Utamanya di daerah pedalaman dan perbatasan. Meskipun Indonesia sudah merdeka 69 tahun, masih banyak rakyat Indonesia di pelbagai daerah yang hidup dalam gelap gulita, terutama mereka di bagian timur Indonesia. "Sampai saat ini rasio elektrifikasi mencapai 84,12 persen. Dari persentase tersebut, masyarakat yang belum menikmati listrik mencapai 10 juta jiwa.
-
Apa yang dimaksud dengan energi listrik? Energi listrik adalah bentuk energi yang dihasilkan oleh pergerakan partikel bermuatan, khususnya elektron, melalui suatu penghantar atau rangkaian tertutup.
-
Bagaimana Jokowi mengekspresikan kemarahan saat membahas resesi dan krisis di Sidang Parlemen 2021? Di kesempatan sama, Jokowi juga mengekspresikan kemarahan sambil kepalkan tangan
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Apa yang dilakukan Jokowi saat kuliah? Semasa kuliah, Jokowi juga aktif tergabung dengan UKM pencinta alam.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Siapa saja yang mendampingi Jokowi? Sebagai informasi, turut mendampingi Presiden dalam kegiatan ini adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Gubernur Jambi Al Haris, dan Pj. Bupati Merangin Mukti.
Corporate Secretary PT Sumberdaya Sewatama Nadya Diposanjoyo menuturkan, pada dasarnya krisis energi di Indonesia sudah nampak di permukaan. "Pemerintah menargetkan membangun 35.000 MW itu artinya krisis energi sudah di depan mata," ujar Nadya saat konferensi pers launching diskusi mingguan bertajuk ENERGI KITA di bakoel Koffie, Jakarta, Kamis (26/2).
Bukan rahasia krisis energi di depan mata. Itu pula yang dirasakan Direktur Utama RRI Niken Widyastuti. "Saat RRI mau buka di daerah pelosok Batam, kendalanya listrik tidak ada. Yang memprihatinkan saat malam, dari desa itu terlihat Singapura yang terang benderang," kata Niken.
Tidak banyak pihak yang konsen terhadap persoalan energi di tanah air. Padahal tanpa disadari manusia selalu hidup berdampingan dan ketergantungan pada listrik, Bahan Bakar Minyak (BBM), batu bara, dan energi lainnya. COO Kapanlagi Network Sapto Anggoro juga menceritakan pengalamannya memberikan pemahaman soal pentingnya listrik dalam kehidupan sehari-hari. Kemajuan teknologi internet tidak ada artinya tanpa energi listrik.
"Kadang kita baru menyadari pentingnya itu kalau kondisinya kepepet. Maka tidak perlu menunggu kepepet untuk mulai ambil bagian dalam kedaulatan energi," ucap Sapto.
Berangkat dari keprihatinan itu, RRI, merdeka.com, dana mitra lingkungan (DML) dan Ikatan Jurnalis Televisi (IJTI), Institut Komunikasi nasional (IKN) menggelar diskusi mingguan khusus mengangkat topik soal energi. Rencananya, diskusi ini akan digelar setiap Minggu, dengan mengangkat topik menarik dan aktual mengenai persoalan sektor energi.
"Solusi dari persoalan yang akan didiskusikan akan kita sampaikan ke pemangku kepentingan, dalam hal ini pemerintah, untuk ditindaklajuti," tutup Ketua IJTI Yadi Hendriyana.
Baca juga:
Krisis listrik Sumut hambat realisasi target investasi
Tahun ini ESDM siapkan Rp 3,6 triliun buat listrik pedesaan
Banyak daerah krisis listrik, data elektrifikasi tak dipercaya
10 Juta masyarakat belum nikmati listrik, mayoritas Indonesia Timur
Pemerintah izinkan hutan lindung dibangun pembangkit panas bumi