Januari deflasi, BI rate diprediksi turun menjadi 7,5 persen
Faktor lain terkait kebijakan Bank Sentral AS (The Fed) menunda menaikkan suku bunga hingga bulan September 2015.
Suku bunga Bank Indonesia atau BI rate pada Maret 2015 diperkirakan turun 0,25 persen atau menjadi 7,5 persen. Saat ini BI rate dipatok pada posisi 7,75 persen.
Chief Economist Bank Rakyat Indonesia (BRI) Anggito Abimanyu menyebut, penurunan itu akibat terjadinya deflasi sebesar 0,24 persen pada Januari 2015. Selain itu, Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 118,71 di mana sejalan dengan penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) seperti Premium dan Solar.
"Kebijakan BI selalu lebih cepat, akan menurunkan suku bunga acuannya 0,25 persen, karena adanya deflasi di bulan Januari lalu yang sebesar 0,24 persen" kata Anggito di Jakarta, Senin (16/2).
Pertimbangan lainnya ialah bank sentral akan terlebih dahulu memantau kondisi di bulan Februari. Apakah tercatat deflasi lagi atau mungkin kembali ke inflasi.
Faktor lain kemungkinan BI menurunkan suku bunga, yakni terkait kebijakan Bank Sentral AS (The Fed) menunda menaikkan suku bunga (fed fund rate) yang diperkirakan hingga bulan September 2015.
"Kemungkinan besar suku bunga AS tidak akan naik secepatnya, BI perlu data bulan Februari, kalau Februari deflasi lagi mungkin Maret akan diturunkan bi ratenya," ungkapnya.
Dirinya yakin Gubernur BI Agus Martowardojo sangat paham terkait kondisi tersebut. Anggito bahkan menyebut Agus sebagai sosok yang mempunyai indra ke enam, sehingga sudah bisa memprediksi akurat terhadap keadaan ekonomi.
"Gubernur BI lebih kredibel di pasar, dan cukup memahami kondisi pasar dan mengantisipasi kondisi ke depannya seperti apa," terangnya.