Januari-Maret 2016, BKPM catat realisasi investasi Rp 146,5 triliun
Meningkat 17,6 persen dari periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp 124,6 triliun.
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi triwulan pertama (Januari-Maret) 2016 sebesar Rp 146,5 triliun. Angka ini meningkat 17,6 persen dari periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp 124,6 triliun.
Kepala BKPM Franky Sibarani meyakini dengan meningkatnya realisasi di triwulan pertama, maka target realisasi investasi pada 2016 sebesar Rp 595 triliun bisa tercapai.
-
Kapan Bahlil memaparkan tentang investasi dan ekonomi? Menteri Investasi Bahlil Lahadalia memaparkan realisasi investasi dan pertumbuhan ekonomi dalam acara 'Trinegah Political and Economic Outlook 2024', Jakarta, Rabu (31/1).
-
Bagaimana BRImo membantu nasabah berinvestasi? Nasabah juga kini semakin mudah berinvestasi melalui BRImo. Kini Anda dapat melakukan pembelian emas, surat berharga, dana pensiun, hingga pembukaan deposito hanya dari smartphone.
-
Apa yang diukur oleh Indeks Bisnis UMKM? Indeks Bisnis UMKM merupakan indikator yang mengukur aktivitas UMKM di Indonesia yang dilakukan setiap kuartal oleh BRI Research Institute.
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia? Sebagai bank yang berfokus pada pemberdayaan UMKM, BRI memiliki jutaan database nasabah, baik simpanan maupun pinjaman. Ini menyebabkan BRI terpapar risiko data privacy breach dan cyber security system.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Bagaimana Cak Imin membandingkan pelayanan investasi di Indonesia dengan Cina? Menurut Cak Imin, pelayanan terhadap investasi di Indonesia masih jauh dari Cina. Kata ketua umum PKB ini, di Cina telah memberikan pelayanan yang memadai."Pelayanan yang diberikan kepada investasi jauh dari Tiongkok misalnya. Mereka betul-betul pelayanan yang memadai," ujarnya.
"Dengan tetap tingginya realisasi investasi selama triwulan I, hal ini memperlihatkan bahwa investasi pada tahun 2016 akan tetap naik," kata Franky di kantornya, Jakarta, Senin (25/4).
Dari realisasi tersebut, BKPM juga mencatat Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) pada triwulan I 2016 sebesar Rp 50,4 triliun, meningkat 18,6 persen dari periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp 42,5 triliun.
Kenaikan ini terjadi di sektor industri makanan sebesar Rp 8,9 triliun; tanaman pangan dan perkebunan sebesar Rp 8,8 persen; industri kimia dasar, barang kimia, dan farmasi sebesar Ro 5,7 triliun; listrik, gas, dan air sebesar Rp 5,1 triliun; dan transportasi, gudang, telekomunikasi sebesar Rp 5 triliun.
Sementara itu, Penanaman Modal Asing (PMA) pada triwulan I tahun 2016 sebesar Rp 96,1 triliun, meningkat 17,1 persen dari periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp 82,1 triliun. Peningkatan tersebut terjadi di sektor industri kertas, barang dari kertas, dan percetakan sebesar USD 1,9 miliar.
Selain itu industri kimia dasar, barang kimia, dan farmasi sebesar USD 900 juta; industri alat angkutan dan transportasi lainnya sebesar 800 juta; industri logam dasar, barang logam, mesin, dan elektronik sebesar USD 700 juta; dan industri makanan sebesar USD 500 juta.
"Pemerintah Indonesia mempunyai komitmen untuk menjaga dan memperbaiki iklim investasi di Indonesia."
(mdk/yud)