Jelang MEA, UKM Jepang siap serbu pasar dalam negeri
Rachmat berdalih kedatangan IKM Jepang ke dalam negeri bukan untuk mematikan pengusaha kecil lokal.
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jepang menyambangi kantor Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla yang didampingi Menteri Perdagangan (Mendag) Rahmat Gobel. Kedatangan mereka guna membahas kelanjutan dari kerja sama bilateral kedua negara yang tertuang dalam IJEPA (Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement).
Menteri Perdagangan Rachmat Gobel mengungkapkan pertemuan ini untuk membahas evaluasi perjanjian tersebut. Di mana, menurutnya, perjanjian ini justru merugikan kedua belah pihak.
"Kan mereka merasa ada yang tidak untung, kita juga banyak yang tidak untung. Ini kita bahas sama-sama setelah 5 tahun, mana yang kurangi keuntungan mereka, mana juga yang pengaruhi keuntungan kita, harus dibahas bersama-sama," jelas Rachmat di Kantor Wapres, Jakarta Pusat, Senin (2/2).
Industri Usaha Kecil Menengah (IKM), tambah Rachmat, merupakan salah satu sektor yang tak luput dari pembahasan. Malah, Jepang berencana bakal mendorong IKM yang ada di Negeri Sakura tersebut untuk menggeruduk di Indonesia.
"Mau (Jepang bakal kirim IKM-nya ke Indonesia)," tuturnya.
Meski demikian, Rachmat berdalih kedatangan IKM Jepang ke dalam negeri bukan untuk mematikan pengusaha kecil lokal. "Sekarang gimana kita bikin konsep supaya ini bisa berjalan dengan IKM kita," ucapnya.
Namun, pembahasan tersebut belum sampai nilai investasi Jepang di Indonesia. "Belum tahu (nilai investasi). Nanti setelah ini akan kita bahas hal-hal yang seperti sekarang dibilang," tandasnya.