Jika Harga Pertalite Naik Jadi Rp10.000, Pertumbuhan Ekonomi Terpangkas 0,17 Persen
Jika harga Pertalite dinaikkan dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10.000 per liter, maka akan meningkatkan inflasi sebesar 0,83 persen poin. Dampaknya, pertumbuhan ekonomi berpotensi terpangkas sebesar -0,17 persen poin.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim mengatakan bahwa dampak dari kenaikan harga BBM subsidi yang tengah direncanakan pemerintah cukup besar. Ini karena tidak hanya berdampak pada putaran pertama pada inflasi administered price, tetapi juga berdampak pada putaran kedua pada transportasi serta barang dan jasa lainnya.
Jika harga Pertalite dinaikkan dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10.000 per liter, maka akan meningkatkan inflasi sebesar 0,83 persen poin. Dampaknya, pertumbuhan ekonomi berpotensi terpangkas sebesar -0,17 persen poin.
-
Apa yang diklaim oleh informasi yang viral di media sosial mengenai Pertalite? Viral di media sosial yang mengeklaim bahwa mulai 1 September 2024 Pertalite tidak dijual lagi di SPBU Pertamina. Berikut narasinya: "Mulai 1 September 2024 Pertalite tidak akan dijual lagi di SPBU Pertamina.Wacana soal bensin paling murah ini memang sudah mulai ramai sejak bulan lalu, mulai dari rencana dihapus sampai dibatasi."
-
Kapan Pertamina menyesuaikan harga BBM? PT Pertamina (Persero) kembali menyesuaikan harga BBM nonsubsidi per 1 November 2023.
-
Mengapa Pertamina menyesuaikan harga BBM? Pertamina menyesuaikan harga BBM untuk mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.
-
Bagaimana Pertamina memastikan harga BBM tetap kompetitif? “Harga BBM nonsubsidi setiap bulannya per tanggal 1 mengalami penyesuaian harga pasar, namun dapat kita sampaikan bahwa harga BBM Pertamina paling kompetitif untuk menjaga daya beli masyarakat,” ucap VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso. Fadjar menambahkan di tengah fluktuasi harga minyak dunia, Pertamina terus berupaya menjaga kinerja rantai pasoknya, termasuk fleksibilitas memperoleh minyak mentah (crude oil) sehingga harga produk BBM bisa tetap kompetitif.
-
Dimana masyarakat bisa mengecek update harga BBM Pertamina? “Mengacu pada regulasi tersebut, harga BBM setiap bulannya akan mengalami penyesuaian sesuai harga pasar, sehingga masyarakat diharapkan sudah teredukasi dan untuk update harga dapat dicek melalui situs Pertamina maupun aplikasi MyPertamina,” ungkap Fadjar.
-
Bagaimana Pertamina menentukan harga jual BBM non subsidi? Adapun harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
Selain itu, jika harga Solar naik dari Rp5.150 per liter menjadi Rp8.500 per liter, maka akan memberikan kontribusi kenaikan inflasi sebesar 0,33 persen poin. Ini berpotensi menurunkan pertumbuhan ekonomi sebesar -0,07 persen poin.
"Indikasi ini bisa berpengaruh terhadap tingkat inflasi di tahun 2022 bisa lebih tinggi dari perkiraan saat ini sebesar 4,60 persen dan berpotensi menuju sekitar 6 persen," jelasnya.
Meski harga BBM belum naik, dampaknya sudah mulai terasa ke nilai tukar Rupiah. Kurs Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) ditutup melemah 13 poin di level Rp14.895 per USD pada penutupan perdagangan Jumat sore (2/9).
Sedangkan untuk Senin (5/9), mata uang Rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatuf namun ditutup melemah di rentang Rp 14.880 hingga Rp 14.930 per USD.
Ibrahim mengatakan, pelemahan nilai tukar Rupiah pada penutupan perdagangan hari ini akibat dampak dari rencana pemerintah untuk menaikkan harga BBM subsidi jenis Pertalite maupun. Sehingga, pasar terus memantau tentang risiko meningkatnya tekanan inflasi yang perlu diantisipasi di tengah rencana kenaikan harga BBM subsidi tersebut.
"Walaupun sampai hari ini Pemerintah belum mengumumkan tentang kenaikan BBM bersubsidi, karena belum adanya kekompakan antara pemerintah dan polisi dalam menangani demonstrasi yang marak saat ini," ujar Ibrahim di Jakarta, Jumat (2/9).
Pengaruh Eksternal
Dari sisi eksternal, lanjut Ibrahim, pelemahan nilai tukar Rupiah turut dipengaruhi oleh rencana Bank sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve (The Fed) untuk kembali menaikkan suku bunga acuan.
Upaya ini untuk mendukung kelanjutan kenaikan suku bunga agresif dari The Fed untuk memberikan keuntungan bagi dolar AS atau USD.
"Pasar berjangka telah memperkirakan kemungkinan 75 persen The Fed akan menaikkan 75 basis poin pada pertemuan kebijakan September," tutupnya.
(mdk/idr)