JK titip dua pesan pada mahasiswa guna majukan ekonomi Indonesia
JK berpesan agar generasi muda lebih akrab dengan perkembangan teknologi.
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menjadi dosen dalam kuliah umum di Universitas Paramadina. JK berpesan dua hal kepada para mahasiswa Universitas Paramadina yang dapat mengubah kondisi perekonomian Indonesia.
Terlebih lagi, Indonesia sudah memasuki era persaingan di wilayah ASEAN, yakni Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau pasar bebas ASEAN.
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
-
Bagaimana Jusuf Kalla menilai harga alutsista bekas yang dibeli pemerintah? "Sebetulnya bukan hanya bekas, berapa harga bekas itu? Itu hal yang berbeda. Kalau ini 'kan harganya rata-rata Rp1 triliun satu pesawat, pesawat yang umurnya 25 tahun," kata JK. Ketika orang ingin membeli pesawat, yang diukur ada dua yaitu umur dan jam terbangnya. Khusus umur sangat berpengaruh pada teknologi yang ada di dalam pesawat tersebut.
"Apa yang dapat mengubah semua itu? Teknologi dan inovasi. Dalam situasi ini, kita punya 2 hal penting. Kita masuk MEA, kita kompetisi dalam kerja sama. Sebagai tetangga kita kerja sama, tapi tetangga juga harus kerja lebih baik demi rumahnya. Itu yang akan selalu terjadi," kata JK di Universitas Paramadina, Jakarta, Rabu (13/1).
Negara yang mampu bertahan di era persaingan global, menurut JK, adalah negara yang menguasai teknologi dan penduduknya kreatif.
Perkembangan teknologi semakin pesat seiring dengan perkembangan zaman. Oleh sebab itu, JK berpesan agar generasi muda lebih akrab dengan perkembangan teknologi.
"Siapa yang dapat lebih baik? Adalah yang punya teknologi dan kreativitas. Yang ubah semua hal, teknologi adalah perubahan mutlak. Dulu orang kirim surat, lalu telegram, kemudian lebih cepat fax, sekarang email. Dunia diubah 2 hal, komunikasi dan angkutan. Itu yang ubah secara spontan. Karena itu, di universitas kita berpikir perubahan," tegas JK.
JK pun menilai penting bicara politik dan masalah sosial di universitas, namun semua harus bermuara pada perubahan positif. "Para scientist yang muda, Anda lah harapan untuk berubah," tutur JK.
(mdk/idr)