Jokowi bakal resmikan 6 pelabuhan di Papua dan Maluku
Pembangunan pelabuhan ini sesuai dengan Nawa Cita Jokowi-JK.
Kementerian Perhubungan telah menyelesaikan pembangunan enam pelabuhan yang tersebar di Provinsi Maluku, Maluku Utara dan Papua Barat. Keenam pelabuhan ini telah siap beroperasi dan bakal diresmikan Presiden Joko Widodo.
"Seluruh pembangunan pelabuhan tersebut dibangun melalui sumber dana APBN Kementerian Perhubungan sampai dengan Tahun Anggaran (TA) 2015," ujar Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan JA Barata di Jakarta, Minggu (4/3).
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Apa yang dibahas Jokowi saat memanggil dua menteri PKB itu? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024."Kalau yang kita baca ya, pujian presiden terhadap pencapaian PKB dan juga ucapan kekaguman kepada ketua umum kami, Gus Muhaimin, karena dalam situasi pileg PKB justru mengalami kenaikan yang signifikan," kata Maman di gedung DPR, Senayan, Jakarta Senin (18/3).
-
Kapan Jokowi memanggil dua menteri PKB tersebut? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Bagaimana pengaruh Presiden Jokowi pada Pilkada Jateng? Peta kompetisi Pemilihan Gubernur Jawa Tengah berdasarkan temuan survei ini tampak masih cair. Semua kandidat masih berpeluang untuk saling mengungguli. Selain faktor popularitas calon, faktor Jokowi Effect, melalui tingkat kepuasan kepada presiden dapat berpengaruh," imbuh dia.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Kapan Pasar Jongke diresmikan oleh Presiden Jokowi? Pada Sabtu (27/7), Presiden Jokowi meresmikan Pasar Jongke yang berada di Laweyan, Kota Surakarta.
Pelabuhan di Provinsi Maluku yang telah selesai dibangun adalah Pelabuhan Tutu Kembong, Pelabuhan Wonreli, dan Pelabuhan Pulau Teor.
Pelabuhan Tutu Kembon merupakan pelabuhan non-komersial yang dibangun mulai 2012 sampai dengan 2015 dengan total pembiayaan Rp 157 miliar. Pelabuhan Tutu Kembong memiliki kapasitas dermaga yang baru sebesar 1.000 DWT dengan kedalaman kolam di depan dermaga (Faceline) sebesar 5 mLWS.
Sedangkan, fasilitas darat yang dibangun adalah terminal dan kantor dan rumah pompa dan genset satu unit. Pelabuhan Tutu Kembong yang berada di Kabupaten Maluku Tenggara Barat merupakan pelabuhan pengumpan lokal yang berfungsi sebagai prasarana bongkar muat barang dan penumpang serta sebagai prasarana kapal perintis di Kabupaten Maluku Tenggara Barat.
Pelabuhan Wonreli mulai dibangun pada 2010 dan selesai pada 2015 dengan total biaya sebesar Rp 54,5 miliar. Pelabuhan Wonreli memiliki kapasitas dermaga yang baru sebesar 1.000 DWT dengan kedalaman kolam di depan dermaga (Faceline) sebesar 6 mLWS.
Pelabuhan Wonreli yang berada di Pulau Kisar, Kabupaten Maluku Barat Daya merupakan pelabuhan pengumpan lokal dan berfungsi sebagai prasarana dan sarana transportasi masyarakat Maluku Barat Daya.
Pelabuhan Pulau Teor dibangun sejak 2010 sampai dengan 2015 dengan biaya sebesar Rp 42,6 miliar. Fasilitas darat yang juga dibangun adalah kantor, gudang dan terminal penumpang. Pelabuhan Pulau Teor yang terletak di Kabupaten Seram Bagian Timur ini memiliki kapasitas dermaga yang baru sebesar 1.000 DWT dengan kedalaman kolam di depan dermaga (Faceline) sebesar 5 mLWS.
Provinsi Maluku memiliki potensi sumber daya hayati laut seperti ikan laut, rumput laut, budidaya air laut dan air payau yang tersebar di perairan laut Seram, Manipa, Buru, Kei Kecil, Kei besar, Yamdena, dan Wetar. Selain itu, Provinsi Maluku juga memiliki potensi wisata budaya dan wisata alam yang secara merata menyebar di seluruh wilayah Provinsi Maluku.
Sementara, pelabuhan di Provinsi Maluku Utara yang juga sudah selesai dibangun yaitu Pelabuhan Tobelo dan Pelabuhan Galela.
Pelabuhan Tobelo dibangun 2008 dan selesai pada 2015 dengan total pembiayaan sebesar Rp 163 miliar. Fasilitas darat yang dibangun adalah kantor, lapangan penumpukan barang I dan II. Pelabuhan Tobelo memiliki kapasitas dermaga yang baru sebesar 10.000 DWT dengan kedalaman kolam di depan dermaga (Faceline) sebesar 10 mLWS. Pelabuhan Tobelo yang berada di Kabupaten Halmahera Utara adalah pelabuhan pengumpul yang berfungsi sebagai prasarana bongkar muat barang dan penumpang di kabupaten Halmahera Utara.
Pelabuhan Galela mulai dibangun 2006 dan selesai 2015 dengan total pembiayaan sebesar Rp 35,4 miliar. Area darat dilakukan pembangunan untuk fasilitas kantor, lapangan penumpukan barang, terminal penumpang, bangunan pos jaga, bangunan gudang dan lapangan parkir.
Pelabuhan Galela memiliki kapasitas dermaga yang baru sebesar 1.000 DWT dengan kedalaman kolam di depan dermaga (Faceline) sebesar 5 mLWS. Pelabuhan Galela adalah pelabuhan pengumpan lokal yang juga berada di Kabupaten Halmahera Utara dan berfungsi sebagai prasarana dan sarana transportasi masyarakat Kabupaten Halmahera Utara.
Maluku Utara sebagai provinsi kepulauan merupakan penghasil kayu terbesar selain potensi perikanan, peternakan, dan perkebunan yang menjadi kekayaan sumber daya alam. Selain itu, potensi wisata alam bahari dan wisata budaya juga menjadi kekayaan khusus Maluku Utara.
Sedangkan di Provinsi Papua Barat, Kemenhub telah selesai membangun Pelabuhan Wasior. Pelabuha yang berada di Kabupaten Teluk Wondana ini adalah pelabuhan pengumpul yang mulai dibangun sejak tahun 2005 dan selesai pada tahun 2015 dengan biaya Rp 79 miliar. Pada area darat pelabuhan telah dibangun terminal, pos jaga, rumah pompa dan genset, gudang, dan lapangan penumpukan barang. Saat ini Pelabuhan Wasior memiliki kapasitas dermaga yang baru sebesar 3.500 DWT dengan kedalaman kolam di depan dermaga (Faceline) sebesar 10 mLWS
Papua Barat memiliki potensi sumber daya alam non-migas seperti sektor perikanan dan peternakan, sektor perkebunan dan kehutanan. Pada sektor wisata Papua Barat memiliki lokasi wisata laut Raja Ampat yang sudah mendunia selain wisata-wisata alam lainnya yang juga menarik untuk dikunjungi diantaranya Taman Nasional Teluk Cendrawasih dan Situs Purbakala Tapurarang.
Pembangunan pelabuhan di Provinsi Maluku, Maluku Utara, dan Papua Barat merupakan wujud komitmen pemerintah untuk membangun infrastruktur transportasi untuk meningkatkan konektivitas di wilayah perbatasan, terluar dan wilayah bencana. Pembangunan dan pengembangan pelabuhan-pelabuhan tersebut juga merupakan wujud pembangunan yang tidak hanya Jawa sentris akan tetapi pembangunan yang Indonesia sentris, sesuai dengan Nawa Cita pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla, yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa.
Baca juga:
Jonan merasa ketinggalan 2 tahun tak pakai sistem online
Pebisnis minta pemerintah izinkan helikopter terbang malam
Asosiasi: Regulasi pemerintah jadi biang masalah logistik nasional
Perlancar arus barang, Pelindo II siapkan anggaran Rp 23 T
Pelindo VI gandeng Belanda bangun pelabuhan dan KEK Maluku
Baru 18 pengusaha pemilik pelabuhan siap layani pelayanan umum